Ini Tanggapan Exco PSSI Soal Paspor Pemain Naturalisasi Seperti Dikeluhkan Peter Gontha
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kehadiran pemain naturalisasi berdarah Indonesia sejatinya membuat timnas Indonesia semakin tangguh. Timnas Indonesia sudah mampu bersaing dengan tim kuat Asia. Contoh terbaru tim asuhan Shin Tae-yong mampu menahan imbang dua kekuatan benua Asia yang langganan Piala Dunia Arab Saudi 1-1 dan Australia 0-0.
Namun ada saja yang nyinyir dengan keberadaan pemain naturalisasi yang memiliki darah keturunan Indonesia. Seperti Peter Gontha yang mempertanyakan kalau pemain naturalisasi memiliki dua paspor. Selain paspor Indonesia juga paspor negara asalnya.
Unggahan mantan duta besar RI untuk Polandia itu di media sosial mendapatkan tanggapan dari anggota Exco PSSI Arya Sinulingga. Ia mengaku bingung, ketika timnas kita berjuang dan hasilnya baik, ada saja yang berusaha menggembosinya dengan isu-isu negatif.
“Bisa kami jelaskan ini yang pasti pemain diaspora itu mereka itu punya darah Indonesia bahkan ada bapak atau ibunya itu orang Indonesia orang Maluku atau orang Manado asli itu. Kok bisa-bisanya mempertanyakan mereka dan kebangsaan mereka,” ujar Arya dalam rekaman yang diterima Republika pada Kamis (12/9/2024) malam.
Arya menambahkan, proses kepindahan warga negara mereka sudah diurus sesuai dengan hukum kita. Mereka mendapatkan status WNI kemudian juga pindah federasi dari negara asalnya menjadi federasi Indonesia.
“Dan, yang pasti ketika masuk Indonesia dia pakai paspornya Indonesia dan ketika keluar dari Indonesia dia juga pakai paspornya Indonesia,” tegas Arya.
Untuk keluhan soal regenerasi, Arya menyodorkan fakta bahwa timnas U-17, bahkan U-19 kita menjadi juara Asia Tenggara. Menurut Arya, ini berarti regenerasi di sepak bola Indonesia berjalan bagus. “Timnas U-23 kita masuk empat besar Asia dan ke Paris untuk playoff Olimpiade. Artinya ini tahapan dari muda sampai senior ini berjalan baik,” kata Arya.
“Jadi, tolong ayo kita bangga terus dengan timnas kita, bangga terus dengan Merah-Putih. Jangan cari alasan dan mengaburkan sesuatu yang sudah baik bagi bangsa kita,” ujar dia mengakhiri.