Informasi Terpercaya Masa Kini

Ratusan Massa Tolak Muktamar di Bali, Bakar Spanduk, Elite PKB Minta Kapolri Bertindak

0 7

bali.jpnn.com, NUSA DUA – Muktamar VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) resmi bergulir, Sabtu (24/8).

Namun, riak-riak penolakan berlangsungnya Muktamar PKB mulai bergulir.

Ratusan massa yang mendekati arena muktamar menuntut agenda tertinggi partai itu dibubarkan.

Massa yang mulai memanas bahkan sempat membakar spanduk di kawasan ITDC Nusa Dua itu.

Polisi pun berusaha menenangkan massa dan minta tidak melakukan anarkis.

Ulah massa itu memantik reaksi keras Sekretaris Steering Committee (SC) Muktamar VI PKB Syaiful Huda.

Syaiful Huda minta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya mengusut massa aksi yang mengaku kader partainya di dekat area pelaksanaan muktamar.

“Ini forum tertinggi PKB, dan ada indikasi penyusupan, bahkan potensi untuk membuat onar dalam acara utama.

Oleh karena itu, kami minta aktor intelektualnya diusut sampai tuntas,” kata Syaiful Huda di BNDCC, Nusa Dua, Badung, dilansir dari Antara.

Menurutnya, pengusutan aktor intelektual yang memobilisasi massa aksi penting agar menjadi pelajaran bagi pihak yang mengganggu pelaksanaan Muktamar VI PKB.

Pasalnya, mereka berencana untuk membuat kegaduhan di Bali ini.

“Kami minta supaya aksi itu dibubarkan secepat-cepatnya karena mengganggu ketertiban umum, masyarakat yang ada di Bali.

Sekali lagi kami mempertegas, mereka semua bukan kader PKB dan bukan pengurus PKB, apalagi bagian dari peserta muktamar,” ujar Syaiful Huda.

Syaiful Huda menjelaskan berdasarkan hasil investigasi internal, massa aksi yang menggunakan atribut PKB di sekitar area muktamar diketahui bukan kader maupun pengurus PKB.

Karena mereka bukan pengurus dan bukan kader PKB, aksi ini sengaja ingin merusak citra dan suasana muktamar yang sudah luar biasa berjalan ini.

“Aksi mereka adalah penyusupan dari proses legal konstitusional pelaksanaan muktamar ini yang sudah mendapatkan izin dari pihak aparat kepolisian,” tutur Syaiful Huda. (lia/JPNN)

Leave a comment