Informasi Terpercaya Masa Kini

Cerita Warga Pesisir NTB, Setiap Hari Mandi Pakai Air Laut karena Krisis Air Bersih

0 7

LOMBOK, KOMPAS.com – Di Dusun Kelongkong, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Muhammad Sahi (29) menjalani hari-hari penuh tantangan.

Sebagai nelayan biasa, ia harus menceburkan diri ke laut untuk mandi, karena tempat tinggalnya mengalami kekurangan air bersih.

“Kadang-kadang kalau pergi, nelayan itu mandi dulu di laut baru kita cebok di rumah 2-3 gayung baru selesai. Itu pun sama, air laut sama air dalam (rumah) sama asin,” ungkap Sahi, Jumat (25/10/2024).

Dusun Kelongkong terletak persis di depan teluk yang mengarah ke Samudera Hindia. Meskipun warga berusaha menggali sumur, semua yang muncul adalah air asin.

“Kalau di sini enggak ada air tawarnya, air asin semua, di mana pun kita keruk pasti asin,” imbuhnya.

Baca juga: Terhalang Cuaca, Nelayan di Lombok Sudah 2 Bulan Kerja Serabutan

Untuk mendapatkan air tawar, warga harus menampung air hujan, namun curah hujan yang sedikit menjadikan persediaan sangat terbatas.

Saat ini, Nusa Tenggara Barat masih dilanda musim kemarau, membuat kondisi semakin kritis.

Kendati pemerintah daerah memberikan bantuan satu tangki air tawar setiap minggu, itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.

Kekurangan air bersih sering kali memicu ketegangan antarwarga, terutama di kalangan perempuan.

Baca juga: Kala Anak-anak Pantai Kelongkong Bermimpi Ingin Jadi seperti Ronaldo di Tengah Keterbatasan dan Krisis Air…

“Enggak kaget kalau di sini rebutan bahkan ada yang kelahi karena tidak dapat air, khususnya perempuan. Saking terbatasnya air bersih makanya rebutan jadinya,” kata Sahi.

Meskipun berkonflik, para warga saling membantu, dan mereka yang tidak mendapatkan air kadang-kadang masih diberi sedikit oleh teman dan kerabat.

Untuk kebutuhan air minum, mereka terpaksa membeli air galon isi ulang, karena air sumur terlalu asin untuk dikonsumsi.

“Kalau enggak ada bantuan pemerintah, kita beli air galon buat masak minum. Harga 1 galon Rp 5.000. Kalau kita aktif pakainya, habisnya 2 hari yang 1 galon ukuran 19 liter,” jelas Sahi.

Baca juga: 24 Dusun di Lombok Timur Selalu Kekurangan Air Bersih Setiap Musim Kemarau

Melihat kondisi kampungnya yang memprihatinkan, Sahi berharap ada perhatian dari pemerintah atau pihak-pihak lain.

Ia ingin warga Dusun Kelongkong dapat akses air bersih yang layak tanpa harus mengalami kesulitan.

“Harapan sebagai masyarakat Dusun Kelongkong ini agar, untuk saat ini dan ke depan, mudah-mudahan ada yang donasi untuk Dusun Kelongkong dan Desa Bilelando, air bersih terutama karena di sini kita kekurangan air bersih,” imbuhnya.

Di balik tantangan dan perjuangan ini, Sahi dan warga Dusun Kelongkong tetap mempertahankan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Leave a comment