Ukraina Lancarkan Serangan Drone, Ini Kesaksian Warga Moskow
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak (drone) terbesar ke ibu kota Rusia, Moskow, Selasa (10/9/2024). Akibat serangan tersebut, seorang warga tewas dan puluhan bangunan hancur.
Otoritas Rusia mengatakan, mereka berhasil menghancurkan setidaknya 20 drone serang Ukraina. Sebanyak 124 drone serang yang diluncurkan ke delapan wilayah Rusia lainnya juga berhasil dihancurkan. Menurut Ukraina, mereka mengerahkan sebanyak 46 drone serang ke Moskow pada Selasa. Dari seluruh drone tersebut, 38 di antaranya berhasil dihancurkan oleh Rusia. Drone-drone serang milik Ukraina yang tak berhasil dicegat menghantam puluhan bangunan di Moskow, termasuk beberapa apartemen di distrik Remenskoye. “Saya melihat ke jendela dan melihat bola api. Jendela hancur karena gelombang kejut,” ujar Alexander Li, salah seorang warga. Warga lainnya, Georgy, turut menyaksikan bagaimana drone serang Ukraina menghancurkan gedung di Remenskoye. “Saya membuka tirai dan pesawat (drone) itu menghantam gedung tepat di depan mata saya. Saya membawa keluarga saya dan kami berlari keluar,” ucapnya. Gubernur Moskow Andrei Vorobyov mengatakan, seorang perempuan berusia 46 tahun tewas akibat serangan drone Ukraina ke distrik Remenskoye. Sementara itu terdapat tiga warga lainnya yang mengalami luka-luka. Distrik Remenskoye, yang berlokasi sekitar 50 kilometer dari Kremlin, memiliki populasi sekitar 250 ribu jiwa. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 70 drone Ukraina juga jatuh di wilayah Bryansk. Puluhan drone lainnya menghantam wilayah lain. Namun tak ada korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur seperti yang terjadi di Moskow. Sejak perang pecah pada Februari 2022, Rusia dan Ukraina sama-sama berusaha membeli serta mengembangkan drone baru. Saat ini pertempuran antara kedua negara tersebut sebagian besar merupakan konfrontasi drone dan artileri. Konfrontasi intens terjadi di garis depan sepanjang 1.000 kilometer di wilayah selatan dan timur Ukraina. Baik Moskow maupun Kiev turut mengerahkan ratusan ribu tentara di sepanjang garis tersebut.