Istana Kepresidenan Sayangkan Manuver Hasto Soal Rekaman Jokowi
Bisnis.com, BALIKPAPAN – Istana Kepresidenan menyayangkan aksi Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang memutar rekaman suara yang diduga mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membisikkan KPK, Kejaksaan dan Polri untuk menekan dengan upaya hukum.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah tudingan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dan memastikan bahwa hal tersebut tidak benar.
“Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu. Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi,” tuturnya saat dihubungi, Minggu (18/8/2024).
Baca Juga : Grace Natalie Sentil Hasto: Biar Tak Blunder Serang Jokowi, Fokus Harus Masiku!
Menurutnya, rekaman video yang ditayangkan Hasto Kristiyanto usai melaksanakan upacara HUT ke-79 RI di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024) tersebut merupakan potongan sambutan Presiden pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul pada 13 November 2019.
Dia menjabarkan sambutan Kepala Negara pada Rapat koordinasi bisa diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media. Namun, rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat.
Baca Juga : : Hasto Putar Rekaman Diduga Suara Jokowi Kerahkan Penegak Hukum
Ari pun melanjutkan konteks pernyataan Jokowi dalam acara pada 2019 tersebut adalah agar tidak ada pihak manapun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan antara lain, penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor yang semuanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Bahkan dalam sambutan tersebut, Presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum agak tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia,” pungkas Ari.
Baca Juga : : Jengkel dengan Hasto, Grace Natalie Desak PDIP Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi