Informasi Terpercaya Masa Kini

Ternyata ini Dugaan Motif di Balik Serangan Israel ke Pasukan UNIFIL

0 7

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Militer Israel belum berhenti untuk menyerang pasukan perdamaian PBB di perbatasan Lebanon. Setelah tentara Indonesia menjadi korban serangan markas UNIFIL, kini giliran sejumlah personel Sri Lanka juga terluka.

Sejumlah kecaman internasional diarahkan ke Israel. Tapi Tel Aviv yang mendapatkan dukungan ari Amerika Serikat bergeming.

Lantas apa maksud Israel menyerang UNIFIL?

Ada dugaan Israel berharap untuk menyingkirkan UNIFIL dari Lebanon Selatan dan mengganti pasukan penjaga perdamaian dengan pasukan internasional alternatif.

Demikian surat kabar Al Akhbar yang berafiliasi dengan Hizbullah di Lebanon melaporkan pada Jumat (11/102024).

Menurut laporan tersebut, ada inisiatif Amerika untuk membawa perubahan besar pada resolusi PBB 1701, yang mengakhiri Perang Lebanon Kedua tahun 2006 dan pada pengerahan pasukan internasional di perbatasan Lebanon dengan Israel dan Suriah.

UNIFIL diisi oleh sejumlah negara anggota PBB, di antaranya personel dari Indonesia yang selama ini mendukung penuh kemerdekaan Palestina.

Pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi menilai Israel telah melakukan pelanggaran berat hukum internasional sehingga tidak bisa ditoleransi lagi.

“Serangan yang diterima oleh pasukan pengamanan UNIFIL, mengakibatkan dua orang terluka dari Indonesia, saya kira tentara Israel (IDF) melakukan pelanggaran hukum internasional yang sangat berat karena pasukan perdamaian dari PBB itu menjadi target (serangan Israel),” kata Yon Machmudi kepada Republika, Jumat (11/10/2024)

 

Yon Machmudi mengatakan, Indonesia harus melakukan protes atas peristiwa yang menimpa kedua TNI di Lebanon. Protes Indonesia terhadap Israel itu harus disuarakan oleh PBB.

Maka PBB harus meminta Israel untuk menghentikan invasi. Karena invasi dan serangan yang dilakukan Israel itu banyak menimbulkan korban dari pihak yang tidak berkepentingan di dalam peperangan, terutama rakyat sipil dan bahkan penjaga perdamaian pun menjadi korban Israel.

“Saya kira ini (pelanggaran hukum internasional oleh Israel) tidak bisa ditoleransi, pelanggaran berat ini harus diproses ke mahkamah internasional ataupun yang sejenisnya agar kemudian Israel tidak dengan mudah mengabaikan hukum-hukum internasional,” ujar Yon Machmudi.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan Indonesia tidak akan gentar dengan upaya teror tentara Israel melalui serangan terhadap properti dan personel penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

Hal itu dikemukakan Retno di sela-sela rangkaian kegiatan KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Jumat, merespons serangan Israel di markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon, yang terjadi Kamis (10/10).

“Serangan merupakan upaya teror Israel kepada pasukan penjaga perdamaian dan masyarakat internasional. Indonesia menegaskan bahwa mereka yang teguh pada prinsip perdamaian tidak akan pernah gentar,” katanya.

Sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB terbesar nomor 5 di dunia dan terbesar di UNIFIL, kata Retno, Indonesia akan selalu mendukung misi perdamaian PBB sesuai mandat Undang-Undang Dasar 1945.

Menurut Retno pasukan penjaga perdamaian Indonesia akan selalu setia dengan mandat tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk juga memastikan terjaganya mandat Dewan Keamanan dengan mengambil langkah konkret.

Leave a comment