Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat
KOMPAS.com – Bagi seseorang yang menghadapi masalah tekanan darah tinggi, ada berbagai opsi seperti obat-obatan dan peralatan medis yang dapat membantu menstabilkan tekanan darah.
Namun, di samping pilihan medis yang beragam ini, terdapat juga pendekatan yang lebih sederhana untuk mengendalikan tekanan darah yang tinggi.
Salah satunya adalah melalui program bernama Gaya Hidup NEWSTART yang dikembangkan oleh tim di bawah kepemimpinan M. Alfredo Mejia, seorang profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat, Nutrisi, dan Kebugaran di Andrews University di Michigan.
Temuan dari penelitian ini baru-baru ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition di Boston.
Program ini berfokus pada pola makan nabati, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Baca juga: 6 Jenis Makanan Penurun Tekanan Darah
Selain itu, peserta program juga diharuskan untuk rutin berolahraga, menjaga asupan air yang memadai, dan tidur dengan cukup.
Dalam penelitian yang melibatkan 117 orang dengan tekanan darah tinggi, peserta mengikuti program ini selama 14 hari.
Hasilnya, sebagian besar peserta berhasil menurunkan tekanan darah mereka ke tingkat yang dianggap sehat, bahkan sebanding dengan efek obat-obatan tekanan darah standar.
Secara keseluruhan, sebanyak 93 persen peserta mampu mengurangi dosis obat mereka atau bahkan berhenti mengonsumsi obat sama sekali.
Menurut Andrew Freeman, seorang spesialis jantung di National Jewish Health di Colorado, temuan ini sesuai dengan pengetahuan yang telah lama dikenal dalam bidang medis.
Menurutnya, olahraga, khususnya latihan kardiovaskular dan aerobik, telah dikenal sebagai metode yang efektif dalam menurunkan tekanan darah selama beberapa waktu.
Selain itu, buah-buahan dan sayuran yang mengandung kalium dan nitrat alami juga telah terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah, bahkan sebanding dengan efek obat-obatan.
Freeman juga menekankan bahwa dalam banyak kasus, pasien cenderung lebih memilih minum obat karena dianggap lebih mudah daripada mengubah gaya hidup mereka secara drastis.
Namun, ia menegaskan jika seseorang memutuskan untuk mengambil obat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi, perubahan gaya hidup masih harus menjadi bagian dari strategi pengobatan.
“Jika Anda merujuk pada panduan terbaru tentang tekanan darah, perubahan gaya hidup harus selalu menjadi bagian yang diperhitungkan dalam rencana pengelolaan tekanan darah,” jelas Freeman.
Menurut pedoman terbaru tentang tekanan darah, intervensi gaya hidup seharusnya selalu dipertimbangkan.
Bagi mereka yang berusaha menurunkan tekanan darah, mungkin sulit menerima bahwa diperlukan perubahan dalam pola makan dan peningkatan aktivitas fisik.
Baca juga: 8 Jenis Olahraga untuk Kendalikan Tekanan Darah Tinggi
Namun, ketika berbicara tentang kesehatan jantung dan tekanan darah, tidak ada cara cepat untuk mencapai hasil yang positif.
Meskipun hampir semua pasien akan melihat kemajuan yang menggembirakan dalam beberapa minggu setelah mengadopsi perubahan gaya hidup, menjaga komitmen tersebut adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan yang optimal.
Andrew Freeman, seorang spesialis jantung, menjelaskan bahwa bagi pasien dengan tekanan darah yang sedikit tinggi, disarankan untuk mengikuti program perubahan gaya hidup selama beberapa minggu.
Secara umum, ini sudah cukup untuk mengembalikan tekanan darah ke tingkat yang sehat. Namun, bagi pasien dengan tekanan darah yang tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan dan memberikan perhatian khusus terhadap perubahan gaya hidup.
Freeman juga menjelaskan empat prinsip penting dalam perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung dan mengatasi tekanan darah.
Dua prinsip pertama mencakup mengadopsi pola makan yang didominasi oleh makanan nabati dan makanan utuh yang tidak diproses, serta melakukan setidaknya 30 menit aktivitas fisik intensif dan teratur.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat