Informasi Terpercaya Masa Kini

Kesedihan Warga Ribuan Nasi Tumpeng Dibuang Usai HUT Karawang,Iuran Rp 5 Juta,Bupati Minta Maaf

0 10

SURYAMALANG.COM – Beredar di media sosial jika ada ribuan nasi tumpeng dibuang usai perayaan HUT Karawang ke-391 yang menjadi viral di media sosial. 

Akibat hal itu banyak warga sedih melihat ribuan nasi tumpeng dibuang usai HUT Karawang padahal mereka sudah iuran Rp 5 juta. 

Video yang viral sejak 14 September 2024 itu menuai reaksi dari publik.

Pasalnya nasi tumpeng itu dibuat untuk agenda pemecahan rekor nasi tumpeng terbanyak.

Namun nasi tumpeng itu justru bak terbuang sia-sia.

Melansir dari TribunJambi, diduga bahwa nasi tumpeng beserta lauknya yang dibuang itu sudah tak layak makan.

Baca juga: Viral Sopir Truk Dipalak Rp 200 Ribu Buat Parkir di SPBU, Padahal Cuma Mau Beli Solar Rp 100 Ribu

Baca juga: Kabar Mat Solar Bajaj Bajuri yang Disebut Masih Kesulitan Bicara Usai Alami Stroke, Keluarga Bantah

Ratusan porsi nasi tumpeng harus dibuang usai sesi pemotretan pada acara tersebut.

Warga yang membawa tumpeng itu juga merekam aksi petugas kebersihan yang membuang tumpeng yang ia bawa.

Padahal ia sudah menghabiskan biaya hingga jutaan rupiah untuk mebuat tumpeng tersebut.

Namun tumpeng yang ia bawa justru dibuang sia-sia oleh petugas kebersihan.

“Tuh liat dibuangin, padahal sayang banget, sayang ya, sampe Rp 5 juta saya patungan buat bikin tumpeng, sayang banget,” kata warga yang menyesali acara tersebut.

“Liat tuh dibuangin, duh sayang banget,” katanya.

Diketahui bahwa dalam rangka HUT Karawang ke-391, Pemerintah Kabupaten Karawang berhasil memecahkan rekor MURI dengan menyiapkan 1.600 nasi tumpeng.

Nasi tumpeng itu juga dibuat berbentuk peta Karawang terbesar yang digelar di Plaza Pemda Karawang.

Nasi tumpeng itu dikabarkan merupakan kolaborasi pentahelix antara pemda, perusahaan, sekolah dan stakeholder lainnya.

Terkait berita tentang nasi tumpeng yang dibuang di Karawang, Bupati Aep Syaepuloh memberikan klarifikasi bahwa sebagian kecil dari nasi tumpeng tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Penjelasan ini menegaskan bahwa tindakan pembuangan sebagian nasi tumpeng tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan kepada masyarakat.

Baca juga: UMR Jakarta Kalah Telak, Kisah Shahril Nizam Jadi Tukang Bersih-bersih dapat Rp 28 Juta Per Bulan

Baca juga: Curhat Baim Cilik Sopirnya Pernah Dipecat Sang Ayah, Gegara Nekat Antar Saat Ingin Ketemu Ibunya

Biasanya, nasi tumpeng yang tidak layak makan dipisahkan dan dibuang untuk mencegah risiko kesehatan.

Bupati berharap penjelasan ini dapat mengatasi kekhawatiran publik dan memperjelas situasi terkait pengelolaan makanan dalam acara tersebut.

Aep juga memastikan sebagian besar nasi tumpeng yang tersisa setelah acara pemecahan rekor langsung dimakan dan dibagikan kepada masyarakat Karawang yang hadir di lokasi acara.

Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan akibat informasi tersebut.

Sebagian besar nasi sudah dimakan dan dibagikan kepada masyarakat yang hadir.

Raih Rekor Muri

Baca juga: Pengakuan Notaris Soal 2 Rumah Ibu Kos di Surabaya Direbut Anak Kos, Sesuai Prosedur Bantah Penipuan

Baca juga: Terjadi Lagi Konsumsi Atlet PON 2024 Dihujat, Kini Giliran Snack Isinya Roti dan Santan Kemasan

Pemerintah Kabupaten Karawang berhasil memecahkan rekor Muri pada Hari Jadi ke-391 Karawang, Sabtu, 14 September 2024.

Rekor Muri itu didapatkan dengan membuat nasi tumpeng bergambar peta Karawang terbanyak se-Indonesia.

Senior Manager Rekor MURI Triyono mengatakan bahwa rekor nasi tumpeng sebelumnya diraih oleh Kabupaten Sukabumi, namun rekor itu ditumbangkan oleh Kabupaten Karawang.

“Hari ini Karawang mencetak rekor yang bukan hanya nasional saja. Tapi dunia. Karena belum pernah ada yang membentuk peta besar dengan nasi tumpeng sebanyak di Karawang,” kata Triyono, di Karawang, Sabtu, 14 September 202, melansir dari TribunBekasi.

Triyono menyebutkan, sesuai dengan hasil verifikasi dan validasi data rekor, maka Karawang kini meraih rekor dunia yang membentuk peta besar menggunakan nasi tumpeng.

Berdasarkan verifikasi, katanya, tercatat bahwa peta Karawang yang dibentuk seluas 25×30 meter dengan menggunakan nasi tumpeng sebanyak 1.600 tumpeng itu masuk rekor terbesar di dunia.

Sementara itu, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menyampaikan rasa bahagianya atas pencapaian rekor dunia.

Bupati Aep mengatakan, nasi tumpeng tersebut bukan dari Pemkab.

Banyak sumbangan dari berbagai badan usaha, diantaranya rumah sakit hingga perusahaan yang ada di kawasan.

“Jadi nasi tumpeng itu dari bantuan pihak luar yang memberikan support untuk Karawang,” ujar Aep.

Aep mengatakan, setelah tercatat sebagai rekor dunia, nasi tumpeng dibagikan secara gratis untuk masyarakat.

Selain itu, ada banyak keberkahan yang didapat dalam pencatatan rekor ini. Yakni membuat para pengusaha katering dan rumahan kebanjiran order.

“Saya tadi dapat laporan ada yang dari rumahan kedapatan 5-10 order nasi tumpeng. Ini artinya membantu perekonomian khususnya sektor UMKM,” ujar Bupati Aep.

Acara ini merupakan bentuk syukuran dan makan-makan bersama warga Karawang di seluruh penjuru mengingat tumpeng yang tersedia mencapai ribuan. 

Leave a comment