Mengenal Tren ‘Lazy Girl Job’ yang Viral di TikTok! Ada Pesan Positif di Baliknya
Suka atau tidak suka, tampaknya hustle culture sudah menjadi bagian dari dunia profesional kita. Bahkan tanpa Anda sadari, Anda juga turut mempraktekannya. Contohnya ketika Anda dengan sigap mengerjakan hal yang sebenarnya di luar job desc dan rela pulang lebih larut demi mendapatkan hasil yang memuaskan atau mungkin demi menunjukan sisi ‘girl boss’ yang Anda miliki. Namun hal tersebut tampaknya lebih banyak memberikan dampak negatif, seiring banyaknya Millennials dan Gen Z yang mengaku sering mengalami burn out di kantor.
Kini muncul kesadaran di tengah generasi muda untuk mulai keluar dari siklus overworking dan mulai menerapkan rutinitas yang lebih sehat dan berimbang di kantor. Gerakan tersebut populer dengan istilah ‘lazy girl job’. Meski namanya berkonotasi negatif, sebenarnya nama tersebut sarat akan sarkasme dan perlawanan dari hustle culture. Lazy girl job merefleksikan keinginan para generasi muda yang menginginkan kehidupan profesional yang lebih seimbang dan fleksibel serta gaji yang lebih baik.
Mari mengenal lebih lanjut mengenai tren ini.
Arti di Balik ‘Lazy Girl Job’
Sama seperti kebanyakan tren viral sekarang ini, ‘lazy girl job’ berasal dari TikTok di mana tagar #lazygirljob sudah memiliki 18 juta penonton dan terus bertambah sejak pertengahan bulan Mei. Istilah ini dicetuskan oleh Gabrielle Judge, seorang influencer dan pendiri gerakan online bernama Anti Work Girl Boss, yang berfokus untuk memerangi hustle culture dan menciptakan batasan di dunia kerja. Tren lazy girl job kian populer ketika media The Wall Street Journal membahas fenomena ini pada akhir Juli lalu.
What Exactly Is A ‘Lazy Girl Job’?
Jika Anda berpikir bahwa ‘lazy girl job’ adalah bermalas-malasan dan meninggalkan pekerjaan Anda sepenuhnya, sekalipun namanya merujuk demikian, Anda salah besar. Tren ini justru berfokus untuk memberikan awareness untuk tidak mendedikasikan hidup Anda sepenuhnya kepada pekerjaan. Sederhananya adalah untuk memilih pekerjaan yang minim stres dengan gaji yang layak untuk hidup nyaman tanpa harus banyak mengorbankan kehidupan pribadi Anda.
There’s Nothing Lazy About It
Perlu Anda pahami bahwa menginginkan kehidupan yang seimbang bukan berarti membuat Anda menjadi sosok yang pemalas di kantor. Setiap orang memiliki definisi sendiri mengenai overworking. Baik itu lembur setiap hari, bekerja di akhir pekan dan hari libur nasional, atau selalu siap bekerja setiap saat seperti membalas email pekerjaan di tengah malam. Dengan menjadi seorang ‘lazy girl job’ Anda justru diharapkan untuk berani mengatakan tidak pada hal-hal di atas. Bahkan lebih luas lagi, Anda sedang memerangi konsep hustle culture sebagai satu-satunya cara untuk menggapai kesuksesan.
Alasan Mengapa Populer
Pandemi COVID-19 menjadi titik balik akan lahirnya kesadaran penting work life balance seiring berubahnya ritme kerja yang kita jalani. Ketika sebagian besar dari kita menjalani isolasi mandiri dan bekerja dari rumah, kita memiliki rutinitas yang lebih fleksibel namun tetap produktif. Dan seiring banyaknya pekerja merasakan manfaat tersebut, mereka pun tak mau lagi menjalani ritme pekerjaan yang tidak sehat. Contoh lainnya adalah fenomena ‘quite quitting’ , sebuah istilah yang populer sejak tahun lalu ini mengajak Anda untuk bekerja secukupnya sesuai dengan jam kerja tak kurang dan tak lebih.
Artikel ini sudah tayang di Cosmopolitan India. Perubahan bahasa telah disesuaikan oleh editor.