PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah (Jateng) resmi beroperasi hari ini. Pabrik ini menjadi pabrik industri kaca terbesar se-Asia Tenggara atau ASEAN.
Pabrik ini diresmikan secara langsung oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. Turut hadir pula Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi, hingga Minister and Deputy Head of Mission of the Republic of Korea Park Soo-Deok.
Dalam sambutannya, Rosan mengatakan, pendirian pabrik ini sejalan dengan keinginan Indonesia untuk menjadi produsen kaca terbesar di dunia. Sebab, produk dari KCC Glass Indonesia akan diekspor ke negara negara lain.
“Investasi KCC Glass adalah yang paling ideal karena ekspor oriented. Kita ingin investasi yang masuk di Indonesia adalah ekspor untuk negara negara lain,” ujar Rosan, Kamis (3/10).
Ia juga mengucapkan terima kasih atas investasi yang digelontorkan dalam pendirian pabrik ini. Apalagi pabrik ini juga akan menyerap banyak pekerja.
“Kalau kita lihat investasi ini Rp 4 triliun dan Rp 8 triliun. Buat kita yang penting bukan hanya investasi yang baru tapi menjaga juga menjaga karena tantangan utama dari pemerintah kita adalah menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan berkesinambungan,” ucap Rosan.
Sementara itu, Minister and Deputy Head of Mission of the Republic of Korea, Park Soo-Deok, berharap kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan bisa terus berlangsung.
“Kerja sama antara Korea dan Indonesia semakin hari semakin luas. Perdagangan negara meningkat 140 kali lipat selama 50 tahun. Hari ini pabrik KCC bagus untuk memasuki pasar asean dan global dan memperkuat Indonesia dalam bidang manufaktur,” imbuh Park Soo-Doek.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah Indonesia, Kementerian Investasi dan Pemerintah Daerah sehingga akhirnya pabrik KCC Glass bisa berdiri dan beroperasi.
“Pembangunan tidak mudah tapi kedutaan besar, Kementerian Investasi, Pemprov Jateng bersama-sama mengatasi tantangan tersebut. Terima kasih,” kata Park Soo-Doek.