Sinopsis Buku ,Ayah,Ini Arahnya ke Mana,Ya, Viral di Sosmed TikTok Berisi Banyak Pesan Mendalam

By On Oct 2, 2024

TRIBUNMATARAMAN.COM – Mengenal buku viral di sosial media TikTok dengan judul ”Ayah, Ini Arahnya ke Mana, ya.”

Novel yang baru terbit di bulan Oktober 2024 ini jadi perbincangan terutama bagi warga TikTok mengenai kerinduan seseorang anak terhadap ayahnya,

Buku ini ditulis oleh Khoirul Trian dengan jumlah isi halaman 164.

Melansir akun media sosial Tiktok @Khoirultrian buku ini seakan membawa perasaan pembaca mengenang masa lalu seorang anak dengan ayahnya.

Baca juga: Sinopsis Drama Korea Dongjae: The Good or The Bastard, Tayang Bulan Oktober Ini

Buku Ayah, Ini Arahnya ke Mana, ya? mengangkat isu fatherless yang kini semakin banyak diperbincangkan.

Melalui sudut pandang seorang anak yang kehilangan sosok Ayah, buku ini membawa pembaca dalam perjalanan emosional penuh kerinduan dan kebingungan, saat hidup terasa kehilangan arah tanpa bimbingan dari figur yang selama ini menjadi pemimpin.

Penulis berhasil menangkap perasaan mendalam seorang anak yang tidak hanya merindukan kehadiran Ayah, tetapi juga arah dan petunjuk dalam menjalani kehidupan.

Buku ini dilengkapi dengan halaman aktivitas yang membuat pembaca tidak hanya terlibat secara intelektual tetapi juga emosional, menjadikannya pengalaman membaca yang interaktif.

Dibagi menjadi lima bab, setiap babnya dirancang dengan alur yang mengajak pembaca merenung, merasakan, dan akhirnya belajar mengikhlaskan. Buku ini sangat relevan bagi remaja atau siapapun yang merasakan hilangnya figur Ayah dalam hidup, baik secara fisik maupun emosional. Ini adalah bacaan yang mampu mengobati kerinduan sekaligus memberikan kekuatan untuk melanjutkan hidup dengan penerimaan.

Berikut salah satu kutipan isi dalam buku ”Ayah, Ini Arahnya ke Mana, ya.”:

Ayah, ternyata benar ya. Setelah dewasa kita semua harus punya banyak uang. Harus bekerja

lebih keras lagi, harus bertarung dengan isi kepala sendiri. Harus menyampingkan banyak

keinginan untuk sekadar tetap bertahan hidup sampai bertemu pagi lagi.
Ayah, setelah dewasa aku bertemu banyak orang yang menyakitkan dalam hidup dan kali ini

aku gak punya banyak keberanian untuk melawannya. Ayah, kadang aku kalah, kadang aku kuat, kadang semuanya terjadi begitu saja dengan penuh pura-pura yang aku coba kesampingkan rasa sakitnya.
Ayah, hari ini aku kesepian dan gak tahu harus lari kemana lagi. Ayah, ini arahnya ke mana,

ya? Anak kecil ini kehilangan jalan pulangnya.