Arkeolog Kembali Temukan Artefak di Gua Aul Banjaranyar,Sudah 2 Individu yang Ditemukan
TRIBUNPRIANGAN, CIAMIS – Arkeolog kembali menemukan sejumlah artefak dalam ekskavasi lanjutan di Gua Aul, Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sebelumnya sudah ditemukan beberapa artefak dari bahan batuan dan tulang, fragmen tulang dan gigi binatang, serta fragmen tulang manusia dari proses penguburan kedua yang sudah mendapatkan pewarnaan hematit di seluruh permukaan fragmen tulangnya.
Menurut Arkeolog dari BRIN, Lutfi Yondri, dari kesamaan perlakuan budaya, fragmen tulang manusia di Gua Aul, mirip dengan temuan fragmen rangka manusia di Gua Pawon (R.I) dengan kronologi sekitar 5600 BP.
“Data ini semakin memperkuat tentang periode budaya hunian gua di Jawa Barat. Pada era itu..manusia di Jawa Barat masih tinggal di gua dan baru mengenal peralatan dari tulang dan batuan,” tulis Lutfi dalam unggahan di akun Facebooknya, 23 September 2024.
Sementara pada hari Jumat 27 September 2024, tim arkeologi ini juga menemukan lagi sebaran alat tulang, serpih, perkutor dan fragmen rahang bawah (mandibula lengkap dengan deretan gigi dari canin, premolar, molar 1, 2 dan 3.
“Dimensi mandibula berbeda dengan temuan sebelumnya. Bisa dicatatkan sudah dua individu yang ditemukan di Gua Aul,” tulis Lutfi.
Baca juga: Temuan Fosil Baru di Gua Aul, Rombongan Kadisbudpora Sentuh Tulang Purba
Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil dan Sisa Tengkorak di Gua Aul Cikupa Ciamis, Diduga Sisa-sisa Manusia Purba
Penemuan artefak dan jejak manusia prasejarah di Gua Aul ini bermula pada 2023. Tiga orang arkeolog yang datang ke Gua Aul pada Selasa (28/2/2023) menemukan sejumlah fosil yang diduga artefak dan sisa tengkorak diduga manusia purba.
Gua Aul berada di Pasir Aul di Dusun Mekarsari Desa Cikupa Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis.
“Kemarin (Selasa, 28/2) siang memang ada tiga orang arkeolog datang ke sini (Gua Aul) katanya dari Bandung,” ujar Rahmat Emen, Wakil Ketua Pokdarwis Cikupa yang dipercaya mengelola kawasan pebukitan Pasir Aul Cikupa tersebut kepada Tribun, Rabu (1/3).
Menurut Rahmat Emen, ketiga orang arkeolog tersebut sebenarnya lagi melakukan penelitian di Pangandaran. Mendapat informasi ada gua di Cikupa, mereka datang ke Cikupa.
“Mereka, tim arkeolog tersebut masuk ke dalam gua dan menemukan fosil berupa pecahan tempurung. Yang diduga tempurung kepala manusia purba,” terangnya.
Juga ditemukan fosil tulang belulang, fosil haremis dan fosil berupa batu bulat mirip telur.
“Fosil batu bulat mirip telur tersebut ada 4 buah, dengan dameter variatif 5 sampai 7 cm. Belum diketahui itu fosil apa,” ujar Rahmat Emen.
Sejumlah temuan arkeolog tersebut menurut Emen disimpan di saung kawasan Bukit Aul.
Menurut Emen, kawasan Pasir Aul yang berada sekitar 2,5 km dari Balai Desa Cikupa Kecamatan Banjar Anyar tersebut sejak bulan Juli 2022 lalu ditata untuk jadi kawasan objek wisata.
“Saya beberapa kali masuk guha juga menemukan macam-macam fosil, seperti tulang belulang. Mungkin dulu ada kehidupan di guha tersebut. Sekarang kan lagi ditata untuk objek wisata. Ada guha, ada view yang indah dari titik pandang dari atas bukit melihat ke arah Banjarsari. Juga ada air panas (Cipanas) dengan lokasi sekitar 1 km dibawah bukit,” katanya.
Mengenai temuan sejumlah artefak arkeolog, fosil tersebut menurut Emen, tentu penelitian arkeolog yang bisa memastikan.
“Kami sekarang kosentrasi pada penataan Pasir Aul, sebagai objek wisata. Luas arealnya cukup luas sekitar 10 hektare. Lahan milik pribadi,” ujar Rahmat Emen. (*)