Informasi Terpercaya Masa Kini

Anak Lee Kuan Yew Mengaku Jadi Pengungsi Politik, Tak Bisa Kembali ke Singapura

0 5

TEMPO.CO, Jakarta – Putra bungsu pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, Lee Hsien Yang, mengatakan bahwa ia sekarang menjadi pengungsi politik. Dalam unggahan di akun Facebooknya, Lee Hsien Yang mengatakan bahwa menurut pemerintah Inggris, ia berisiko dianiaya dan tak bisa kembali ke Singapura dengan aman. “Saya mencari perlindungan suaka sebagai pilihan terakhir. Saya tetap menjadi warga negara Singapura dan berharap suatu hari nanti akan aman untuk kembali ke rumah,” katanya.

Pernyataan Lee Hsien Yang adalah bagian dari perseruan tingkat tinggi di keluarga paling terkenal di Singapura. Lee dan saudara perempuannya Lee Wei Ling, yang meninggal pada 9 Oktober, telah bertahun-tahun terasing dari kakak laki-lakinya Lee Hsien Loong. Sebelumnya Lee Hsien Loong menjabat sebagai perdana menteri selama dua dekade hingga Mei 2024. Pertikaian berpangkal pada rumah warisan sang ayah, Lee Kuan Yew.

Hubungan yang tegang ini terungkap setelah Lee Hsien Yang, 67 tahun, memihak partai oposisi selama pemilu 2020. Tahun lalu, ia mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden Singapura, sebuah jabatan yang sebagian besar seremonial.

Pemerintah Singapura membantah klaim Lee soal penganiyaan. Pemerintah Inggris tidak segera berkomentar.

Lee dalam unggahannya mengatakan bahwa ia telah mencari perlindungan suaka pada tahun 2022. Alasannya ia dan keluarganya merasa terancam jika kembali ke Singapura. Akibatnya ia tak dapat menghadiri pemakaman kakak perempuannya di Singapura.

Dalam wawancara dengan surat kabar Guardian yang diterbitkan pada hari Selasa, Lee mengatakan Inggris telah memberinya suaka pada Agustus. Dia telah mengatakan minggu lalu bahwa dia akan mengajukan permohonan untuk menghancurkan rumah Lee Kuan Yew sesuai dengan keinginan ayahnya.

Namun rencana itu ditentang Lee Hsien Loong. Kakaknya itu mengatakan bahwa keputusan mengenai tindakan yang harus diambil terhadap properti tersebut, termasuk kemungkinan mempertahankannya sebagai bangunan bersejarah, merupakan tanggung jawab pemerintah.

REUTERS | CNA

Piilihan editor: Menlu Sugiono Pastikan Indonesia Tetap Dukung Kemerdekaan Palestina

Leave a comment