10 Tanda Kebanyakan Minum Kopi,Mengalami Sakit Kepala,Sulit Tidur,hingga Jantung Berdebar
TRIBUNHEALTH.COM – Kopi merupakan salah satu minuman populer yang banyak dikonsumsi.
Kopi memiliki manfaat untuk menghilangkan rasa kantuk sehingga lebih terjaga.
Apa lagi minuman ini juga memberikan energi tambahan sehingga bisa menambah semangat dalam bekerja atau menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kendati demikian, meminum kopi terlalu banyak juga memiliki efek samping.
Beberapa gejala umumnya seperti susah tidur, sakit kepala, hingga masalah pencernaan dan peningkatan detak jantung.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini 10 tanda seseorang mulai kebanyakan minum kopi.
1. Susah tidur
Mengonsumsi kopi terlalu banyak, terutama di sore hari, dapat menyebabkan insomnia.
Kafein menghambat reseptor adenosin di otak, sehingga mencegah timbulnya rasa kantuk.
Insomnia kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan fungsi kognitif, gangguan suasana hati, dan melemahnya respons imun.
Baca juga: 4 Tips Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Gigi, Kurangi Minuman Penyebab Noda Gigi, Termasuk Kopi
2. Kegelisahan dan kegelisahan
Kafein yang berlebihan merangsang sistem saraf pusat, yang menyebabkan peningkatan kewaspadaan dan energi.
Namun, terlalu banyak dapat menyebabkan rangsangan berlebihan, yang mengakibatkan kegelisahan dan kegugupan.
Kegelisahan yang terus-menerus dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas.
3. Peningkatan denyut jantung
Dosis kafein yang tinggi dapat merangsang pelepasan adrenalin, yang meningkatkan denyut jantung.
Denyut jantung yang terus-menerus meningkat (takikardia) dapat membebani jantung, yang berpotensi menyebabkan jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi, dan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke.
4. Masalah pencernaan
Kopi merangsang produksi asam lambung dan dapat merelaksasi sfingter esofagus bagian bawah, yang menyebabkan refluks asam dan masalah pencernaan lainnya.
Gangguan pencernaan kronis dapat menyebabkan kondisi seperti gastritis, tukak lambung, dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD).
5. Ketergantungan dan penarikan
Konsumsi kafein secara teratur dan tinggi dapat menyebabkan ketergantungan fisik.
Gejala putus zat terjadi saat asupan kafein dikurangi atau dihentikan, termasuk sakit kepala, kelelahan, dan mudah tersinggung.
Ketergantungan pada kafein dapat memengaruhi fungsi dan produktivitas sehari-hari.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Minum Kopi Setiap Hari? Intip Jawabannya di Sini
6. Kecemasan
Kafein meningkatkan produksi kortisol dan adrenalin, yang dapat memperburuk perasaan cemas dan stres, terutama pada individu yang rentan terhadap gangguan kecemasan.
Meningkatnya kecemasan dapat menyebabkan siklus stres dan gejala fisik seperti ketegangan otot, sakit kepala, dan gangguan tidur.
7. Tekanan darah tinggi
Konsumsi kafein dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah dengan menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan denyut jantung.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang terus-menerus merupakan faktor risiko untuk kondisi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
8. Sakit kepala
Baik asupan kafein yang berlebihan maupun penghentian kafein dapat menyebabkan sakit kepala.
Konsumsi kafein yang berlebihan secara teratur dapat menyebabkan sakit kepala berulang saat kadar kafein menurun.
Sakit kepala yang sering dapat memengaruhi kualitas hidup, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan penurunan produktivitas.
Baca juga: 9 Jenis Sayur Penurun Tekanan Darah Tinggi, Bagus untuk Penderita Hipertensi
9. Sering buang air kecil dan dehidrasi
Kafein bersifat diuretik, artinya meningkatkan produksi urine.
Konsumsi kopi yang berlebihan dapat menyebabkan buang air kecil lebih sering dan berpotensi dehidrasi jika asupan cairan tidak terjaga dengan baik.
Dehidrasi dapat menyebabkan gejala seperti mulut kering, pusing, dan kelelahan.
10. Masalah kesehatan tulang
Konsumsi kafein yang tinggi dapat mengganggu penyerapan kalsium, yang berpotensi menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang seiring berjalannya waktu.
Penyerapan kalsium yang buruk dan kepadatan tulang yang rendah meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
Memahami tanda-tanda ini dan implikasinya dapat membantu mengelola konsumsi kopi dan mempertahankan gaya hidup seimbang dan sehat.
(TribunHealth.com)