Sosok Keturunan Raja Gowa Akpol 2023 dan Calon Jenderal di Masa Depan
TRIBUN-TIMUR.COM- Muhammad Azfar Afriansya menjadi sosok perhatian.
Sebab, dia adalah keturunan Raja Gowa IX, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumaparisi Kallo.
Di masa kepemimpinan Karaeng Mangngutungi tersebutlah nama Daeng Pamatte selaku Tumailalang yang merangkap sebagai Syahbandar.
Ia telah berhasil menciptakan aksara Makassar yang terdiri dari 18 huruf yang disebut Lontara Turiolo.
I Mannuntungi Daeng Matanre Karaeng Tumapakrisik Kallonna adalah putra Raja Gowa VII Batara Gowa dari Permaisuri keduanya bernama I Rerasi, salah seorang bangsawan Tallo.
Daeng Matanre adalah saudara tiri dari I Pakkere’ Tau (Raja Gowa VIII) Karaeng Garassik dan Karaeng ri Bone.
Karaeng Tumapakrisik Kallonna adalah raja termasyur dan tersukses.
Selama memimpin Kerajaan Gowa, beliau punya pemikiran strategi untuk memajukan Gowa.
Untuk mencapai kemajuan, maka Ibukota kerajaan harus dipindahkan ke daerah pesisir.
Sebab di darah pesisir inilah, Gowa akan terbuka bagi dunia luar.
Dari konsep pemikiran itulah, Ibukota Kerajaan Gowa dipindahkan dari Bukit Tamalate ke Sombaopu.
Atas perintah Karaeng, masyarakat ramai-ramai membangun Istana di pesisir Sombaopu.
Sekitar, istana terbuat Benteng yang terbuat dari gundukan tanah liat.
Putra Sitti Husniah Talenrang
Kembali ke Muhammad Azfar Afriansya, ia adalah putra pertama Hj. Sitti Husniah Talenrang dinyatakan lulus sebagai taruna di Akademi kepolisian (Akpol) 2023 lalu.
Muhammad Azfar Afriansya berhasil lulus Akedemi Kepolisian (Akpol) tahun 2023, mewakili Polda Sulawesi Selatan.
Muhammad Azfar Afriansya merupakan anak dari pasangan Anggota DPRD Gowa, Husniah Talenrang dan Muhammad Khaerul Aco.
Azfar lulus taruna Akpol mengikuti jejak pamannya mantan Kapolda Metro Jaya yang saat ini mengemban amanah selaku Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran.
Husnia Talenrang yang saat ini mendampingi snaknya, membenarkan anaknya lulus Akpol.
“Alhamdulillah berkat doa senuanya anak saya lulus,” katanya, Senin (22/7/2023)
Apa yang dicita-citakan anak saya akhirnya terwujud.
Mantan ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Gowa, mendoakan anaknya agar bisa menjadi taruna Akpol yang baik.
Serta dapat menjadi pengayom dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
“Alhamdulillah yang dicita-citakan terwujud menjadi taruna Akpol. Semoga ananda ku bisa menjadi pengayom masyarakat, bermanfaat buat keluarga, kepada agama dan tentu bangsa serta negara,” pungkasnya.
Profil Muhammad Azfar Afriansya
Lahir : 25 April 2005
Jenjang pendidikan
- SMP Al Fityan Gowa
- SMA Taruna Nusantara
Kisah Hidup Daeng Talenrang
Daeng Talenrang mulanya menjadi perias pengantin kemudian membuka usaha pengumpulan dan penggilingan beras.
Selanjutnya, mendirikan perusahaan bernama PT Talasalapang Agro.
Sehabis itu, dia pun mendaftar sebagai caleg Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2019 lalu.
Kini, Daeng Talenrang pun akan bertarung di Pilkada Gowa 2024.
Ia mendapatkan usungan dari Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS, Perindo, dan PDIP.
Berikut kisah Talenrang dikutip dalam buku “Daeng Siang Sang Penerang”
Saat napas ibu sudah di ujung, dia menyuruh suster mencatat Nama-nama itu lalu diberikan kepada saya.
Ada nama –nama perawat.
Juga ada nama tukang bersih kamar.
Hari,itu Kamis.
Dia mengingatkan Dandi, adik saya, agar pada jumat , dia mengirimkan donasi ke beberapa nomor rekening yang sudah dikantongi Dandi.
Usai itu, ibu tak mengingat lagi.
Ibu pergi untuk selama-lamanya, terbaring di samping makam ayah di kaluarrang, Takalar Tanah kelahirannya.
“Jangan baku sala-sala (berselisih).Tidak bagus kalau baku sala-sala. Kalau ada apa-apa,bagi-bagi,”pesan ibu masih terus terngiang.
Saya tidak pernah berpikir menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Saya anak kelima dari delapan bersaudara.
Kakak-kakak dan adik-adik saya semuanya pegawai dan PNS.
Entah kenapa, saya tidak terlalu tertarik menjadi seperti mereka.
Saya lebih memilih menjadi diri sendiri.
Sejak kecil, saya memeang sudah dididik mandiri.
Akhirnya saya suka tantangan.
Semakin ditantang, semakin terpacu.
Semakin diremehkan, semakin membuat saya harus bisa dan mampu.
Saya sosok yang memang tidak suka diatur, tetapi gampang berkompromi.
Mungkin itu kelemahan, tapi bapak dan ibu mendidik dan mengubah kelemahan, tapi Bapak dan ibu mendidik dan mengubah kelemahan jadi kekuatan.
Kelemahan ditempa menjadi energi.
Jadilah saya pebisnis.
Dimulai dari depot beras dengan kios berukuran 4×5 meter persegi.
Usaha itu saya beri nama UD Amanah Denta.
Mereknya “Perempuan Bercaping”.
Dari usaha mengumpul dan menjual beras itu berkembang menjadi usaha lumayan maju.
Kini berubah menjadi usaha beras ternama di bawah naungan PT Talasalapang Agro.
Sukses Mengelola bisnis, saya memilih jalur politik dan terpilih jadi anggota DPRD Kabupaten Gowa.
Inspirasi menjadi perempuan mandiri saya dapat dari Ibu, setelah Bapak tiada.
Setamat SMA , saya merintis usaha mandiri sebagai perias , lalu usaha beras.
Suatu hari , ibu saya ajak ke Pattalassang.
Di sebuah rumah baru. “Siapa rumah ini Nak?”
Tanyanya sambil terus mendongak, menelisik setiap sudut.
“Ini rumah saya Mak,”ujarku.
Ibu terlihat sangat gembira
Dari bisnis beras, kemudian jadi politisi di DPRD Gowa.
Ibu mendukung.
Politik kata ibu ta kotor.
Justru mulia karna tujuannya mensejaterahkan rakyat.
Lalu, ibu menyitir hadis Rasulullah SAW, yang sering didengarnya di pengajian.
Bahwa, orang terbaik itu adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.
”Dari Jabir Radhiyallau’anhuma bercerita, Rasulullah shallallahu’alaihi wasalam bersabda : Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia,”ujar Ibu mengutip hadis.
Ibu juga bilang ,setiap politisi dan anggota Dewan memperjuangkan kemanfaatan bagi umat manusia.
Amanah itu yang menjadi wasiat dari Ibu bagi saya,yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Gowa.
Saya pun memegang teguh pesan-pesan itu sebagai perisai dalam mengarungi badai politik.
“Kalau kamu sukses bantulah keluarga di kampung. Kamu juga di DPRD, jangan sekali-kali mencari uang dari gedung aspirasi rakyat itu. DPR atau DPRD itu tempat yang akan menunjukkanmu jalan menuju surga,”pesan ibu suatu hari.
“Oh , kenapa bisa Mak?”Tanya saya ketika itu.
“Karna kamu berjuang untuk kepentingan orang banyak Nak. Kamu akan didoakan banyak orang.Makanya jangan cari uang di situ,”pesan ibu
Ibu melanjutkan lagi,”Kalau mau berbakti dan mengabdi untuk rakyat .Itulah kebaikanmu.Manfaatkan tugas-tugas di DPRD untuk kepentingan orang banyak .jalankan tugas dengan baik.”
Sambil menangis, kata-kata hikma terus mengalir dari bibir Ibu dengan intonasi suara yang lembut. Ibu terus bercerita dan menasehati saya.
“Di sinilah tempatnya membantu orang. Kalau betul ,kamu laksanakan. Jangan cari uang! Kalau orang lain mencari uang di DPRD, kamu jangan!” kata-kata itu terus membekas di ingatan saya. “jangan cari uang di DPRD.
Jangan cari uang di DPRD….” Suara ibu terus terngiang-ngiang di telinga saya.
Profil
Lahir: Ujung Pandang, 20 Maret 1977
Pekerjaan: Anggota DPRD Gowa
Riwayat Pendidikan
- Sma Negeri 3 Makassar, 1992-1995
- D3 STIM Nitro 1995-1998
- S1 STIEM Bongaya, 1999-2002
- S2 UMI Makassar, 2019-2022
- S3 UMI Makassar, 2022- Sekarang
Riwayat Pekerjaan
- Wakil Ketua Komisi DPRD Gowa, 2019-2022
- Ketua Komisi DPRD Gowa, 2022-2024
- Ketua PAN Gowa
Riwayat Organisasi
- Anggota Regu Gerakan Pramuka, 1990-1991
- Anggota Mabicab Gerakan Pramuka, 2020-2025
- Ketua Perbasi Gowa
- Ketua DPW PUAN Sulsel
Riwayat Penghargaan
Kwarda Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan 2022-2023
(tribun-timur.com/hasim arfah)