Foto yang diklaim sebagai ‘hewan yang ditangkap nelayan Papua’ ini adalah hasil buatan AI
Ahli forensik digital mengonfirmasi kepada AFP bahwa foto hewan misterius yang menyerupai axoltl yang diklaim ditangkap nelayan Papua mengandung ciri-ciri hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI). Tiga foto yang menyebar di ranah daring itu pertama kali diunggah oleh laman Facebook yang kerap membagikan konten-konten buatan AI. Foto-foto itu juga mengandung inkonsistensi visual.
“Nelayan Papua menangkap hewan yang belum pernah terlihat sebelumnya,” demikian keterangan sebuah unggahan Facebook yang dibagikan pada 25 Juli 2024.
Unggahan tersebut — yang telah dibagikan ulang lebih dari 1.200 kali — menunjukkan tiga gambar makhluk yang tampak seperti axolotl raksasa sebesar manusia dewasa.
Foto-foto tersebut juga dibagikan dengan klaim yang sama di tempat lain di Facebook di sini, di sini dan di sini.
Postingan serupa juga menyebar dalam beberapa bahasa termasuk Inggris, Thailand, Vietnam, dan Turki.
Namun, foto-foto tersebut sebenarnya pertama kali diunggah ke media sosial oleh laman Facebook yang fokus mengunggah konten-konten buatan AI.
Laman pembuat konten AI
Penelusuran gambar terbalik di Google menemukan bahwa gambar-gambar tersebut pertama kali dibagikan dalam sebuah unggahan Facebook pada 23 Juli 2024 dengan label “AI info” yang digunakan oleh Meta untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI (tautan arsip di sini dan sini).
Laman Facebook tersebut bernama Astral Infernum Productions (tautan arsip). Laman tersebut mengidentifikasi diri sebagai “animator berbasis AI” yang membuat fan-art dengan “kombinasi AI, Sketches, dan Photoshop”
Pemilik laman tersebut juga telah menanggapi beberapa komentar pada gambar dengan mengatakan bahwa itu adalah “laman AI” dan bahwa mereka akan mulai “menandai karya mereka mulai sekarang” setelah diberi tahu bahwa gambar tersebut dibagikan dengan narasi yang salah.
Sebuah video yang menunjukkan makhluk yang sama juga telah dibagikan di laman Facebook tersebut, serta di akun YouTube dengan nama yang sama pada tanggal 4 Agustus (tautan arsip di sini dan sini).
Inkonsistensi visual
Shu Hu, kepala Machine Learning and Media Forensics Lab di Universitas Purdue di Amerika Serikat, mengatakan kepada AFP bahwa gambar-gambar tersebut mengandung tanda-tanda buatan AI (tautan arsip).
“Jelas bahwa semua gambar adalah palsu,” katanya kepada AFP pada tanggal 10 September.
Dia menunjukkan ketidakselarasan visual dalam gambar, seperti jari dan kaki makhluk yang terlihat sangat mirip dengan jari dan lengan manusia, serta memiliki jumlah jari kaki yang berbeda di kedua sisi, termasuk insang yang asimetris, dan satu kaki yang hilang.
Berikut tangkapan layar bagian-bagian dalam foto yang menunjukkan inkonsistensi visual yang ditandai oleh AFP:
Meskipun klaim dalam video tidak menjelaskan secara rinci “Papua” mana yang dimaksud — bisa merujuk pada negara Papua Nugini atau salah satu dari enam provinsi Papua di Indonesia, namun hewan axolotl tidak berasal dari kedua tempat tersebut.
Hewan amfibi ini — yang bisa tumbuh sepanjang kurang lebih 30,5 cm — sebenarnya ditemukan di danau dan kanal di Meksiko bagian selatan, di mana mereka diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah (tautan arsip).
AFP sebelumnya telah membantah postingan lain yang mengunggah foto buatan AI tapi diklaim sebagai foto asli di sini.