Informasi Terpercaya Masa Kini

Yuk Konsumsi Makanan Ini untuk Turunkan Kadar Gula Darah Tinggi,Langkah Tepat bagi Pasien Diabetes

0 11

TRIBUNHEALTH.COM – Gula darah tinggi atau hiperglikemia dapat memiliki dampak serius pada pasien diabetes.

Diabetes adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan baik, yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

Jika kadar gula darah tidak terkendali, berbagai masalah kesehatan dapat muncul.

Gula darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyempitan dan aterosklerosis.

Ini meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah pembuluh darah lainnya.

Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, menyebabkan retinopati diabetik, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

Baca juga: 5 Minuman Ini Berkhasiat Menurunkan Gula Darah, Penderita Diabetes Coba Rutin Minum Ini

Kontrol gula darah melalui manajemen diabetes yang baik, termasuk pengelolaan pola makan, olahraga teratur, dan penggunaan obat-obatan insulin atau antidiabetes oral, sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Nah, mengadopsi dari laman Healthline, berikut referensi makanan untuk menurunkan gula darah tinggi:

1. Kacang dan selai kacang

Konsumsi kacang dan selai kacang telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi pengaruh positif pada kadar gula darah.

Meskipun tidak ada makanan ajaib yang secara langsung menurunkan kadar gula darah, kacang dan selai kacang dapat memberikan kontribusi pada manajemen gula darah melalui beberapa mekanisme.

Kacang dan selai kacang kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut.

Serat membantu mengontrol penyerapan glukosa dan menstabilkan kadar gula darah.

Serat juga memberikan rasa kenyang lebih lama, membantu mengontrol nafsu makan dan mengelola berat badan.

Kacang dan selai kacang umumnya memiliki indeks glikemik yang rendah.

Makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung menghasilkan lonjakan gula darah yang lebih lambat dan lebih terkendali, membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang normal.

Baca juga: Apakah Pasien Diabetes Boleh Makan Jagung? Ini Tips Sehat Makan Jagung Cegah Lonjakan Gula Darah

Kacang mengandung protein dan lemak sehat, yang membantu menjaga keseimbangan gula darah.

Protein dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan, sementara lemak sehat membantu menjaga rasa kenyang dan mengurangi penyerapan karbohidrat.

Beberapa jenis kacang, seperti kenari dan almond, mengandung asam lemak omega-3.

Asam lemak omega-3 telah dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin.

Kacang mengandung magnesium dan antioksidan, yang dapat mendukung kesehatan sel dan mengurangi peradangan, yang terkait dengan resistensi insulin.

Kacang dan selai kacang biasanya tidak mengandung gula tambahan, yang dapat membantu menghindari lonjakan gula darah yang tidak diinginkan.

2. Biji chia

Biji chia sering dianggap sebagai makanan yang bermanfaat untuk kesehatan, dan beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi biji chia dapat memberikan beberapa manfaat pada pengaturan kadar gula darah.

Biji chia mengandung serat larut dan tidak larut, yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

Serat membantu mengurangi penyerapan glukosa dari makanan, menjaga kestabilan gula darah dan mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.

Ketika biji chia direndam dalam cairan, mereka membentuk gel yang dapat menghambat penyerapan glukosa dan memperlambat proses pencernaan.

Hal ini dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah konsumsi makanan.

Biji chia merupakan sumber asam lemak omega-3, yang telah dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin.

Asam lemak omega-3 dapat membantu mengatur penggunaan insulin oleh sel-sel tubuh.

Baca juga: Makan Labu Siam atau Jipang Baik untuk Pasien Diabetes, Tinggi Serat dan Rendah Indeks Glikemik

Biji chia mengandung protein dan lemak sehat, yang membantu menjaga rasa kenyang dan dapat membantu mengurangi penyerapan karbohidrat, menghasilkan peningkatan gula darah yang lebih lambat.

Biji chia secara alami rendah gula dan mengandung karbohidrat kompleks, yang cenderung memberikan energi secara bertahap tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.

Biji chia kaya akan nutrisi, termasuk magnesium.

Magnesium memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa dan dapat membantu mengatur respons insulin.

3. Apel

Konsumsi apel dapat memberikan beberapa manfaat pada pengaturan kadar gula darah, meskipun ini melibatkan beberapa faktor dan bukan hanya karena satu mekanisme tunggal.

Apel kaya serat, terutama serat larut seperti pektin. Serat larut dapat membantu mengurangi penyerapan glukosa dari makanan, sehingga mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

Serat juga dapat membantu menjaga kestabilan gula darah dan mengurangi resistensi insulin.

Apel memiliki indeks glikemik yang relatif rendah.

Makanan dengan indeks glikemik rendah dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih lambat dan lebih terkendali daripada makanan dengan indeks glikemik tinggi.

Baca juga: Jadwal Libur Puasa Anak Sekolah SD, SMP, dan SMA Berdasarkan Kalender Pendidikan 2024

Apel mengandung antioksidan, termasuk flavonoid dan polifenol, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif.

Stres oksidatif dapat terkait dengan resistensi insulin, dan mengurangi stres oksidatif dapat mendukung kesehatan metabolik.

Beberapa komponen bioaktif dalam apel, seperti quercetin, telah dikaitkan dengan efek positif pada kesehatan pembuluh darah dan metabolisme glukosa.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi apel dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efektif untuk mengatur kadar gula darah.

4. Okra

Okra atau kacang bendi merupakan sayuran yang telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk potensi efek positif pada pengaturan kadar gula darah.

Okra mengandung serat, terutama serat larut yang membantu mengurangi penyerapan glukosa dari makanan.

Serat larut membentuk gel dalam usus yang dapat memperlambat penyerapan glukosa, menjaga kestabilan gula darah dan mengurangi lonjakan setelah makan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa okra dapat membantu mengurangi penyerapan karbohidrat dari saluran pencernaan.

Ini dapat memberikan kontribusi pada pengaturan kadar gula darah dengan menghambat pemecahan karbohidrat menjadi glukosa.

Okra mengandung flavonoid, yang merupakan senyawa antioksidan yang dapat memberikan efek positif pada kesehatan pembuluh darah dan metabolisme glukosa.

Baca juga: Stabilkan Tekanan Darah dengan Konsumsi Makanan Ini, Informasi Penting untuk Penderita Hipertensi

Beberapa penelitian praklinis pada hewan menunjukkan bahwa okra dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu tubuh menggunakan insulin lebih efektif untuk mengatur kadar gula darah.

Okra mengandung beberapa nutrisi penting, termasuk magnesium dan vitamin C.

Magnesium telah dikaitkan dengan pengaturan metabolisme glukosa dan insulin yang baik.

5. Kefir dan yogurt

Kefir dan yogurt adalah produk susu fermentasi yang mengandung bakteri baik atau probiotik, serta beberapa jenis mikroorganisme lainnya.

Konsumsi kefir dan yogurt telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk potensi efek positif pada kadar gula darah.

Kedua kefir dan yogurt mengandung probiotik, seperti bakteri asam laktat.

Probiotik dapat berkontribusi pada kesehatan usus dan memodulasi sistem kekebalan tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat memiliki efek positif pada metabolisme glukosa dan resistensi insulin.

Kefir dan yogurt dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Resistensi insulin dan masalah pengaturan gula darah sering terkait dengan peradangan.

Dengan mengurangi peradangan, kefir dan yogurt dapat mendukung kontrol gula darah.

Fermentasi susu oleh bakteri laktat dapat menghasilkan peptida bioaktif, seperti peptida bioaktif hasil hidrolisis protein.

Beberapa peptida ini telah dikaitkan dengan potensi manfaat kesehatan termasuk pengaruh positif pada kadar gula darah.

Baca juga: Khasiat Daun Kelor untuk Kesehatan, Menurunkan Kolesterol, Kadar Gula Darah dan Kaya Antioksidan

Kefir mengandung asam lemak khas, seperti konjugat linoleat (CLA), yang beberapa penelitian menunjukkan dapat memiliki efek positif pada resistensi insulin dan metabolisme glukosa.

Kefir dan yogurt mengandung vitamin dan mineral tertentu seperti vitamin K2, kalsium, dan magnesium yang dapat berperan dalam pengaturan metabolisme glukosa.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kefir dapat meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh, yang memiliki peran dalam mengatur metabolisme glukosa.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Leave a comment