PKB Sebut Akan Alihkan Dukungan di Pilkada Jakarta ke Anies atau Lainnya,Tapi Ini Syaratnya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) batal mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta dan memilih mengusung dua kadernya Pramono Anung berpasangan dengan Rano Karno.
Karenanya pintu untuk Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta masih tertutup karena hanya Partai Buruh yang mengusung dirinya.
Sementara suara Partai Buruh di DKI tidak cukup untuk mengusung calon sendiri, sesuai Putusan MK.
Baca juga: Terungkap, Anies Jadi Korban Kepentingan Orang Lain Sehingga Batal Diusung PDIP di Pilkada Jakarta
Dimana partai politik atau gabungan partai politik yang usung pasangan calon di Pilgub Jakarta, paling sedikit memiliki 7,5 persen suara sah, karena jumlah daftar pemilih tetap di Jakarta 6-12 juta jiwa.
Diketahui umlah sah suara sah di tingkat DPRD Provinsi DKI Jakarta adalah 6.067.241. Maka partai politik atau gabungan partai politik yang ingin mengajukan calon harus memiliki minimal 454.885 suara sah atau 7,5 persen, di DKI Jakarta.
Sedangkan suara Partai Buruh di DKI hanya 69,980.
Karenanya berhembus kabar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bersama parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta, akan mengalihkan dukungannya ke Anies.
Mengingat Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024 lalu.
Baca juga: Ikut Daftarkan Ridwan Kamil-Suswono ke KPUD, PKB Tepis Rumor Beralih Dukung Anies di Pilgub Jakarta
Sebab PKB bisa mengusung pasangan calon sendiri sesuai putusan MK.
Dimana PKB mendapat suara 470,805 atau lebih dari 7,5 persen.
Menanggapi isu pengalihan dukungan, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid buka suara.
Menurut Jazilul PKB bisa saja mengubah dukungan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta ke Anies atau siapapun jika ada satu alasan ini.
Yakni kata dia, apabila Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berubah.
Perubahan dukungan oleh PKB, kata dia, dapat terjadi jika Gerindra menarik dukungan dari pasangan calon Ridwan Kamil dan Suswono.
“Ini kan memang di DKI ini kita pastikan PKB bersama Gerindra. Bahwa di situ ada partai yang lain itu bagian dari koalisi,” ujar Jazilul, dikutip dari laman Kompas.tv.
“Tapi, PKB memastikan bersama Gerindra, kalau Gerindra nanti berubah, PKB kan berubah,” imbuhnya.
Bisa Berubah
Meski demikian, Jazilul berpendapat bahwa hingga kini Gerindra tidak menunjukkan sinyal akan mengubah dukungan.
Namun menurutnya potensi berubah itu bisa saja terjadi karena dinamika politik memungkinkan adanya perubahan keputusan.
“Sejauh ini enggak ada sih (sinyal perubahan dukungan), tapi kan namanya dinamika bisa jadi cepat berubah,” tuturnya.
Pihaknya, lanjut Jazilul, juga melihat adanya peluang untuk mengusung kandidat selain Ridwan Kamil-Suswono, karena PDI-P telah mengajukan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno.
Pasangan Pramono-Rano tersebut, menurutnya merupakan kandidat yang kuat dan memiliki peluang besar di Pilkada DKI Jakarta.
“Sekarang yang sudah daftar Pak Pramono Anung dan Pak Rano Karno, itu tidak kalah kuat loh dibanding Pak RK dan Pak Suswono,” imbuh dia.
PKB Antar Ridwan Kamil-Suswono Daftar ke KPU DKI
Sebelumnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut-sebut beralih dukungan ke Anies Baswedan.
Faktanya PKB sudah resmi mengusung Ridwan Kamil dan Suswono di Pilgub Jakarta.
PKB bersama partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus lainnya mengantarkan Ridwan Kamil-Suswono ke KPU DKI Jakarta untuk mendaftar sebagai Cagub Cawagub.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas membantah kabar yang menyebut partainya mengalihkan dukungan dari Ridwan Kamil ke Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
“Dilihat dari hari ini kan ikut mendaftar (Ridwan Kamil-Suswono). Lihat faktanya saja hari ini. Faktanya hari ini PKB sudah mendaftar pak Ridwan Kamil-Suswono,” tegas Ilyas saat ditemui di Kantor KPU Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).
Baca juga: Pramono Anung Ungkap Sempat Tolak Tawaran Megawati Jadi Cagub Jakarta dan Berusaha Untuk Tidak Maju
Ketika disinggung mengenai komunikasi dengan Anies Baswedan, Ilyas menekankan komunikasi yang terjalin bagus dan persaudaraan.
“Komunikasi kita (dengan Anies) bagus persaudaraan. Dengan timnya pak Anies sampai tadi pagi kita masih komunikasi,” ucap Ilyas.
“Komunikasi perkawanan biasa. Soal mengusung ini kan sudah kita datang ke KPU,” imbuhnya.
Sebagai orang pertama yang mendeklarasikan untuk mengusung Anies, Ilyas mengaku tak kecewa dengan keputusan yang ada.
“Enggak, enggak ada kekecewaan (batal usung Anies) Enggak ada. Persaudaraan tetap,” ucap dia.
Diketahui pendaftaran terakhir Cagub Cawagub di Pilkada DKI Jakarta berakhir Kamis (29/8/2024).
Saat ini hampir seluruh partai yang masuk ke legislatif DPRD DKI Jakarta sudah memastikan mendukung Ridwan Kamil-Suswono.
Sebanyak 12 partai yang mengusung Ridwan Kamil yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Hanya PDIP partai yang mengusung sendiri calonnya yakni Pramono Anung-Rano Karno.
Sementara Anies Baswedan baru mendapatkan dukungan dari Partai Buruh yang jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta kurang dari 7,5 persen.
Padahal sebelumnya PDIP diduga kuat akan mengusung Anies Baswedan ke Pilkada DKI Jakarta namun batal di H-1.
Pun PKB sempat dikabarkan akan mengusung Anies Baswedan namun nyatanya suara PKB tidak berubah dan tetap mendukung Ridwan Kamil-Suswono.
Isu PKB akan merapat ke Anies awalnya dihembuskan oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY mengaku mendengar adanya rumor kalau Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mencabut dukungan terhadap Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
AHY mengatakan, meski dirinya belum mendapatkan kepastian kabar tersebut secara langsung, tetapi dia mengaku sudah mendengar adanya informasi itu.
“Saya belum mendengar secara langsung, saya tadi ada informasi seperti itu, apakah rumor atau hanya wacana saya belum tau,” kata AHY saat ditemui awak media di Kantor DPP Partai Demokrat, Selasa (27/8/2024).
AHY bahkan menyebut, telah mengarahkan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya untuk mendalami isu tersebut.
Hal itu penting, agar apa yang beredar tersebut dapat dipastikan kebenarannya dan tidak hanya isu belaka.
Batalnya PKB mendukung Anies Baswedan menjadi pertanda sudah tertutupnya pintu mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju ke Pilgub Jakarta.
Hal itu lantaran Anies Baswedan membutuhkan 7,5 persen partai gabungan di DPRD DKI Jakarta yang bisa mengusungnya ke Pilgub Jakarta.
Sumber: https://www.kompas.tv/nasional/534154/jazilul-fawaid-pkb-bisa-saja-mengalihkan-dukungan-di-pilkada-jakarta-jika-gerindra-berubah-arah
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News