Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengikuti Keseruan Perjalanan Pemotretan Harper’s Bazaar Indonesia ke Nepal

0 7

Dengan latar belakang pegunungan Himalaya yang menakjubkan, Nepal telah menjadi sebuah magnet bagi para penjelajah yang terpikat dengan pesona tradisi dan kekayaan sejarahnya. Bagi Yuke, salah satu model ternama di Tanah Air yang telah menghabiskan lebih dari satu dekade berkarier di dunia mode, undangan Bazaar untuk mengeksplorasi Nepal merupakan kesempatan yang tak pernah ia duga.

BACA JUGA: Mengungkap Fenomena Wisata Ekstrem

Super excited!” Juga sedikit was-was, karena pergi ke Nepal adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan bahkan di luar ekspektasi,” ungkap Yuke yang dalam perjalanan ini menjelajahi berbagai lokasi ikonis di Nepal mengungkap keindahan alam dan kedalaman budaya yang memesona. Meski antusiasme membara, Yuke tak bisa menyembunyikan rasa cemasnya, terutama karena ia tidak menyukai penerbangan jarak jauh. 

Perasaan yang campur aduk semakin memuncak ketika ia mengetahui bahwa ia akan bekerja dengan dua sosok idola, Fashion Director, Michael Pondaag dan fotografer Nicoline Patricia Malina. Bagi Yuke, kolaborasi ini bukan hanya sebuah pekerjaan, tapi juga sebuah pencapaian pribadi dan pengalaman yang akan dikenang seumur hidup.

Setibanya di Tribhuvan International Airport, Kathmandu, segala keraguan Yuke perlahan hanyut. Ibu kota Nepal ini menyambutnya dengan panorama kehidupan yang memukau, memadukan tradisi kuno dengan modernitas yang unik dan juga harmonis. Arsitektur bersejarah yang penuh warna menghiasi jalan-jalan kota, seolah membawa sejarah hidup kembali di setiap sudutnya.

Di satu sisi, ada bangunan tua yang menjadi saksi bisu sejarah kota ini, kuil-kuil kuno yang masih aktif digunakan untuk ritual keagamaan dan pasar tradisional yang menjual beragam rempah serta barang kerajinan lokal, semua ini menjadi bukti kekayaan warisan budaya Nepal. Di sisi lain, kawasan Thamel yang dinamis menjadi representasi kehidupan modern Kathmandu, kawasan yang ramai dengan berbagai penginapan, toko-toko yang menjual suvenir, dan restoran yang menyajikan hidangan khas Nepal dengan harga yang terjangkau.

 

Berbicara tentang kuliner, Yuke menemukan bahwa Nepal memberi pengalaman gastronomi yang sungguh memikat. “Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke suatu negara tanpa mencicipi masakan khasnya,” jelasnya dengan bersemangat. Meski demikian, ia mengakui bahwa cita rasa masakan Nepal yang kaya akan santan dan kari memerlukan penyesuaian bagi lidahnya yang terbiasa dengan hidangan berkuah bening dan pedas. Namun, Yuke tetap menghargai autentisitas dan kelezatan kuliner lokal sebagai bagian integral dari petualangannya.

Saat tiba di Kathmandu Durbar Square, alun-alun bersejarah yang memancarkan keindahan arsitektur Newar, Yuke tampak menyatu dengan kecantikan lokasi ini. Ornamen-ornamen rumit dan kekayaan sejarah yang terukir di setiap sudutnya menjadikan tempat ini sebagai kanvas sempurna untuk mengabadikan esensi Nepal. 

Dibalut koleksi terbaru Louis Vuitton, rumah mode yang dikenal dengan travel sebagai inti dari identitasnya, busana ini seakan menjadi simbol dari petualangan yang Yuke jalani. Tak jauh dari sana, perjalanan berlanjut ke Swayambunath atau yang lebih dikenal sebagai Monkey Temple, sebuah kompleks religius yang menjadi landmark ikonis di Kathmandu.

Terletak di atas bukit, Swayambunath dikelilingi oleh 365 anak tangga, yang bagi para peziarah merupakan perjalanan spiritual yang mendalam. Kompleks religius ini yang dipercaya berasal dari abad ke-5 Masehi, menawarkan perpaduan harmonis antara Buddhisme dan Hinduisme. 

Didominasi oleh stupa putih besar dengan mata Buddha yang menatap tajam ke empat penjuru mata angin, kehadiran stupa ini menjadi pusat dari harmoni spiritual yang mengelilinginya. Di atas stupa, letak menara kubah emas yang dihiasi bendera doa berwarna-warni yang berkibar tertiup angin pegunungan. 

Tidak berhenti di situ, perjalanan berlanjut ke Patan Durbar Square yang legendaris. Di jantung alun-alun ini, Mul Chowk berdiri dengan anggun, menyuguhkan halaman dalam yang dikelilingi oleh bangunan berarsitektur klasik khas Nepal yang menawan. Sementara itu, Sundari Chowk memamerkan keindahan kolam ritual Tusha Hiti, sebuah mahakarya seni pahat batu yang sarat dengan detail yang begitu memikat. Setiap pahatan, setiap ornamen, dan setiap bangunan di Patan Durbar Square menjadi bukti nyata kreativitas dan dedikasi para seniman Nepal kuno.

Kompleks ini bukan sekadar destinasi wisata, tapi juga sebuah galeri hidup yang memamerkan keagungan sejarah dan budaya Nepal, mengundang setiap pengunjung untuk tenggelam dalam pesona masa lampau yang abadi. Kenangan yang tak kalah mengesankan hadir saat mereka bertolak ke Nagarkot, sebuah desa pegunungan yang tersembunyi di ketinggian, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi Yuke.

Perjalanan menuju Nagarkot sendiri merupakan petualangan tersendiri, melintasi jalan berkelok di lereng bukit yang curam. “Mendaki banyaknya anak tangga, berjalan naik turun, melewati perjalanan panjang di setiap kunjungannya terbayarkan dengan keindahan yang disuguhkan,” deskripsinya. Saat mentari perlahan muncul dari balik puncak Himalaya yang diselimuti salju, sinarnya mewarnai langit dengan gradasi warna yang memesona, dari merah muda lembut hingga oranye keemasan.

Pemandangan ini menciptakan sebuah siluet deretan pegunungan yang dramatis, termasuk puncak tertinggi dunia, Gunung Everest yang samar-samar terlihat dari kejauhan. Bak sinar mentari yang perlahan mencairkan embun di kaki Himalaya, perjalanan ini membuka lembaran baru bagi Yuke, terutama dalam hal spiritualitas dan kebahagiaan sederhana yang ditawarkan oleh kehidupan masyarakat setempat. 

“Keramahan, kehangatan, dan kesederhanaan masyarakat Nepal, serta kebersamaan saya dengan tim Bazaar membuat saya sangat bahagia,” ungkapnya dengan semangat baru. Ekspedisi ini tidak hanya memberikan kenangan indah bagi Yuke, melainkan juga sebagai testimoni dari kekuatan transformatif sebuah perjalanan yang berani melampaui batas kenyamanan.

Dengan segala pesona dan kekayaannya, Nepal telah mengukir jejak abadi dalam kisah hidup Yuke, memberikan bekal tak ternilai yang akan selalu dikenang dalam setiap fase perjalanan hidupnya.

BACA JUGA:

Raih Tubuh Atletis dengan Langkah Sederhana Ini!

Hidup di Era Kebersamaan Dalam Kesendirian

Baca artikel The Fashionable Travel yang berjudul “Kanvas Jiwa” yang terbit di edisi cetak Harper’s Bazaar Indonesia – Oktober 2024; Penulis: Evelyn Sunyoto; Fotografi oleh Nicoline Patricia Malina – NPM Photography, Styling oleh Michael Pondaag.

Leave a comment