Arab Saudi Galang Kekuatan di Pakistan: Pamer Jet Tornado,Turki Kirim F-16,Mesir Bawa Mirage 2000
Arab Saudi Galang Kekuatan di Pakistan: Pamer Jet Tornado, Turki Kirim F-16, Mesir Kerahkan Mirage 2000
TRIBUNNEWS.COM – Arab Saudi dilaporkan menggalang hubungan antarmiliter dengan Pakistan dengan berpartisipasi dalam latihan perang bertajuk Indus Shield 2024.
Latihan perang gabungan ini dihelat bertepatan dengan meningkatnya eskalasi konflik yang menyeret Israel dan Iran dampak berlarutnya Perang Gaza yang melibatkan milisi perlawanan di Gaza (Hamas) dan Lebanon (Hizbullah).
Baca juga: Arab Saudi Umumkan Dibentuknya Koalisi Global untuk Dirikan Negara Palestina
Sebagai bagian dari kerja sama militer ini, Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi (RSAF) mengerahkan enam pesawat tempur Panavia Tornado Tactical Strike Fighter (IDS).
Selain Arab Saudi dan Pakistan, Mesir dan Turki juga menyumbangkan jet tempur mereka untuk latihan tersebut.
“Latihan Indus Shield 2024 dirancang untuk memperkuat kerja sama militer dan memfasilitasi pertukaran keahlian di antara angkatan udara negara-negara yang terlibat—Arab Saudi, Pakistan, Mesir, dan Turki,” tulis laporan situs militer BM, dikutip Senin (7/10/2024).
Acara ini bertujuan untuk memamerkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiapan Angkatan Udara Saudi sekaligus memberikan pengalaman tempur yang berharga kepada awak udara dan pendukung dalam skenario yang melibatkan peperangan tidak teratur dan peperangan elektronik (electronic warfare/EW).
Turki bergabung dengan membawa jet tempur F-16, dan Mesir telah memilih untuk mengirimkan Mirage 2000-nya.
Adapun pemilihan pesawat Tornado IDS oleh Arab Saudi untuk latihan ini memiliki tujuan yang jelas.
Terkenal karena perannya dalam serangan darat dan dukungan taktis, pesawat Tornado IDS menawarkan keuntungan strategis, karena dibuat untuk keserbagunaan dan efektivitas tinggi dalam situasi pertempuran yang kompleks.
Sebagai pemain regional yang penting, Arab Saudi ingin menunjukkan dan meningkatkan kecakapan militernya, terutama mengingat meningkatnya ancaman terorisme dan konflik di Timur Tengah.
“Mengambil bagian dalam latihan multinasional memberi Angkatan Udara Saudi kesempatan berharga untuk bertukar pengetahuan dan belajar dari rekan-rekan mereka di angkatan udara negara lain di latihan tersebut,” kata laporan tersebut.
Latihan ini tidak hanya mencakup manuver praktis, tetapi para perwira juga memiliki kesempatan unik untuk melihat secara langsung bagaimana berbagai negara menggabungkan teknologi dan strategi terkini ke dalam operasi mereka.
Hal ini penting bagi Arab Saudi, yang berinvestasi besar dalam modernisasi pasukan militernya dan beradaptasi dengan skenario pertempuran kontemporer.
Tujuan Arab Saudi tidak hanya untuk memamerkan kekuatan militernya, tetapi juga untuk meningkatkan aliansi internasional.
Melalui latihan ini, Riyadh ingin menyerap strategi operasional baru dan meningkatkan koordinasi di antara berbagai unit militer, yang sangat penting untuk menjaga stabilitas regional.
Profil Jet Panavia Tornado Tactical Strike Fighter
Arab Saudi mengoperasikan jet tempur Tornado IDS [Interdictor/Strike], yang dikenal karena fitur teknisnya yang mengesankan.
Pesawat ini berukuran panjang sekitar 16,72 meter, dengan lebar sayap 14,80 meter, dan tinggi 5,56 meter. Dilengkapi dengan dua mesin turbojet RB199, jet ini dapat mencapai kecepatan Mach 2,2 [sekitar 2.340 km/jam] dan memiliki radius tempur sekitar 550 km.
Mesin ini menghasilkan tenaga dan kemampuan manuver yang besar, menjadikan Tornado IDS sebagai pesawat serang multiperan yang sangat efektif.
Jet Tornado IDS dilengkapi dengan serangkaian sistem navigasi dan panduan canggih seperti GPS, Sistem Navigasi Inersia [INS], dan radar Doppler.
Komponen-komponen ini bekerja sama untuk meningkatkan akurasi senjata dan meningkatkan kemampuan navigasi. Pesawat ini dilengkapi dengan sensor termal dan optik, yang melengkapi kemampuan peperangan elektroniknya.
Selain itu, pesawat ini dipersenjatai dengan serangkaian senjata yang mengesankan, termasuk berbagai bom, peluru kendali, dan peluru kendali jarak pendek.
Selama bertugas, Tornado IDS telah menerima beberapa pembaruan untuk meningkatkan kecakapan tempurnya.
Hal yang terpenting di antaranya adalah penyempurnaan pada sistem pengintaian dan pengendalian tembakan, yang memungkinkan integrasi sensor dan persenjataan mutakhir.
Khususnya, peningkatan dalam peperangan elektronik dan teknologi navigasi telah meningkatkan kinerja pesawat secara signifikan dalam skenario pertempuran dunia nyata.
Tornado IDS milik Arab Saudi telah menjalani uji coba tempur yang sesungguhnya, khususnya selama Perang Teluk 1991, di mana ia ikut serta dalam berbagai operasi dan menyelesaikan sekitar 650 serangan mendadak. Meskipun kehilangan satu pesawat, misi yang berhasil menggarisbawahi kemampuan Tornado IDS dan memperkuat kepercayaan Arab Saudi terhadap efektivitas tempurnya.
Kekuatan Tempur AU Arab Saudi, Dari F-15 hingga Jet Typhoon
Dengan ikut serta dalam latihan Indus Shield 2024, Arab Saudi memamerkan kemampuan Tornado IDS-nya sembari berupaya meningkatkan interoperabilitas dengan negara-negara mitra.
Tujuannya adalah untuk mengadopsi taktik dan teknologi baru yang akan menguntungkan bagi operasi militer masa depan di kawasan tersebut.
Panglima Angkatan Udara Letnan Jenderal Turki bin Bandar bin Abdulaziz, meninjau peralatan yang digunakan dalam latihan tersebut dan menerima pengarahan tentang kesiapan awak udara, teknis, dan pendukung.
Ia juga mengucapkan selamat tinggal kepada kelompok peserta saat mereka berangkat dari Pangkalan Udara King Abdulaziz, yang terletak di sektor timur.
Angkatan bersenjata Arab Saudi memiliki beragam pesawat tempur, dengan armada pesawat tempur dan serang yang luar biasa.
Model-model utama dalam inventaris Angkatan Udara meliputi 80 Boeing F-15 Eagles, 72 Boeing F-15E Strike Eagles, 87 Panavia Tornado IDS, 72 Eurofighter Typhoon, dan 83 Northrop F-5s.
Pesawat-pesawat ini penting untuk operasi Angkatan Udara Kerajaan, dan ada rencana untuk menambah unit-unit baru, terutama dari model F-15 dan Typhoon, sebagai bagian dari modernisasi armada.
Di samping jajaran pesawatnya saat ini, Arab Saudi berupaya meningkatkan kemampuannya dengan pesanan baru pembelian jet tempur.
Saat ini, ada 84 unit F-15 yang tersedia, dan lebih banyak pengiriman Eurofighter Typhoon segera dilakukan.
Akuisisi platform baru ini sejalan dengan strategi Kerajaan untuk memperkuat kemampuan pertahanannya, sebuah upaya penting mengingat tantangan geopolitik di kawasan tersebut.