Informasi Terpercaya Masa Kini

Pengakuan Bekas Sandera Israel Noa Argamani, Bukan Hamas yang Melukainya tapi Militer Zionis

0 6

TEL AVIV, KOMPAS.TV – Bekas sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza, Noa Argamani, memberikan pengakuan bahwa bukan kelompok perlawanan Palestina yang melukainya.

Ia bahkan mengatakan dirinya terluka karena serangan yang dilakukan militer Zionis Israel.

Argamani juga membantah dirinya dipukuli dan digunduli paksa oleh Hamas.

Baca Juga: Netanyahu Bersitegang dengan Negosiator Israel terkait Koridor Philadelphi

Pengakuan Argamani tersebut diungkapkannya, Jumat (23/8/2024).

Argamani merupakan perempuan Israel yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di Gaza pada Juni.

Ia sempat berbicara mengenai pengalamannya ketika ditahan Hamas sejak serangan pada 7 Oktober, dengan para diplomat negara G7 di Tokyo, Jepang, Rabu (21/8/2024).

Namun, dua hari kemudian pada pernyataannya di Instagram, ia mengatakan perkataannya telah salah diartikan dan keluar konteks.

Berbeda dengan laporan media Israel, Argamani mengatakan ia tak pernah dipukuli, bahkan tak pernah digunduli oleh Hamas.

“Saya tak bisa mengabaikan apa yang terjadi di sini selama 24 jam terakhir, mengambil kata-kata saya di luar konteks,” tulisnya di media sosial tersebut dikutip dari Middle East Eye.

“Mereka (Hamas) tidak memukuli saya saat disandera, mereka juga tidak memotong rambut saya. Saya terluka karea tertiban dinding karena serangan pilot Angkatan Udara (Israel),” tambahnya.

“Sebagai korban dari 7 Oktober, saya menolak menjadi korban lagi oleh media,” tegasnya.

Argamani, 26 tahun, merupakan satu dari empat sandera Israel yang diselamatkan dalam serangan Israel ke kamp pengungsian Nuseirat dan Deri Al-Balah di Gaza, Juni lalu.

Serangan Israel itu menewaskan setidaknya 236 rakyat Palestina, paling anyak perempuan dan anak-anak.

Argamani sendiri mengatakan dirinya bisa selamat merupakan suatu keajaiban.

Baca Juga: Israel Hancurkan Zona Aman Kemanusiaan Gaza, Kini Tersisa Hanya 35 km persegi untuk Berlindung

“Merupakan keajaiban saya bisa selamat dari 7 Oktober, dan saya bisa selamat dari pengeboman ini, dan juga saya bisa selamat saat penyelamatan,” tuturnya.

Argamani menambahkan menyelamatkan sandera Israel yang tersisa harus menjadi prioritas utama pemerintahannya.

Saat ini kekasihnya, Avinatan Or, masih dalam tahanan Hamas dan masih ada sekitar 105 orang yang ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang oleh militer Israel dilaporkan telah tewas.

Leave a comment