Agustin Escobar, CEO Rail Infrastructure di Siemens Mobility meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan helikopter di New York City. Escobar sedang mengunjungi kota itu bersama keluarganya ketika helikopter wisata yang mereka tumpangi jatuh ke Sungai Hudson pada Kamis (10/4) sore waktu setempat.
Dilansir dari Railetch, keenam orang di dalamnya, termasuk Escobar, istrinya, ketiga anak mereka, dan pilotnya juga dikabarkan tewas dalam kecelakaan tragis helikopter tersebut.
Helikopter yang dioperasikan oleh New York Helicopter itu jatuh di dekat Jersey City tak lama setelah pukul 3:15 siang waktu setempat. Para saksi melaporkan mendengar suara mekanis yang keras sebelum pesawat itu menukik tajam ke sungai.
Petugas darurat segera bertindak, tetapi tetap menemukan tidak ada penumpang yang selamat. Penyebab kecelakaan itu masih diselidiki oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS.
Escobar, yang berasal dari Spanyol, telah memimpin divisi Infrastruktur Rel global Siemens Mobility sejak 2023, setelah lebih dari 27 tahun bekerja di perusahaan tersebut. Sebelumnya, ia menjabat sebagai presiden Siemens Mobility Spanyol dan sangat dihormati atas kepemimpinan strategisnya di berbagai operasi nasional dan internasional.
Selama masa jabatannya sebagai CEO, Siemens Mobility memperkuat kehadiran globalnya dengan pengembangan infrastruktur besar-besaran. Pada tahun 2025 saja, hal tersebut mencakup kontrak persinyalan senilai EUR 2,8 miliar dengan Deutsche Bahn, fasilitas baru senilai EUR 100 juta di Inggris dan perjanjian pemeliharaan metro jangka panjang di Malaysia.
“Kami sangat berduka atas kehilangan rekan dan teman kami, Agustin Escobar, dan keluarganya. Agustín adalah seorang pemimpin visioner dan sosok yang sangat dihormati dalam komunitas perkeretaapian. Pikiran kami menyertai orang-orang yang mereka cintai selama masa sulit ini,” kata Siemens melalui pernyataan resminya.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan sahabat korban “kecelakaan helikopter yang mengerikan” dalam sebuah pesan di Truth Social.
Ia mengatakan bahwa menteri transportasi, Sean Duffy, dan stafnya sedang melakukan penyelidikan dan bahwa “pengumuman mengenai apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana, akan segera dibuat.”(jpc)