“Kapal Hantu” Perang Dunia II Ditemukan, Pernah Berlabuh di Jawa
KOMPAS.com – Puing-puing kapal perusak milik Angkatan Laut Amerika Serikat pada Perang Dunia II yang dikenal sebagai “Kapal Hantu Pasifik” ditemukan di lepas pantai California, Amerka Serikat.
Dikutip dari Air Sea Heritage Foundation dan Search Inc yang diterbitkan pada Selasa (1/10/2024), kapal USS Stewart sengaja ditenggelamkan saat latihan Angkatan Laut Amerika Serikat pada Mei 1946.
Meskipun kapal itu sengaja ditenggelamkan, lokasinya masih menjadi misteri selama beberapa dekade. Setelah 78 tahun kemudian, misteri lokasi tempat kapal USS Stewart ditenggelamkan akhirnya terungkap.
Bangkai kapal tersebut ditemukan usai tiga kendaraan bawah air otonom (AUV) dikerahkan oleh perusahaan survei kelautan robotik Ocean Infinity.
Kapal nirawak tersebut memindai dasar laut di Cordell Bank National Marine Sanctuary di lepas pantai California utara selama 24 jam pada 1 Agustus 2024.
Data sonar dan multibeam echosounder menunjukkan, USS Stewart ditemukan di kedalaman 3.500 kaki atau 1.036 meter di bawah permukaan laut.
Pemindaian sonar itu juga menunjukkan gambar yang menakjubkan dan tampak jelas bahwa bangkai tersebut adalah sebuah kapal perusak USS Stewart.
Lantas, seperti apa bentuk kapal perusak AS yang tenggelam selama 78 tahun itu?
Baca juga: Misteri Kapal Hantu SS Ourang Medan yang Tenggelam di Selat Malaka
Kapal USS Stewart ditemukan masih utuh
Pemindaian sonar mengungkap bahwa kapal USS Stewart sebagian besar masih utuh. Lambung kapal tersebut hampir tegak di dasar laut.
Wakil presiden senior SEARCH Dr. James Delgado mengatakan, kapal ini menjadi salah satu kapal perusak awal abad ke-20 yang ditemukan masih terawat dengan baik.
Hal itu diharapkan mampu memberikan informasi penting tentang arsitektur dan teknologi angkatan laut dari periode pembuatan dan pengoperasiannya.
“USS Stewart merupakan kesempatan unik untuk mempelajari contoh desain kapal perusak awal abad ke-20 yang terawat baik,” kata dia, dilansir dari CBS News.
Setelah kapal ditemukan, tim pencari melakukan survei dan inspeksi visual lainnya menggunakan umpan video langsung yang dikirimkan dari kapal selam. Kapal selam tersebut dioperasikan dari jarak jauh.
Pencarian memungkinkan tim di balik penemuan tersebut untuk menjelajahi bangkai kapal secara langsung dan mempelajari lebih lanjut tentang pengeboman yang penenggelaman kapal Stewart selama lebih dari tujuh dekade itu.
Data yang dikumpulkan selama survei tersebut akan digunakan Suaka Laut Nasional Cordell Bank milik NOAA untuk mendukung penilaian dan penelitian lebih lanjut tentang habitat dan kehidupan laut di bagian laut itu.
Baca juga: Kapal Harus Mendaki Anak Tangga Khusus Saat Lewati Terusan Panama, Begini Cara Kerjanya
Kisah kapal perusak USS Stewart
Laksamana Angkatan Laut AS yang sudah pensiun sekaligus Direktur Komando Sejarah dan Warisan Angkatan Laut serta kurator Angkatan Laut AS Samuel J. Cox mengapresiasi penemuan kapal perusak USS Stewart itu.
“Baik hilang dalam pertempuran atau tenggelam sebagai sasaran, sebuah kapal perang tetap menjadi milik kedaulatan selamanya,” kata dia, dilansir dari CNN.
Menurutnya, penemuan lokasi tenggelamnya kapal perusak sisa Perang Dunia II milik AS itu penting untuk melindungi bangkai kapal dari gangguan yang tidak sah berdasarkan Undang-Undang Kapal Militer yang Tenggelam AS.
Penemuan kembali puing-puing kapal USS Stewart juga kembali menguak kisah kapal Angkatan Laut AS hingga penangkapan Jepang. Kapal ini menjadi simbol kuat dari kompleksitas Perang Pasifik.
Kapal USS Stewart adalah kapal milik Angkatan Laut AS yang bertugas di garis depan Perang Dunia II. Kapal itu kali pertama ditugaskan pada 1920 dan mengalami perjalanan yang penuh gejolak.
Dikutip dari siaran resminya, kapal perusak USS Stewar ditempatkan di Manila, Filipina sebagai bagian dari Armada Asia Angkatan Laut di AS.
Namun, kapal tersebut rusak dalam pertempuran melawan pasukan Jepang pada 1942. Kala itu, sebuah kecelakaan aneh menyebabkan kapal USS Stewart terjebak dan berlabuh di Pulau Jawa, Indonesia.
Kapal tersebut ditinggalkan begitu saja saat pasukan Jepang mendekat. Kemudian, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menggunakan kapal USS Stewart sebagai kapal patroli.
Tak lama kemudian, pilot Sekutu yang bertugas dari jarak jauh melihat kapal USS Stewart itu melayani armada Jepang di belakang garis musuh. Oleh karena itu, kapal USS Stewart dijuluki sebagai “Kapal Hantu Pasifik”
Misteri “Kapal Hantu Pasifik” akhirnya terpecahkan saat USS Stewart ditemukan mengapung di Kure, Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Kapal tersebut kemudian ditarik kembali ke San Fransisco untuk digunakan sebagai kapal target dalam latihan angkatan laut Amerika Serikat. Kapal perusak itu kemudian tenggelam setelah terkena tembakan selama lebih dari dua jam.
Dalam beberapa dekade berikutnya, kisah kapal perusak USS Stewart menarik perhatian para sejarawan, arkeolog, dan penggemar angkatan laut, Penemuan kembali bangkai kapal USS Stewart menjadi prioritas nasional utama untuk eksplorasi.