Informasi Terpercaya Masa Kini

8 Fakta Pabrik Alumina Raksasa Inalum-Antam Senilai Rp25 Triliun

0 13

Bisnis.com, JAKARTA – Kapasitas produksi alumina dalam negeri akan bertambah seiring pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah Fase I di Kalimantan Barat segera rampung.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menyaksikan injeksi bauksit perdana proyek SGAR Mempawah milik PT Borneo Alumina Indonesia itu pada hari ini, Selasa (24/9/2024).

Injeksi mineral bijih bauksit merupakan rangkaian pertama dalam proses produksi alumina dengan target produksi alumina pertama yang direncanakan pada kuartal IV/2024.

Berikut 8 fakta mengenai proyek SGAR Mempawah: 1. Proyek Inalum dan Antam

Proyek pabrik pemurnian bauksit ini dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) yang merupakan usaha patungan antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam).

Kedua anggota holding pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID itu mengempit kepemilikan saham PT BAI dengan porsi Inalum 60% dan Antam 40%.

2. Proyek strategis nasional

SGAR Mempawah merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang akan menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari tambang Antam dengan pabrik peleburan aluminium milik Inalum.

Baca Juga : : Hilirisasi Aluminium, Kemenperin: Butuh 4 Kali Lipat Produksi Inalum

Keberadaan SGAR Mempawah ini akan dapat mengurangi ketergantungan impor alumina dari Australia. Alumina merupakan bahan utama pembuatan aluminium primer seperti ingot, alloy, billet, bar, keramik, dan produk harian lainnya.

Selama ini, rantai bisnis bauksit menjadi aluminium terputus lantaran hasil tambang bauksit Antam harus dikirim dulu ke negara tetangga untuk dilebur menjadi alumina, baru kemudian diangkut lagi untuk diolah di smelter aluminium Inalum.

Baca Juga : : Smelter Mempawah Komisioning Bulan Depan, Antam (ANTM) Siap Pacu Produksi Bauksit

3. Investasi jumbo

Berdasarkan data terbaru Inalum, belanja modal atau capital expenditure (capex) yang digelontorkan untuk proyek SGAR Mempawah Fase I mencapai US$941 juta atau sekitar Rp14,29 triliun (asumsi kurs Rp15.191 per US$).

Menurut catatan Bisnis, kebutuhan dana tersebut, sebesar 70% akan dipenuhi dari pinjaman bank dan sisanya 30% berasal dari pemegang saham.

Sementara itu, secara total, investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan SGAR Mempawah hingga Fase II mencapai US$1,7 miliar atau sekitar Rp25,82 triliun.

4. Kapasitas produksi

Saat beroperasi penuh, SGAR Mempawah Fase I akan dapat menyerap 3,3 juta ton bijih bauksit dan memproduksi sedikitnya 1 juta ton alumina per tahun.

Sebagian besar produk alumina dari SGAR Fase I akan dijadikan bahan baku utama untuk smelter aluminium Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, dengan kapasitas 260.000 ton per tahun.

5. Progres konstruksi lebih dari 90%

Sampai dengan 13 September 2024, progres SGAR Mempawah Fase I telah mencapai 94,3% untuk area Refinery Mempawah site dan secara keseluruhan termasuk Toho Site mencapai 91,39%.

Proses pembangunan area penyimpanan sisa hasil pengolahan di Area Toho tertunda karena proses pembebasan tanah. Namun demikian, Smelter Alumina Refinery dapat dioperasikan tanpa menunggu kesiapan tailing system di Toho karena Smelter Alumina Refinery memiliki system tailing di plant untuk beroperasi pada tahun pertama.

6. Berproduksi penuh 2025

SGAR Mempawah Fase I masuk tahap comissioning mulai September 2024 dengan target produksi perdana alumina pada kuartal IV/2024.

Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi komersial (commercial operation date/COD) pada kuartal I/2025 dan secara bertahap akan mencapai kapasitas produksi penuh pada kuartal II/2025.

7. Pengembangan Fase II

Inalum dan Antam berencana untuk melanjutkan pengerjaan SGAR Mempawah Fase II dengan potensi tambahan kapasitas produksi alumina mencapai 1 juta ton hingga 2 juta ton nantinya. Direncanakan proyek fase 2 bakal mulai dibangun pada 2025.

8. Nilai tambah berlipat

Berdasarkan data MIND ID, peningkatan nilai bauksit dari bijih dengan nilai US$30/ton dapat ditingkatkan menjadi alumina dengan nilai US$380/ton dan konversi alumina menjadi aluminium akan meningkatkan nilai tambah menjadi US$2.200/ton.

Leave a comment