Review Film “Kang Mak from Pee Mak”, Satu Studio Full Ketawa!
Akhir minggu tiba, waktunya ke bioskop! Mencari tontonan menghibur yang bisa melepas penat dari aktivitas sehari-hari yang monoton. Belum lagi berbagai masalah yang sering mengganggu konsentrasi. Tidak ada salahnya untuk sejenak rehat dengan memanfaatkan waktu libur.
Tepatnya pada 15 Agustus 2024, film horor komedi yang berjudul Kang Mak from Pee Mak resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia. Film ini bisa dijadikan pilihan untuk mengisi waktu liburmu. Tidak perlu khawatir akan menyuguhkan horor yang bikin merinding, film ini justru menjadikan komedi sebagai kemasan utama.
Sebagai informasi tambahan, film ini sebenarnya adaptasi film Thailand yang berjudul Pee Mak. Terbilang cukup jadul karena rilis di tahun 2013. Film Pee Mak menjadi salah satu film horor komedi yang berhasil di negara asalnya dan di Asia. Terbukti dari keberhasilannya di Indonesia. Penonton setia film pasti tahu dan pernah menonton film Pee Mak.
Ingin menonton film Kang Mak from Pee Mak bukan berarti haru menonton versi Thailandnya dulu. Bahkan akan jauh lebih berkesan dan penasaran tanpa perlu menonton versi Thailandnya. Bagi yang sudah menonton film Pee Mak dalam jangka waktu yang sudah lama, sepertinya ada beberapa part yang mungkin sudah lupa dalam ingatan. Itu tidak masalah dan akan disempurnakan kembali ingatannya setelah menonton film Kang Mak from Pee Mak.
Di tahun 2024, nampaknya film horor komedi menjadi paling diminati oleh penonton. Hal ini tentu sudah diprediksi oleh sejumlah rumah produksi di Tanah Air yang setiap tahunnya turut meramaikan seisi bioskop. Falcon Pictures pun turut mengikuti trend ini dan melihat betapa besarnya minat penonton pada film horor komedi. Rumah produksi sebeasar Falcon Pictures lah yang merilis film yang diadaptasi dari film horor komedi Thailand.
Herwin Novianto diberi kepercayaan menjadi sutradara film Kang Mak from Pee Mak. Menggaet aktor-aktor ternama, seperti sepasang suami istri, Vino G Bastian dan Marsha Timothy yang menjadi pemeran utama. Didukun pula oleh sederet aktor dan komedian, seperti Indra Jegel, Indro Warkon, Rigen, Tora Sudiro, Aming, Tarzan, Andre Taulany, TJ Ruth, hingga warga asli Thailand yang menjadi artis di Indonesia, yaitu Jirayut.
Melihat deretan aktor yang menjadi sentral cerita dalam film ini, mengingatkan pada film Miracle in Cell No.7 yang diadaptasi dari film Korea. Film yang rilis pada tahun 2022 ini menyatukan Vino G Bastian, Indra Jegel, Indor Warkop, Rigen, dan Tora Sudiro. Kini mereka kembali beradu akting pada judul film yang sama.
Sebenarnya film Kang Mak form Pee Mak memiliki cerita yang sama persis seperti film Pee Mak. Hanya saja ada beberapa unsur yang dihilangkan ataupun ditambahkan. Tentunya menyesuaikan dengan budaya lokal di Indonesia. Termasuk selera humor orang Indonesia.
Menceritakan tentang Makmur yang diperankan oleh Vino G Bastian. Makmur adalah orang sunda sehingga dipanggil Kang Mak oleh istrinya. Kang adalah singkatan dari Akang, yang merupakan nama panggilan untuk laki-laki asli sunda.
Makmur rela meninggalkan istirnya Sari yang sedang hamil tua untuk pergi ke medan perang demi membela NKRI. Dengan berat hati, ia harus meninggalkan istrinya yang sebentar lagi akan melahirkan anak pertama mereka.
Saat berjuang demi negara, Makmur bertemu dengan tentara lainnya. Mereka adalah Supra yang diperankan oleh Indro Warkop, Fajrul yang diperankan oleh Indra Jegel, Solah yang diperankan oleh Rigen, dan Jaka yang diperankan oleh Tora Sudiro. Mereka selalu bersama-sama dan istirahat pada tenda yang sama. Berjanji akan menjadi saudara sehidup semati.
Uniknya, mereka memiliki karakter masing-masing yang menonjol. Supra adalah pimpinan bagi mereka karena yang paling dituakan. Supra jarang turun ke lapangan secara langsung, tetapi membuat strategi berperang. Fajrul memilik badan yang paling kecil tetapi aksinya paling lucu. Solah yang paling menyebalkan. Jaka sepertinya paling waras diantara mereka. Sedangkan Makmur memang yang paling polos diantara teman-temannya.
Beruntungnya, mereka selamat dari perang dan dijemput oleh tim penyelamat. Meski mereka sudah berdarah-darah terhantam tembakan dan bom yang melukai tubuh mereka.
Singkat cerita, mereka menyewa sebuah perahu untuk berlayar menujur rumah mereka. Pertama, mereka akan ke kampung Makmur karena yang paling dekat sehingga lebih baik ke sana dulu. Namun anehnya, kampung Makmur begitu sepi. Rumah-rumah yang berdiri di pinggiran danau terlihat tertutup rapat. Tidak ada aktivitas kehidupan seperti biasanya.
Ternyata warga kampung ketakutan dengan suara hantu Sari yang sering terdengar memanggil Makmur sepanjang hari. Warga kampung tahu bahwa Sari sudah meninggal dan kini hantunya gentayangan.
Sesampainya di rumah, Makmuk bertemu dengan istri yang begitu ia rindukan. Ternyata Sari sudah melahirkan anak laki-laki mereka yang diberi nama Cipluk Makmur Sari. Teman-teman Makmur pun turut terharu sekaligus iri melihat keharmonisan keluarga Makmur. Apalagi istri Makmur berparas cantik sehingga sering mendapatkan kejuaran kecantikan tingkat kampung.
Esok harinya, Makmur mengajak teman-temannya ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang akan dimasak oleh Sari. Anehnya, orang-orang di pasar begitu ketakutan pada Makmur. Sampai-sampai memberikan sayur mayur, buah-buhan, sampai seekor kambing secara cuma-cuma untuk Makmur. Katanya biar Sari senang dan bahagia di sana.
Seorang dukun yang mereka temui berkata bahwa Sari yang tinggal bersama mereka adalah hantu. Makmur hanya tertawa mendengar informasi itu, karena menurutnya sang dukun sering ngelantur ketika mabuk berat.
Solah adalah orang pertama yang curiga dengan desas-desus itu. Disusul oleh Fajrul yang menemukan tengkorang di belakang rumah Makmur yang menggunakan cincin pernikahan. Semuanya akhirnya tersadar bahwa rumor Sari sudah meninggal benar adanya.
Sari yang mengetahui teman-teman Makmur percaya dengan rumor itu, megambil tindakan dengan memperingati mereka. Sari meminta teman-teman Makmur untuk tidak campur dan merusak kebahagiaannya dengan Makmur.
Mulanya mereka ingin kabur dan pergi begitu saja dari kampung itu. Tetapi mereka teringat dengan janji saudara sehidup semati yang sudah mereka ikrarkan saat berperang. Tak mau mengingkari janji itu, mereka pun berupaya untuk menjauhkan Makmur dari Sari dan meyakinkan Makmur bahwa Sari sudah tiada.
Menonton film Kang Mak from Pee Mak benar-benar persis sama seperti versi Thailand, film Pee Mak. Hampir 90% saya nyatakan sama. Mulai dari alur cerita, sampai latar yang digunakan pun sama.
Saya lumayan kaget ketika Makmur dan teman-temannya sampai di rumah Makmur. Rumah dan suasana di sekitarnya begitu persis seperti di film Pee Mak. Sampai suasana danaunya juga sama.
Sepuluh persennya terdapat perbedaan. Baik itu adegan tambahan ataupun adegan yang dihilangkan. Misalnya dalam versi Thailand, salah satu dari teman Mak mengambil cincin yang tersemat pada tengkorak istirnya. Namun dalam versi film Indonesia, tidak ada satu pun yang mengambil cincin itu. Sehingga mereka hanya menuduh Sari dan Makmur sebagai hantu.
Ada unsur tambahan yang disesuaikan dengan budaya lokal Indonesia. Seperti penampilan dukun yang membantu mengusir hantu Sari. Sedangkan dalam versi Thailand, orang pintarnya berpenampilan seperti tokoh agama Hindu atau Budha.
Tentunya perbedaan tidak hanya itu saja. Ada perbedaan lain yang tidak mungkin saya bocorkan pada artikel ini. Sisanya, kamu bisa mencari jawabannya langsung setelah menonton film Kang Mak from Pee Mak secara langsung di bioskop.
Saya sara tidak sepatutnya untuk dibandingkan mana yang lebih bagus antara film aslinya dengan film remake-nya. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Film Pee Mak versi thailand yang menjadi pelopor tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Komedinya bagus meski ada beberapa unsur yang tidak masuk akal layaknya film horor komedi khas Thailand.
Sedangkan versi Indonesia, sudah disesuaikan dengan selara orang Indonesia dan budaya lokal sehingga jauh lebih masuk akal. Namun film Kang Mak from Pee Mak lebih terkesan ada unsur horornya dibandingkan versi Thailand. Mungkin karena saya asli orang Indonesia dan filmnya pun menggunakan hal-hal berbau horor yang dipercaya oleh orang Indonesia.
Meski begitu, film Kang Mak from Pee Mak membuat seisi bioskop tertawa hebat. Baru saja 10 menit film diputar, sudah mengocok perut para penonton. Khususnya Indra Jegel yang diduetkan dengan Rigen. Keduanya tampil menjadi senter humor paling keren dan epic! Indra Jegel dengan tingkahnya yang konyol, dipadukan dengan karakter Rigen yang sangat menyebalkan dalam film itu. Keduanya kompak mengadu chemistry yang berhasil menarik perhatian penonton.
Tentunya dipasangkannya Vino G Bastian dengan Marsha Timothy tidak perlu diragukan lagi. Keduanya secara nyata menjadi sepasang suami istri yang sah dan selalu terlihat harmonis. Sudah jelas dalam fim pun tak tanggung-tanggung menampilkan adegan mesra. Bedanya, dalam versi Thailad, Mak lebih polos dibandingkan dalam versi remakenya.
Menurut saya, sayang sekali untuk melewatkan film Kang Mak from Pee Mak. Jaminan tertawa sepanjang menonton film ini memang nyata. Setelah dari bioskop, tidak ada salahnya untuk menonton versi Thailadnya sehingga tahu apa perbedaan dari keduanya. Atau mungkin kamu tertarik untuk membaca Review Film Pee Mak versi Thailand. Untuk versi Thailand, dapat disaksikan di platform streaming Vidio.