Ini Fakta Boneka Labubu Terafiliasi Israel,Pacar Lisa Blackpink Sumbang IDF 120 Juta Dollas AS
WARTAKOTALIVE.COM – Fenomena orang memburu dan membeli boneka Labubu masih terjadi di Indonesia dan negara lainnya, tapi tahukan kalau penyuplai boneka ini terafiliasi dengan Israel?
Baru-baru ini ratusan orang rela antre untuk mendapatkan boneka Labubu di toko Pop Mart di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Rasa takut ketinggalan (FOMO) telah mendorong banyak orang untuk rela antre di bawah terik matahari demi mendapatkan Labubu.
Kini Labubu menjadi buruan banyak orang, bahkan rela mengantre hingga 17 jam, hanya untuk bisa membeli boneka tersebut.
Tidak hanya itu, di forum penjualan online, boneka tersebut ludes dengan dibandrol harga berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 14,5 juta rupiah.
Saham perusahaan yang menaungi Toko Pop Mart boneka labubu , yakni perusahaan Pop Mart International Group asal Tiongkok ini kini melejit.
Baca juga: Viral Video Jokowi Tak Salami Try Sutrisno di Acara HUT TNI, Istana: Salamannya di Ruang Holding VIP
Mayoritas saham dimiliki Wang Ning yang merupakan konglomerat Tiongkok.
Namun, beberapa saham juga dimiliki oleh sejumlah perusahaan asal Israel dan pendukung genosida di Gaza, diantaranya The Vanguard Group Inc, Black rock Inc, Norges Bank Investment Management, Invesco Great wall Fund management, dan lainnya.
Meski demikian, kini tren boneka Labubu semakin digandrungi, bahkan menjadi barang koleksi premium
Meski demikian, kini tren boneka Labubu semakin digandrungi, bahkan menjadi barang koleksi premium
Tak hanya itu, Belakangan ini, media sosial juga dihebohkan dengan kabar bahwa bintang pop asal Korea Selatan, Lisa Black Pink diduga memiliki pacar baru bernama Frédéric Arnault.
Keluarga Arnault dikenal sebagai salah satu pendukung terbesar Israel, yang telah menyumbangkan sebesar 120 juta dollar Amerika untuk IDF atau tentara Israel.
Hubungan ini memicu kritik tajam dari netizen yang kecewa karena Lisa, yang memiliki banyak penggemar global, dikabarkan berpacaran dengan pendukung Z word.
Tidak hanya Lisa, ibunya juga menjadi sorotan setelah netizen menemukan bahwa ia menyukai beberapa komentar pendukung Israel di Instagram.
Hal ini pertama kali diungkap oleh pengguna X melalui sebuah unggahan yang memperlihatkan tangkapan layar bukti tersebut.
Asal usul Labubu
Asal-asal labubu, karakter yang berasal dari dunia mainan koleksi atau designer toys, yang menjadi fenomena global, termasuk di Indonesia, berkat popularitasnya di kalangan para kolektor dan penggemar seni urban.
Labubu diciptakan oleh Kasing Lung, seorang seniman mainan (toy designer) asal Taiwan.
Kasing Lung terkenal dengan karya-karyanya yang unik dan imajinatif, terinspirasi dari makhluk-makhluk aneh dan misterius, yang sebagian besar adalah monster kecil yang menggemaskan.
Labubu adalah salah satu karakter ikonik dari Kasing Lung yang muncul dalam beberapa seri mainan desainnya.
Bentuknya sangat khas dengan tubuh kecil, gigi tajam, mata besar, dan sering kali diekspresikan dalam pose atau gaya yang lucu.
Karakter ini sering tampil dalam berbagai warna dan desain edisi terbatas, membuatnya sangat diminati oleh kolektor.
Labubu adalah sosok monster kecil yang unik dengan campuran elemen yang menyeramkan namun lucu. Karakter ini memiliki tubuh mungil dengan kepala besar.
Mata bulat dan besar yang mengekspresikan rasa ingin tahu.
Gigi-gigi tajam yang menonjol, memberikan kesan sedikit menyeramkan, tetapi tetap terlihat menggemaskan.
Pose dan warna-warna yang beragam, sering kali hadir dalam edisi terbatas yang membuatnya semakin menarik bagi kolektor.
Sebagai bagian dari “dunia monster” yang diciptakan Kasing Lung, Labubu merepresentasikan sisi imajinatif dari monster yang tidak selalu menyeramkan, tetapi juga bisa menggemaskan dan menyenangkan.
Viral di dunia
Labubu diproduksi oleh INSTINCTOY, sebuah perusahaan mainan yang juga memproduksi berbagai mainan koleksi terkenal.
Dengan popularitas INSTINCTOY di dunia mainan koleksi, Labubu mendapatkan perhatian dari komunitas kolektor yang lebih luas.
Salah satu alasan Labubu menjadi viral adalah karena sifat eksklusifnya.
Kasing Lung sering memproduksi Labubu dalam edisi terbatas, dengan variasi warna dan desain yang berbeda-beda untuk setiap rilis.
Edisi terbatas ini menambah nilai bagi kolektor, yang berlomba-lomba untuk mendapatkan varian Labubu yang jarang.
Labubu sering dipamerkan di berbagai pameran mainan internasional, seperti Taipei Toy Festival dan Shanghai Toy Show.
Kehadirannya di acara-acara besar ini membantu menyebarkan popularitasnya secara global, termasuk di Indonesia.
Komunitas penggemar mainan koleksi memainkan peran besar dalam memviralkan Labubu.
Di media sosial seperti Instagram, banyak kolektor yang membagikan foto koleksi mereka, termasuk Labubu, dalam berbagai pose dan setting, menjadikannya semakin populer.
Labubu bukan hanya sekadar mainan, tetapi juga dianggap sebagai objek seni koleksi.
Seperti banyak mainan desainer lainnya, harganya bisa meningkat seiring waktu, terutama untuk edisi terbatas atau varian yang sulit ditemukan. Ini menjadikan Labubu tidak hanya digemari karena keunikannya, tetapi juga sebagai investasi bagi para kolektor.
Labubu kini dianggap sebagai salah satu karakter yang mewakili budaya designer toy modern.
Popularitasnya terus meningkat, dan banyak kolaborasi dilakukan dengan seniman lain, sehingga memperkaya variasi karakter ini.
Di luar komunitas kolektor, Labubu telah menjadi bagian dari budaya pop, dikenal karena desainnya yang menarik dan sifatnya yang unik.
Belajar tentang asal-usul Labubu membantu penggemar untuk menghargai perjalanan kreativitas yang telah membentuk industri mainan. (*)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini