Canggih, Perangkat AI Ini Bisa Rekam Setiap Detik Momen Hidup Pengguna
SAN FRANSISCO, KOMPAS.com – Advait Paliwal, seorang pengusaha asal India, baru-baru ini memperkenalkan perangkat AI yang dapat dikenakan yang disebut Iris, yang dirancang untuk memberikan “memori tak terbatas” kepada para pengguna.
Menurut Paliwal, perangkat ini menangkap gambar setiap menit, yang disimpan di perangkat atau di cloud, sehingga pengguna dapat mengabadikan momen-momen kecil dalam hidup dan mengenali pola-pola yang sering terlewatkan.
Dalam serangkaian tweet, Paliwal, yang berbasis di San Francisco, menjelaskan bahwa Iris tidak hanya mengatur foto-foto tersebut ke dalam sebuah timeline, tetapi juga menggunakan AI untuk membuat keterangan dan membantu pengguna mengingat detail yang terlupakan.
Baca juga: Benarkah Rusia Produksi Banyak Konten AI untuk Pengaruhi Pilpres AS?
Selain itu, perangkat ini juga memiliki fitur mode fokus, yang mendeteksi ketika pemakainya terganggu dan menawarkan pengingat untuk kembali fokus.
Paliwal mengatakan bahwa desain Iris terinspirasi oleh simbol “mata jahat”.
Dilansir NDTV, dia mengembangkan perangkat ini selama musim panas di Augmentation Lab di Cambridge, bagian dari program akselerator bakat AI dan perangkat keras selama dua bulan.
Setelah program tersebut, Paliwal mempresentasikan Iris kepada lebih dari 250 peserta di MIT Media Lab, di mana dia menerima umpan balik positif, dengan banyak yang menyatakan ketertarikannya untuk memiliki perangkat tersebut.
Menyoroti potensinya, Paliwal menyarankan agar Iris dapat menawarkan manfaat keselamatan dan kesehatan, seperti membantu dokter dalam memahami kebiasaan sehari-hari pasien atau memastikan kepatuhan terhadap keselamatan di tempat kerja.
Dalam perawatan lansia, perangkat ini dapat membantu pengasuh memantau pasien tanpa mengganggu.
Namun, setelah Paliwal membagikan postingannya di X (sebelumnya Twitter), reaksi yang muncul beragam. Sementara beberapa pengguna mengungkapkan kegembiraannya, yang lain mengangkat masalah privasi.
Baca juga: Pesan Paus Fransiskus saat Kunjungi Singapura, Kenapa Sorot AI dan Pekerja Migran?
“Ini adalah konsep yang menarik, tetapi saya tidak ingin berinteraksi dengan seseorang yang mengenakan ini, mengambil foto setiap menit.” Paliwal menanggapi dengan menunjukkan bahwa orang-orang sudah “terus-menerus mengambil foto mental.”
Baca juga: Singapura Berencana Batasi Pemakaian Deepfake AI Selama Pemilu
Yang lain lebih antusias: “Saya sudah mencari perangkat seperti ini selama bertahun-tahun! Sebuah foto setiap menit seharusnya sudah cukup jika alat ini mengarsipkan, mengatur, memberi label, dan mengambilnya kembali.”