4 Tips Memulai Usaha Kopi dari Fugol Coffee Roasters dan Tokopedia
BANDUNG, KOMPAS.com – Industri kopi di Indonesia punya potensi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan, produksi kopi di Tanah Air mencapai lebih dari 760.000 ton.
Jumlah coffee shop di Indonesia pun menjamur. Dilaporkan Kompas.com, Jumat (22/3/2024), ada sekitar 4.000 coffee shop tersebar di negara ini pada tahun 2023, dan diperkirakan jumlahnya meningkat jadi sekitar 9.000 coffee shop tahun 2028 mendatang.
Baca juga:
- 3 Harapan Pemerintah untuk Kemajuan Kopi Indonesia, Tak Sekadar Ekspor
- Mengenal Cupping, Proses Cek Kualitas dan Karakter Kopi
Oleh sebab itu, menjalani usaha di industri kopi bisa dilirik, tapi memulainya tentu tidak mudah. Selain modal dan keahlian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Berikut sejumlah tips dan saran dari Founder Fugol Coffee Roasters, Jhon Richard Christhoper yang sudah berkarir di industri kopi sejak tahun 2015, serta Head of Communications E-commerce Tokopedia and ShopTokopedia, Aditia Grasio Nelwan.
Tips memulai usaha kopi 1. Tentukan apa yang jadi pembeda
Jhon menuturkan, pelaku usaha kopi yang masih pemula harus punya value yang membedakan usahanya dengan usaha lain.
“Harus punya value pembedanya apa. Itu nomor satu. Kita terjun ke market ini, apa yang membedakan kita?” ucap Jhon di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/10/2024).
Ia menambahkan, salah satu hal yang bisa diperhatikan adalah dari segi branding (pencitraan merek) yang mencakup beragam aspek. Misalnya dari segi penyampaian kepada pelanggan, tampilan coffee shop yang dimiliki, dan kemasan produk kopi yang dijual.
Baca juga:
- Pengalaman Ikut Cupping Kopi di Bandung, Lebih dari Sekadar Mencoba Kopi
- Cara Menggunakan French Press untuk Membuat Kopi Lezat di Rumah
2. Jangan berhenti mencoba
Hal hampir senada diutarakan oleh Adit pada kesempatan terpisah. Ia mencoba menyampaikan ke para seller (penjual) di Tokopedia untuk memiliki unique selling point (nilai jual yang unik).
“Coba dulu, unique selling point-nya apakah bekerja dengan baik atau enggak,” kata Adit saat sesi talk show bersama Fugol Coffee Roasters, Tokopedia, dan ShopTokopedia di Tanatap Coffee di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/9/2024).
Adit mencontohkan, Fugol Coffee Roasters memiliki kemasan produk yang cerah dan hal tersebut berhasil menggaet pelanggan.
“Mungkin works (berhasil) di Fugol (Coffee Roasters), enggak works di brand lain. Jadi intinya, setiap seller, kita membujuk atau encourage mereka untuk cobain dulu sampai akhirnya mereka menemukan pattern (pola) yang lebih bekerja dengan baik untuk mereka,” jelasnya.
Baca juga: Resep Kopi Telur ala Vietnam 4 Bahan, Wajib Pakai Telur Kampung
3. Tentukan tujuan
Menurut Jhon, pelaku usaha kopi pemula sebaiknya menentukan visi atau future goals (tujuan atau fugol) mereka.
“Kalau dia hanya terjun ke bisnis tapi dia enggak punya fugol-nya, enggak punya targetnya, akan kayak gitu-gitu terus. Karena kita pernah di masa itu,” ucapnya.
Jhon bercerita, ia dulu pernah menjalani bisnis kaus, bisnis desain, dan bisnis makanan. Namun, semuanya gagal karena ia belum mengetahui visinya.
“Produk yang baik adalah produk yang memecahkan permasalahan, memberikan solusi atas permasalahan konsumen. Nah, apakah produk Anda memberikan solusi yang better (lebih baik) daripada produk-produk lainnya?” terang Jhon.
Sebelum Covid-19 melanda tahun 2019, Fugol Coffee Roasters berfokus ke kualitas. Ia tahu rasa yang enak bagaimana, tapi belum mengerti caranya berjualan.
Akhirnya, pandemi membuat Jhon belajar banyak hal dari awal. Misalnya soal branding dan marketing.
“Akhirnya kita sadar, ‘Oh, kita pikir kita tahu banyak hal, ternyata kita belum tahu apa-apa’,” tutur peraih posisi kelima dalam ajang World Brewers Cup 2022
Baca juga:
- Menikmati Mindfulness dalam Secangkir Kopi ala Barista Mikael Jasin
- Begini Tahap Barista Indonesia Ikut Kompetisi Kopi Dunia
4. Manfaatkan dan maksimalkan live streaming
Tokopedia dan ShopTokopedia memiliki fitur live shopping yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha kopi. Lewat fitur tersebut, mereka bisa mempromosikan produk secara online (daring) atau membuat calon pembeli aware (menyadari) keberadaan usaha mereka.
“Itu bagus untuk naikin awareness tentang produk-produk kopinya. Mungkin enggak langsung check out, enggak apa-apa. Tapi at least awareness tentang produk-produknya sudah naik,” ucap Adit.
Adit mengajak pelaku usaha kopi untuk lebih kreatif saat live streaming. Selain memperkenalkan produknya, mereka bisa memperkaya dengan nuansa.
“Jadi mungkin dia jual biji kopi, bisa aja kontennya mengenai bagaimana cara mereka ngolah biji kopinya, bagaimana cara mereka brewing-nya, atau mungkin mereka pakai mesin espresonya seperti apa. Hal-hal yang bisa menarik perhatikan daripada cerita kopi saja,” jelas Adit.
Selain konten live streaming, pelaku usaha kopi juga sebaiknya memperhatikan frekuensi melakukan kegiatan daring tersebut.
Cara mengetahui frekuensi live streaming yang tepat adalah lewat terus mencoba. Misalnya dari sekali sehari menjadi dua kali sehari, pada pagi hari saat masyarakat berangkat kerja atau saat mereka pulang kerja. Setiap usaha tidak sama.
“Bahkan, setiap brand di kategori yang sama (di Tokopedia dan ShopTokopedia) memiliki pengalaman live streaming yang berbeda sehingga memang kalau sehari-hari ya harus dicoba. Semakin sering mereka bekerja, semakin sering mereka bisa membaca pattern-nya, semakin efektif mereka mau coba live,” terangnya.
Baca juga: 5 Tips Menghilangkan Bau Bawang Putih dari Tangan, Pakai Bubuk Kopi
Sebagai informasi, Tokopedia dan ShopTokopedia menawarkan sejumlah kampanye dan inisiatif guna membantu produsen dan pelaku usaha kopi meraih pasar dalam negeri yang lebih luas.
Adapun inisatif dan kampanye tersebut, antara lain Beli Lokal, Tokopedia Nyam!, dan Tokopedia Coffee Fest.
“Terbukti bahwa lewat kampanye Beli Lokal di Tokopedia, penjualan produk makanan dan minuman seperti kopi bubuk tercatat naik hampir dua kali lipat, jika dibandingkan dengan periode sebelum kampanye berlangsung,” tutur Adit.
“Bahkan, rata-rata kenaikan penjualan pelaku usaha makanan dan minuman yang mengikuti kampanye Beli Lokal di Tokopedia mencapai lebih dari sembilan kali lipat, jika dibandingkan dengan sebelum bergabung kampanye tersebut,” tambah dia.
Selain itu, Tokopedia dan ShopTokopedia memiliki program ‘Pelatihan Pascapanen dan Peningkatan Mutu Biji Kopi’ untuk petani kopi lokal agar semakin berdaya saing dengan meningkatkan kualitas biji kopi.
Sejauh ini, Tokopedia dan ShopTokopedia telah memberi pelatihan untuk lebih dari 1.000 petani kopi dari Lahat, Sumatera Selatan.
Baca juga: Resep Latte Rempah Labu, Cara Unik Minum Kopi Kekinian