Informasi Terpercaya Masa Kini

MGPA Buka Suara Usai Marc Marquez Sebut Marshal Mandalika Salah Pakai APAR

0 7

Marc Marquez kesal dengan menganggap marshal melakukan kesalahan pemakaian APAR saat memadamkan motornya di MotoGP Mandalika, Minggu (29/9). Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola sirkuit dan promotor lokal buka suara.

Priandhi Satria selaku Direktur Utama Pertamina Mandalika International Circuit menjelaskan bahwa penggunaan APAR di MotoGP Mandalika sudah sesuai dengan peraturan balap yang berlaku. Sebab sebelum balapan, sirkuit telah dicek berbagai pihak.

“Pertamina Mandalika International Circuit sudah memenuhi aturan FIM untuk melaksanakan kegiatan balap MotoGP dan sudah mendapatkan Homologasi Grade A pada Kamis, 26 September 2024. Untuk mendapatkan homologasi ini, telah dilakukan track inspection yang dilakukan oleh pihak promotor (Dorna), Race Direction (Loris Capirossi), FIM Safety Officer (Tome Alfonso) Race Director (Mike Webb) serta perwakilan IMI dan manajemen MGPA,” ucap Andhi dala keterangan resmi.

“Homologasi Grade A dikeluarkan dengan persetujuan MotoGP Steward Panel yakni Freddie Spencer, Andres Somolinos yang mengatur semua hal berkaitan dengan kondisi sirkuit serta perangkat dan fasilitas pendukungnya” tambahnya.

Sementara itu, Eddy Saputra selaku Deputi Olahraga Sepeda Motor Pengurus Pusat IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan FIM CCR (Closed Circuit Racing) Member menjelaskan aturan FIM Standard of Circuit tahun 2024 soal aturan penggunaan peralatan di seluruh sirkuit MotoGP. Jadi untuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang disarankan adalah:

1.⁠ ⁠Diutamakan 2 APAR dengan type ABC Powder 6 kg, tersedia di semua pos marshal.

2.⁠ ⁠AFF foam (busa), tersedia di beberapa pos marshal.

3.⁠ ⁠APAR type CO2 yang khusus indoor yang disiapkan hanya di depan pit, karena penggunaan terbaik untuk di dalam ruangan tertutup.

“Jadi, jika ada motor yang terbakar di dalam track, maka otomatis petugas marshal akan menyemprotkan APAR yang berbentuk powder atau foam. Jadi tidak ada yang salah dengan dengan petugas marshal dan Pertamina Mandalika International Circuit,” terang Eddy.

“Dalam kasus terbakarnya motor Marquez, Pimpinan Lomba dan Safety Officer yang bertugas juga sudah menghubungi Tim Gresini untuk menanyakan keluhannya dan sekaligus memberikan penjelasan tentang prosedur ini. Mereka bukanlah tim baru di MotoGP, sehingga pasti sangat mengerti mengenai prosedur FIM.”

“Marc Marquez sebagai pebalap dari Tim Gresini mungkin sangat memperhatikan mengenai faktor finansial tim yang dinaungi. Mengingat besarnya biaya yang akan dikeluarkan tim untuk memperbaiki motornya. Musibah siapa yang bisa menolak,” tandas Eddy.

Adapun petaka yang menimpa Marquez terjadi pada lap 12. Motornya mengeluarkan kepulan asap dan percikan api karena overheat. Kemudian petugas marshal menghampirinya dan berupaya untuk memadamkan api, berhasil, tetapi Marquez tetap merasa bahwa usaha tersebut tidak maksimal.

Marquez nampak kesal dengan hal itu. Menurutnya, APAR yang digunakan oleh tim marshal untuk motornya itu tidak tepat. The Baby Alien sebut hal ini memalukan untuk sekelas MotoGP.

“Terdengar suara besar [dari motor saya] lalu seketika mesin mati. Ketika saya melihat asap putih, saya langsung memeriksanya, sayangnya alat pemadam kebakaran mereka [tim Marshal MotoGP Mandalika] di sini tidak tepat sehingga motor jadi rusak total, termasuk dengan bagian pengereman,” ujar Marquez dikutip crashnet.

“Ini sangat memalukan, karena untuk sebuah tim [satelit] ini akan memakan biaya [perbaikan] yang cukup besar,” kesalnya.

Leave a comment