Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya
KOMPAS.com – Lapar merupakan bentuk isyarat tubuh ketika perut sedang kosong dan butuh asupan makanan.
Karena itu, “obat” paling manjur untuk menghilangkan lapar adalah mengisi perut dengan mengonsumsi makanan tertentu.
Namun, beberapa orang terkadang merasakan lapar di luar batas wajar.
Pasalnya, rasa lapar itu berlangsung sepanjang hari, meski baru saja selesai menyantap makanan.
Padahal, ketika perut sedang lapar, seseorang mungkin akan mengalami sakit kepala, kurang bertenaga, mudah tersinggung, atau tidak dapat berkonsentrasi.
Lantas, apa penyebab perut lapar sepanjang hari, meski sudah selesai makan?
Baca juga: Perut Berbunyi meski Tidak Lapar, Apakah Itu Normal?
12 penyebab selalu merasa lapar
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 12 penyebab perut terasa lapar sepanjang hari:
1. Sedang mengonsumsi obat tertentu
Alasan pertama seseorang akan merasa lapar sepanjang hari adalah efek samping dari obat tertentu yang dikonsumsi, dikutip dari Healthline.
Beberapa jenis obat yang memiliki efek tersebut adalah antipsikotik, antidepresan, kortikostreoid, obat anti kejang, dan obat kontrol kelahiran.
Oleh karena itu, bicarakan kepada dokter untuk mendapatkan resep obat lain.
2. Menderita penyakit tertentu
Sering merasa lapar juga bisa menjadi salah satu dari gejala yang muncul akibat penyakit tertentu, seperti diabetes, hipertiroidisme, hipoglikemia, dan sindrom pramenstruasi.
Jika Anda merasa khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pilihan pengobatan.
Baca juga: Kisah Olivia Farnsworth, Bocah Langka yang Tidak Merasakan Sakit, Lapar, dan Lelah
3. Kurang tidur
Kurang tidur akan berdampak pada seseorang yang dapat merasa lapar sepanjang hari, meski tidak disadari penyebabnya.
Diketahui, kurang tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kadar leptin di tubuh menjadi lebih rendah. Leptin dikenal sebagai hormon “kenyang” karena membantu meningkatkan perasaan kenyang pada seseorang.
Kadar leptin yang rendah juga bisa mengakibatkan kadar ghrelin meningkat, sehingga memengaruhi peningkatan nafsu makan.
4. Rutin berolahraga
Seseorang yang rutin berolahraga akan membakar banyak kalori di tubuhnya, sehingga bisa memicu rasa lapar berlebihan.
Olahraga tersebut cenderung akan meningkatkan nafsu makan seseorang, jika dilakukan dalam jangka panjang.
Energi yang dikeluarkan saat berolahraga dapat memengaruhi berbagai sistem hormonal dan pengaturan dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan rasa lapar.
Olahraga secara teratur juga dapat mempercepat tingkat metabolisme basal. Ini mengacu pada jumlah kalori yang dibakar tubuh untuk menjalankan fungsi penunjang kehidupan, seperti bernapas.
Baca juga: Studi Baru: Lapar Ternyata Bisa Menghambat Penuaan
5. Terlalu stres
Stres yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan seseorang merasa lapar sepanjang hari.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar kortisol, suatu hormon yang terbukti bisa memicu rasa lapar dan nafsu makan.
Stres juga dapat menyebabkan metabolisme tubuh berjalan semakin cepat dari biasanya. Hal itu akan meningkat bagi orang yang depresi.
Oleh karenanya, menurunkan tingkat stres bisa membantu mengatur nafsu makan.
6. Makan sambil beraktivitas lain
Makan sambil melakukan aktivitas lainnya, seperti mengobrol atau membuka ponsel juga menyebabkan seseorang masih akan merasa lapar.
Hal tersebut disebabkan oleh gangguan kesadaran sensorik dan jumlah energi yang dikeluarkan semakin banyak.
Baca juga: Sering Merasa Lapar? Coba Konsumsi 3 Jenis Makanan Berikut
7. Makan terlalu cepat
Seseorang yang makan terlalu cepat dapat menyebabkan lapar terus menerus.
Pasalnya, makan lebih lambat dan mengunyah makanan lebih sering dipengaruhi oleh kesadaran akan makan.
Selain itu, makan perlahan dan mengunyah secara menyeluruh juga dapat memberi tubuh dan otak lebih banyak waktu untuk melepaskan hormon anti-lapar, serta menyampaikan sinyal kenyang.
8. Tidak mengonsumsi cukup protein
Mengonsumsi protein yang cukup diketahui penting untuk mengatur nafsu makan dan tidak merasa lapar sepanjang hari.
Sebuah ulasan menemukan, protein yang cukup akan membantu menurunkan jumlah ghrelin dalam tubuh.
Selain itu, mengonsumsi cukup protein juga dapat meningkatkan peptida YY (PYY) dan glucagon-like peptide 1 (GLP-1), dua hormon yang berperan dalam mengatur rasa lapar.
Baca juga: 6 Tips agar Tak Mudah Lapar, Bisa Membantu Program Diet
9. Pola makan kurang serat
Serat adalah salah satu nutrisi yang berperan penting untuk mengelola nafsu makan seseorang, dengan mengatur pengosongan lambung dan meningkatkan rasa kenyang.
Asupan serat yang tinggi juga memengaruhi pelepasan hormon pengurang nafsu makan dan produksi asam lemak di tubuh.
10. Terlalu banyak makan karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan dicerna dengan cepat dan diubah menjadi glukosa, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.
Hal tersebut kemudian memicu terjadinya peningkatan level insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengangkut gula ke dalam sel tubuh.
Insulin kemudian menghilangkan gula dari darah dan bisa menyebabkan penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba.
Baca juga: Menu Pengganjal Lapar di Malam Hari, Tak Berpotensi Merusak Program Diet
11. Terlalu banyak minum alkohol
Alkohol sudah lama dikenal karena dampaknya yang merangsang nafsu makan, dilansir dari Very Well Health.
Alkohol juga dipercaya dapat mengurangi rasa puas yang dirasakan seseorang setelah makan.
12. Kurang minum air
Seseorang yang kurang minum air, dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi tersebut terkadang disalahartikan oleh tubuh sebagai perasaan lapar.
Beberapa gejala dehidrasi diketahui mirip dengan gejala kelaparan, seperti energi rendah, sakit kepala, dan kebingungan.
Selain itu, air seni yang berwarna gelap menandakan bahwa seseorang membutuhkan lebih banyak minum.
Dengan begitu, direkomendasikan agar orang dewasa minum air enam sampai delapan gelas ukuran 8 ons.
Baca juga: Mengapa Perut Berbunyi ketika Lapar?