Informasi Terpercaya Masa Kini

Pesta Kembang Api saat Umat Hindu Sembahyang Itu tak Pantas, Menyulut Reaksi Keras

0 7

bali.jpnn.com, DENPASAR – Pemprov Bali akhirnya memanggil pelaku industri pariwisata yang menggelar atraksi kembang api di tengah upacara persembahyangan umat Hindu di Pantai Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, beberapa hari lalu.

Menurut Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun, atraksi kembang api ditambah dentuman petasan berjarak sangat dekat umat Hindu yang tengah sembahyang adalah hal yang tidak pantas.

Kadispar pun mengingatkan bahwa pariwisata Bali berbasis budaya.

Kadispar Bali mengatakan meski banyak yang menyukai gemerlap kembang api, tetapi acara tersebut seharusnya mempertimbangkan kearifan lokal.

“Semua pelaku usaha harus menyesuaikan adat istiadat.

Memang itu (atraksi kembang api) pariwisata, tetapi kita lihat pantas tidak begitu.

Jadi, ini bukan ditelusuri saja, tetapi dipanggil,” kata Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun.

Pemanggilan itu atas arahan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

“Ke depannya semua pelaku pariwisata wajib menghormati adat istiadat dan ketentuan di Bali.

Itu nanti dipanggil, tetapi semua pelaku usaha harus menyesuaikan adat istiadat,” ujar Kadispar Bali Tjok Pemayun.

Sebelumnya, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengaku menyesalkan peristiwa ini karena sangat tidak pantas.

“Pembangunan pariwisata Bali sebagaimana regulasi adalah berbasis budaya yang merupakan keunikan dan membuat para wisatawan tertarik datang ke Bali.

Jadi, bukan karena hingar-bingar seperti atraksi kembang api,” kata Pj Gubernur Bali.

Menurut Pj Gubernur Bali, semua pihak termasuk pelaku usaha, wajib untuk menghargai, menghormati, dan menjaga adat-istiadat, tradisi, dan budaya Bali.

“Saya sudah menugaskan kepada OPD terkait untuk memanggil para pihak guna dimintai keterangan,” tutur Pj Gubernur Bali.

Media sosial di Bali kembali dibuat heboh dengan unggahan sebuah video yang memperlihatkan umat Hindu melakukan upacara persembahyangan di tengah pesta kembang api.

Lokasi persembahyangan tersebut berada tak jauh dari sebuah Beach Club.

Saat sedang berdoa, terdengar dentuman bunyi kembang api sehingga aktivitas doa tersebut terganggu.

Unggahan itu kali pertama diunggah akun Facebook Kodo Guang pada Senin (14/10) lalu.

Unggahan itu menjadi viral setelah diunggah ulang oleh beberapa akun hingga akhirnya menyebar di berbagai platform media sosial.

Spontan unggahan itu mengundang reaksi warganet yang menganggap pesta kembang api itu tak pantas digelar saat umat Hindu tengah melakukan persembahyangan. (antara/lia/JPNN)

Leave a comment