Xiaomi Mix Flip dengan Snapdragon 8 Gen 3 Dirilis Global, Ini Spesifikasi dan Harganya
TEMPO.CO, Jakarta – Ponsel lipat stylish Xiaomi, Xiaomi Mix Flip, secara resmi diperkenalkan di Cina sekitar dua bulan lalu, dan mulai minggu ini ponsel tersebut tersedia untuk dibeli di hampir semua tempat Xiaomi menjual produknya.
Kabar buruknya adalah ini bukan salah satu perangkat terjangkau Xiaomi. Sebagaimana dilaporkan Phone Arena, 27 September 2024, pelanggan yang ingin memiliki Mix Flip harus mengeluarkan uang tidak kurang dari €1.300 atau sekitar Rp 22 juta, sementara di Cina dijual seharga CNY 6,499 atau sekitar Rp 14 juta.
Memang, ponsel ini hadir dengan RAM 12GB, penyimpanan 512GB, dan menggunakan salah satu chipset terkuat yang tersedia di pasaran. Ini sebanding dengan ponsel lipat dari merek besar lainnya.
Ini tidak berarti bahwa Mix Flip tidak dibanderol dengan harga yang tepat, hanya saja akan ada banyak pesaing di banyak pasar. Bagaimanapun, ponsel lipat tersedia untuk dibeli dalam tiga warna berbeda: hitam, ungu, dan putih.
Mix Flip menggunakan Snapdragon 8 Gen 3 dari Qualcomm, yang tetap menjadi chipset terkuat di pasaran hingga MediaTek meluncurkan SoC Dimensity 9400 atau pembuat chip yang berbasis di AS tersebut akhirnya memperkenalkan chipset generasi berikutnya, Snapdragon 8 Gen 4.
Selain itu, Mix Flip menawarkan layar utama OLED 6,86 inci yang besar dan layar penutup OLED 4 inci. Selain itu, ponsel yang dapat dilipat ini memiliki kamera ganda (50 MP utama + 50 MP ultra-lebar), bersama dengan kamera swafoto 32 megapiksel yang menghadap ke depan.
Ponsel ini ditenagai oleh baterai 4.780 mAh dengan dukungan pengisian cepat kabel 67W. Fitur lain yang menonjol dari Mix Flip termasuk Wi-Fi 6, Bluetooth 5.4, NFC (Near Field Communications), sensor sidik jari yang dipasang di samping, dan USB Type-C.
Mix Flip dikirimkan dengan HyperOS berbasis Android 14, tetapi perangkat yang dapat dilipat itu diperkirakan akan menerima beberapa pembaruan OS Android lagi sebelum mencapai status akhir masa pakainya.
Pilihan Editor: Dosen Unair Jelaskan Dampak Ekspor Pasir Laut: Intrusi Air Laut ke Darat Hingga Meningkatnya Biaya Melaut Nelayan