Informasi Terpercaya Masa Kini

Huawei Bakal Buat Charging Station untuk Mobil Listrik di Indonesia

0 18

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan teknologi informasi dan komunikasi global, Huawei menyatakan bakal meningkatkan kontribusinya untuk mendukung percepatan elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.

Sehubungan dengan hal itu, perusahaan berencana membangun infrastruktur kendaraan listrik (electric vehicle/EV) melalui mendukung pengembangan fasilitas pengisian daya mobil listrik atau charging station.

Sebab, dikatakan CEO Digital Power PT Huawei Tech Investment Jin Song, saat ini ekosistem EV di Indonesia masih dalam tahap awal. Padahal pergerakan pasar yang digambarkan melalui penjualan sudah mulai tumbuh dalam 3 tahun terakhir.

Baca juga: Penjualan BEV Cetak Rekor Agustus 2024, BYD Langsung Berkuasa

“Prospeknya sangat menjanjikan dalam dekade mendatang dengan peningkatan jumlah kendaraan listrik setidaknya 10 kali lipat secara global, diikuti kenaikan permintaan pengisian daya sebesar delapan kali lipat,” kata dia dalam keterangan pers, Senin (16/9/2024).

“Maka, Indonesia perlu segera memulai pengembangan jaringan pengisian daya berkualitas tinggi secara masif untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik baru (NEV) serta memperkuat industri dan ekosistem lokal,” ujar Jin Song.

Ia juga menambahkan, langkah ini akan membantu mengatasi tantangan utama di industri kendaraan listrik, yaitu jaringan pengisian daya yang belum optimal.

Jin Song menyebutkan Huawei siap bekerja sama dengan produsen mobil dan operator, untuk membangun ekosistem yang lebih matang dan menyediakan fasilitas pengisian daya berkualitas tinggi di seluruh Indonesia.

“Sebagai pemimpin teknologi industri, Huawei akan terus meningkatkan investasi dalam bidang R&D dan teknologi, serta membangun solusi jaringan pengisian daya yang dapat diandalkan para pemilik mobil, dipercaya operator, dan ramah terhadap jaringan listrik,” katanya.

Baca juga: Daftar LMPV Terlaris Agustus 2024, Confero Geser Stargazer dan Ertiga

Seperti diketahui dalam tiga tahun belakangan ini banyak produsen mobil listrik asal China yang datang ke pasar. Sebut saja BYD, Neta, Jetour, Seres dan Aion, mereka dengan agresif memboyong banyak model mobil listrik.

Berdasarkan data Gaikindo, kondisi itu berbanding lurus terhadap penjualan. Di mana per-Agustus 2024 wholesales mobil listrik naik 22,7 persen secara bulanan dari 4.310 unit menjadi 5.290 unit. Angka ini merupakan yang terbesar sepanjang delapan bulan tahun 2024.

Leave a comment