Apa Saja Penyakit yang Tidak Bisa Disembuhkan? Berikut 6 Daftarnya
KOMPAS.com – Ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan total sehingga pengobatan atau perawatan medis sifatnya untuk mencegah pemburukan atau penyebarannya.
Beberapa penyakit bahkan memiliki risiko tinggi dalam menyebabkan kematian. Untuk mengetahui daftar penyakit yang tidak bisa disembuhkan, simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda? Berikut Penjelasannya…
Apa saja penyakit yang tidak bisa disembuhkan?
Berikut beberapa penyakit yang tidak bisa sembuh total:
- Stroke
Dikutip dari Cleveland Clinic, stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat sehingga mengganggu aliran darah dan oksigen ke organ ini.
Hal ini lantas mengakibatkan area tertentu pada otak tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi sehingga mengakibatkan kematian sel.
Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak dapat berfungsi normal sehingga penderita stroke dapat mengalami kekakuan di tangan, jari-jari sulit mengepal, kelumpuhan pada salah satu kaki, perot atau wajah mencong, dan bicara pelo.
Itu sebabnya, penderita stroke perlu mendapat pertolongan sesegra mungkin untuk meminimalisir cacat permanen dan kematian.
Jika tidak segera ditangani, penderita berisiko mengalami kecacatan yang tidak bisa disembuhkan total.
- Diabetes
Penyakit yang tidak bisa disembuhkan selanjutnya adalah diabetes. Untungnya, diabetes bisa dikontrol dengan baik melalui perubahan gaya hidup, pola makan, dan olahraga teratur.
Dikutip dari laman Fakultas Kedokteran UNS, penderita diabetes dapat mempertahankan kadar gula darah dalam kadar normal sehingga tidak menyebabkan komplikasi.
Baca juga: Apa Gejala Awal Penyakit TBC? Berikut 8 Daftarnya
- Penyakit jantung koroner
Dilansir dari Healthline, penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit jantung yang terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan arteri koroner sehingga mengganggu aliran darah yang kaya oksigen ke jantung.
Penyakit jantung koroner tidak bisa sembuh total dan bisa menimbulkan nyeri dada, gagal jantung, serta aritmia jika tidak diobati.
- Kanker
Kanker adalah kondisi ketika sel-sel di dalam tubuh mengalami kelainan dan mutasi sehingga berkembang secara tidak terkendali.
Ketika sel-sel kanker bermetastasis atau menyebar ke organ lain, penderita berisiko mengalami kematian.
Dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, jenis kanker yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia, yaitu kanker paru, kanker payudara, kanker serviks, kanker hati, dan kanker kolorektal.
- Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit progresif yang merusak memori dan mengganggu fungsi kognitif, meliputi kemampuan berpikir, bernalar, dan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Gejala alzheimer berupa hilang ingatan dan kebingungan.Belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan alzheimer dengan total. Namun, obat-obatan dan strategi manajemen sementara dapat meringankan gejala.
Baca juga: Buah Pala Dapat Menyembuhkan Penyakit Apa Saja? Berikut 6 Daftarnya
- HIV/AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.
HIV dapat menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi.
Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.
Hingga kini, belum ada perawatan yang mampu menyembuhkan AIDS. Pengobatan HIV/AIDS hanya bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup para pengidap.
Pengidap AIDS yang dikenal dengan ODA (Orang Dengan AIDS) dianjurkan mengonsumsi obat ARV (antiretroviral).
Kepatuhan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dalam mengonsumsi obat terapi antiretroviral (ARV) akan membuat virus di dalam tubuh mereka terkendali.
Baca juga: Buah Mengkudu Bisa Mengobati Penyakit Apa? Berikut 6 Daftarnya
Perlu diingat, setiap orang memiliki kondisi berbeda-beda sehingga meskipun menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan, ada baiknya tetap menjalani pengobatan atau perawatan medis sesuai anjuran dokter.
Dengan berobat, penderita masih dapat menjalankan aktivitas secara mandiri serta memiliki kehidupan yang baik.
Pastikan pula untuk menjalani gaya hidup sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mencukupi kebutuhan cairan, rutin berolahraga, latihan meditasi, menghindari alkohol dan rokok, dan tidur cukup.