Informasi Terpercaya Masa Kini

Pengamanan Hassan Nasrallah Super Ketat, Bagaimana Israel Bisa Membunuhnya?

0 10

TEMPO.CO, Jakarta – Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan Israel pada Sabtu pekan lalu. Kematian Hassan Nasrallah memancing pertanyaan, bagaimana ia bisa dibunuh Israel di tengah pengamanannya yang super ketat.

Israel melancarkan serangan mematikan terhadap Hassan Nasrallah setelah mengetahui bahwa ia akan bertemu dengan komandan senior di markas bawah tanah gerakan itu di Beirut selatan, kata militer Israel. Serangan itu, tak lama setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York bahwa Israel tidak akan menerima pasukan Hizbullah di perbatasannya, menyusul pembunuhan beberapa pemimpin paling senior kelompok itu selama beberapa minggu terakhir.

Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengatakan operasi itu, yang oleh militer disebut “Tatanan Baru”, terjadi pada hari Jumat. Saat itu Nasrallah dan rantai komando senior Hizbullah sedang bertemu untuk merencanakan serangan lebih lanjut terhadap Israel.

“Kami memiliki intelijen waktu nyata, sebuah peluang, peluang operasional yang memungkinkan kami untuk melakukan serangan ini,” katanya kepada wartawan.

Radio Angkatan Darat Israel mengutip kepala skuadron angkatan udara yang melakukan serangan itu yang mengatakan bahwa pilot hanya diberi rincian tentang target beberapa saat sebelum lepas landas. “Pilot tidak tahu apa targetnya pada hari-hari (serangan) itu direncanakan,” ujar perwira itu, yang diidentifikasi hanya sebagai Letnan Kolonel M.

“Kami memaparkan tim ke target hanya beberapa jam sebelum melaksanakannya dan mereka mengerti apa yang mereka tuju.”

Shoshani menolak mengomentari spekulasi bahwa serangan itu mungkin menggunakan bom Mark 84 buatan AS. Bom ini diperkirakan memiliki bobot seberat 900 kilogram. Brigadir Jenderal Amichai Levin, komandan pangkalan udara Hatzerim, hanya mengatakan kepada wartawan bahwa puluhan amunisi mengenai sasaran dalam hitungan detik.

Ali Karaki, kepala front selatan Hizbullah, yang coba dibunuh Israel awal minggu ini, juga tewas dalam serangan itu, kata Shoshani.

Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasrallah. Kelompok yang didukung Iran ini mengatakan akan melanjutkan pertempurannya melawan Israel untuk mendukung Gaza dan Palestina, dan untuk membela Lebanon.

Sejak itu, kedua belah pihak telah saling menembakkan rudal dan roket setiap hari, yang memaksa puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan untuk mengungsi dan meninggalkan daerah yang luas hampir kosong.

Ketegangan meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir karena Israel mulai secara sistematis membunuh beberapa pimpinan militer Hezbollah dalam strategi yang disengaja untuk melemahkan kemampuannya beroperasi.

AL ARABIYA | REUTERS

Pilihan editor: Pesan Khusus Khamenei ke Israel: Zionis Terlalu Kecil untuk Merusak Hizbullah

Leave a comment