Ramai soal Gua Raksasa di Bawah Kuala Lumpur Usai Muncul Dua “Sinkhole”, Benarkah?
KOMPAS.com – Lini masa media sosial ramai memperbincangkan sebuah gua raksasa yang disebut-sebut berada tepat di bawah kota Kuala Lumpur, Malaysia.
Unggahan tersebut salah satunya dibuat oleh akun TikTok @hasbeen***, Senin (26/8/2024), yang dilihat 8,7 juta penonton hingga Rabu (28/8/2024) petang.
Narasi dalam unggahan menyebutkan, ahli geologi Universiti Malaya, Dr Sarah Jamal mengklaim, kawasan di bawah Kuala Lumpur adalah sebuah gua kosong yang sangat besar.
Menurut kajian yang dilakukan Sarah Jamal dan timnya, struktur geologi unik ini telah terbentuk berjuta-juta tahun lalu.
Hal tersebut menjadikan Kuala Lumpur seperti sebuah kota yang berada di atas atap gua raksasa.
“Sarah menjelaskan bahwa ‘Gua Kuala Lumpur’ sebagaimana ia disebut, terdiri dari batuan kapur yang terkikis secara beransur-ansur oleh air bawah tanah, menghasilkan rongga besar di bawah permukaan tanah,” tulis unggahan.
Informasi dalam unggahan bahkan menyertakan gambar hasil teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menunjukkan sebuah gua di bawah kota.
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Baca juga: Pakar Sebut Jalan Ambles di Ngaliyan Semarang adalah Sinkhole, Berbahayakah?
Penjelasan ahli geologi Universiti Malaya
Universiti Malaya (UM) membantah narasi keberadaan gua besar di bawah Kuala Lumpur, Malaysia, yang diklaim ditulis oleh seorang ahli geologi seperti dalam unggahan.
Ketua Departemen Geologi Fakultas Sains Universiti Malaya, Associate Prof Meor Hakif Amir Hassan mengatakan, artikel dalam unggahan diduga ditulis oleh ahli geologi dari UM bernama Dr Sarah Jamal.
“Departemen menegaskan tidak ada ahli geologi bernama Sarah Jamal yang bertugas di Universiti Malaya,” kata dia, dilansir dari surat kabar Sinar Harian, Senin (26/8/2024).
Hassan menambahkan, ahli geologi dengan nama Sarah Jamal juga tidak terdaftar dalam Lembaga Ahli Geologi Malaysia (Board of Geologists Malaysia), badan yang mengelola ahli serta praktik geologi di negara ini.
Bukan hanya membantah keberadaan peneliti tersebut, ahli geologi Universiti Malaya itu juga tidak membenarkan temuan gua raksasa di bawah Kuala Lumpur.
Menurut dia, narasi bahwa di bawah ibu kota Malaysia terdapat gua besar yang terdiri dari batuan kapur tidak berdasarkan fakta.
“Kandungan artikel ini adalah tidak berdasarkan fakta dan palsu,” ujar Hassan.
Baca juga: Muncul Sinkhole Berdiameter 60 Meter di Meksiko, Ini Kesaksian Warga
Jalan di Kuala Lumpur tiba-tiba amblas
Munculnya unggahan disertai narasi gua raksasa di bawah ibu kota Malaysia sempat menimbulkan kekhawatiran akan keamanan Kuala Lumpur sebagai kota untuk ditinggali.
Terlebih, pada Jumat (23/8/2024), sebuah lubang besar tiba-tiba menganga di Jalan Masjid India, Kuala Lumpur, dan menelan seorang turis asal India.
Diberitakan Malaysia Gazette, Senin, korban wanita berusia 48 tahun itu terjatuh ke dalam lubang pembuangan sedalam delapan meter dan masih belum ditemukan.
Wanita itu menghilang setelah jatuh ke dalam lubang pembuangan di depan Malayan Mansion saat berjalan menuju kuil di dekatnya.
Saat itu, dia dilaporkan sedang berlibur selama dua bulan di Malaysia bersama keluarganya dan akan segera kembali ke rumah.
Hassan mengatakan, staf Departemen Geologi Universiti Malaya mengambil langkah hati-hati dalam mengomentari kejadian yang memakan korban tersebut.
Sebab, hingga saat ini pencarian dan penyelidikan oleh pihak berwenang masih berlangsung.
“Dan penyebab kecelakaan tersebut, kejadiannya masih belum dapat ditentukan,” kata dia.
Baca juga: Lubang Raksasa Muncul di Tengah Lapangan Sepak Bola di AS, Kok Bisa?
Pemerintah pastikan Kuala Lumpur aman ditinggali
Sejak insiden ini, klaim dari 2015 di media sosial yang menyebut ada potensi “giant sinkhole” atau “lubang pembuangan raksasa” muncul di ibu kota Malaysia kapan saja, kembali muncul.
Namun, Wali Kota Kuala Lumpur Maimunah Mohd Sharif mengatakan, ibu kota tetap aman kecuali jika dibuktikan sebaliknya oleh penelitian.
Satuan tugas yang meliputi Departemen Mineral dan Geosains, Balai Kota Kuala Lumpur, Kepolisian Kerajaan Malaysia, serta Departemen Pekerjaan Umum pun telah dibentuk untuk mempelajari keselamatan pembangunan di Kuala Lumpur.
“Berdasarkan situasi saat ini, Kuala Lumpur tetap aman kecuali dibuktikan sebaliknya oleh penelitian,” ujarnya, dikutip dari CNA, Rabu (28/8/2024).
Adapun per 28 Agustus, pihak berwenang Malaysia telah menutup Jalan Masjid India dan melarang pejalan kaki maupun pengguna jalan lain melintasi ruas sepanjang 400 meter.
Penutupan jalan menyusul lubang baru yang tiba-tiba terbentuk pada Rabu dini hari, sekitar 50 meter dari lubang pertama.
Tidak ada korban jiwa, kejadian kedua ini diyakini disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut.
Trotoar dan bisnis di sekitar lokasi pun tetap beroperasi, meski sebagian orang memilih untuk menjauhi area tersebut.