Informasi Terpercaya Masa Kini

6 Risiko Penyakit Jantung Lemah dan Gejalanya yang Harus Anda Waspadai

0 12

KOMPAS.com – Memiliki jantung lemah membawa Anda pada risiko kesehatan lebih serius yang membutuhkan perhatian medis.

Jantung lemah dikenal juga sebagai kardiomiopati. Mengutip Cleveland Clinic, kardiomiopati adalah kelompok kondisi yang menyebabkan otot jantung (miokardium) melemah dalam memompa darah.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Awal Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai

Ketika kardiomiopati terjadi, otot jantung dapat menebal, kaku, menipis, atau menyebabkan jaringan parut.

Akibatnya, jantung Anda tidak dapat memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Semakin lama, fungsi jantung Anda bisa melemah.

Seiring berjalannya waktu, risiko jantung lemah pun bisa berkembang. Berikut artikel ini akan mengulas risiko yang harus Anda antisipasi tersebut.

Baca juga: Penyakit Jantung Lemah Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya…

Apa saja risiko penyakit jantung lemah?

Ketika kardiomiopati memburuk, Anda bisa mengalami penyakit lainnya meliputi berikut, seperti yang disari dari Cleveland Clinic dan Mayo Clinic:

  • Aritmia

Aritmia adalah irama jantung yang tidak normal, bisa berdetak terlalu cepat atau tidak berdetak dengan pola tertaur.

Masalah darah yang dipompa jantung memengaruhi ritme normalnya.

Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan atau hilang kesadaran.

Gejala aritmia yang harus Anda waspadai meliputi berikut:

    • Perasaan berdebar di dada
    • Detak jantung yang cepat
    • Detak jantung yang lambat
    • Nyeri dada
    • Sesak napas

Baca juga: Apa Ciri-ciri Penyakit Jantung Lemah? Ini Penjelasannya…

  • Gagal jantung

Jantung yang tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, akan menyebabkan organ gagal berfungsi dengan baik. Jika kardiomiopati tidak diobati, gagal jantung bisa mengancam jiwa.

Gejala gagal jantung mungkin berkembang secara perlahan. Terkadang, gejalanya muncul secara tiba-tiba.

Gejala gagal jantung bisa termasuk berikut:

    • Sesak napas saat beraktivitas atau saat berbaring
    • Kelelahan dan kelemahan tubuh
    • Pembengkakan di tungkai, pergelangan kaki, dan telapak kaki
    • Detak jantung cepat atau tidak teratur
    • Berkurangnya kemampuan berolahraga
    • Mengi
    • Batuk yang tidak kunjung sembuh atau batuk yang mengeluarkan lendir berwarna putih atau merah muda disertai bercak darah
    • Pembengkakan di daerah perut
    • Pertambahan berat badan yang sangat cepat akibat penumpukan cairan
    • Mual dan kurang nafsu makan
    • Kesulitan berkonsentrasi atau penurunan kewaspadaan
    • Nyeri dada jika gagal jantung disebabkan oleh serangan jantung.
  • Stroke

Penyakit jantung lemah menyebabkan aliran darah tidak lancar di seluruh tubuh, termasuk otak.

Kondisi ini dapat menyebabkan gumpalan darah yang menghambat aliran darah. Jika itu terjadi di aliran darah menuju otak, ini bisa menyebabkan stroke.

Otak membutuhkan aliran darah setiap detik yang membawa oksigen dan nutrisi. Tanpa pasokan oksigen yang dibutuhkan, sel-sel otak bisa mati.

Gejala stroke meliputi berikut:

    • Kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain
    • Mati rasa, kelemahan, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki
    • Masalah penglihatan pada satu atau kedua mata
    • Sakit kepala
    • Kesulitan berjalan

Baca juga: Macam-macam Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai

  • Penyakit katup jantung

Karena kardiomiopati menyebabkan jantung membesar, katup jantung mungkin tidak menutup dengan baik.

Hal ini dapat menyebabkan darah mengalir mundur di katup.

Biasanya penderita penyakit katup jantung tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun ketika masalah katup jantung memburuk, dapat memuculkan gejala sebagai berikut:

    • Sesak napas semakin meningkat, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau berbaring
    • Palpitasi 
    • Edema (pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki atau perut)
    • Kelelahan
    • Lesu atau pusing
    • Pertambahan berat badan yang cepat
    • Ketidaknyamanan di dada, terutama saat Anda mengerahkan tenaga
  • Henti jantung

Henti jantung terjadi ketika jantung Anda berhenti berdetak atau berdetak sangat cepat hingga berhenti memompa darah.

Selama komplikasi penyakit jantung lemah ini terjadi, orang biasanya pingsan dan menjadi tidak responsif.

Gejala henti jantung lainnya meliputi:

    • Tidak ada denyut nadi
    • Tidak bernapas
    • Penurunan kesadaran
    • Ketidaknyamanan dada
    • Sesak napas
    • Kelemahan
    • Jantung yang berdetak cepat atau berdebar-debar

Baca juga: Kenapa Mi Instan Bisa Sebabkan Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya…

  • Syok kardiogenik

Syok kardiogenik adalah kondisi serius yang terjadi ketika jantung tidak dapat memasok cukup darah kaya oksigen ke tubuh untuk memenuhi kebutuhannya.

Kondisi ini merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera di rumah sakit.

Syok kardiogenik paling sering disebabkan oleh serangan jantung atau gagal jantung.

Gejala syok kardiogenik meliputi berikut:

    • Nyeri dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau hilang dan muncul kembali
    • Dada mungkin terasa berat, kencang, atau penuh
    • Nyeri atau ketidaknyamanan di tubuh bagian atas dan/atau di lengan kiri
    • Nyeri di perut bagian atas, tenggorokan atau rahang
    • Kesulitan bernapas
    • Berkeringat atau “keringat dingin”
    • Detak jantung cepat atau tidak teratur
    • Merasa sangat lemah, pusing dan/atau cemas

Kardiomiopati dapat menyerang siapa saja dari segala usia, jenis kelamin, atau ras. Begitu pula dengan risikonya, bisa terjadi pada siapa saja.

Namun, risiko penyakit jantung lemah dapat dicegah dengan Anda menerakan gaya hidup sehat dan periksa kesehatan secara teratur ke dokter.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk merancang gaya hidup sehat yang tepat sesuai kondisi kesehatan pribadi Anda agar terhindar dari risiko penyakit jantung lemah.

 

 Baca juga: Kenapa Obesitas Picu Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya…

Leave a comment