Informasi Terpercaya Masa Kini

AS, UE, dan PBB Kecam Provokasi oleh Menteri Israel yang Pimpin Ibadah Yahudi di Kompleks Masjid Al-Aqsa

0 10

YERUSALEM, KOMPAS.com – Sejumlah pihak, termasuk negara-negara sekutu Israel, mengecam tindakan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, yang memimpin ibadah ribuan warga Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (13/8/2024).

Seorang pejabat dari Waqf, badan Yordania yang menjaga situs Masjid Al-Aqsa, menjelaskan kepada AFP, Ben Gvir dan sekitar 2.250 warga Israel lainnya telah berjalan melewati kompleks Masjid Al-Aqsa dalam kelompok, menyanyikan lagu-lagu pujian Yahudi, di bawah perlindungan polisi Israel.

Amerika Serikat turut mengecam tindakan Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan tersebut.

Baca juga: Menteri Israel Ben Gvir Pimpin Ibadah Ribuan Warga Yahudi di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Banjir Kecaman, Termasuk dari AS

“Amerika Serikat berdiri teguh dalam upaya mempertahankan status quo bersejarah terkait situs suci Yerusalem, dan tindakan sepihak apa pun, yang membahayakan status quo tersebut, tidak dapat diterima,” kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, kepada wartawan, dikutip dari AFP.

Ia pun menyebut Ben Gvir telah merusak upaya perundingan menuju gencatan senjata Gaza.

“Hal ini bukan hanya tidak dapat diterima, melainkan juga mengalihkan perhatian dari apa yang kami anggap sebagai waktu penting, saat kita tengah berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata ini,” katanya.

Ia mengacu pada dorongan yang dipimpin AS untuk mengadakan pembicaraan pada Kamis (15/8/2024), guna menghentikan perang Israel-Hamas.

Ben Gvir kala itu disebut memimpin ribuan warga Israel ke kompleks masjid Al-Aqsa untuk memperingati hari raya Yahudi. Tindakannya tersebut bagaimanapun melanggar aturan di Yerusalem timur.

Umat Yahudi dan non-Muslim lainnya memang diizinkan mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa pada jam-jam tertentu. Namun, mereka tak diizinkan untuk berdoa atau memperlihatkan simbol-simbol keagamaan.

Baca juga: Pelanggaran Konvensi Jenewa dalam Konflik Gaza hingga Ukraina Jadi Sorotan

Kecaman Uni Eropa

Uni Eropa juga mengecam “provokasi” yang dilakukan Itamar Ben Gvir dengan melaksanakan ibadah di kompleks masjid Al-Aqsa.

“Uni Eropa mengutuk keras provokasi yang dilakukan oleh Menteri Israel Ben Gvir yang, selama kunjungannya ke Tempat-tempat Suci, menganjurkan pelanggaran status quo,” tulis Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell di X.

Insiden terbaru ini terjadi saat Uni Eropa dan kekuatan internasional lainnya berupaya meredakan ketegangan di kawasan tersebut.

Dalam hal ini, Iran telah memperingatkan akan melakukan pembalasan terhadap Israel setelah terbunuhnya seorang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. 

Sementara itu, seorang pejabat Uni Eropa mengatakan, Presiden Dewan Eropa Charles Michel sebenarnya telah mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Iran dan Perdana Menteri Israel sejak akhir pekan lalu. Dalam kesempatan itu, Charles mendesak kedua pihak untuk “menahan diri”.

Kementerian Luar Negeri Perancis pada Selasa juga mengecam tindakan Ben Gvir karena menentang larangan lama terhadap ibadah orang Yahudi di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur.

Kementerian itu menyebut tindakan Menteri Israel itu sebagai “provokasi” yang tidak dapat diterima.

Baca juga: Israel Tangkap Imam Masjid Al-Aqsa Hanya karena Pidato Belasungkawa untuk Ismail Haniyeh

Kecaman PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa juga mengecam Itamar Ben Gvir karena memimpin ibadah di kompleks masjid Al-Aqsa.

PBB menyebut tindakan tersebut sangat provokatif.

“Kami menentang segala upaya untuk mengubah status quo di tempat-tempat suci tersebut,” kata Wakil Juru bicara PBB, Farhan Haq.

“Masjid Al-Aqsa, seperti tempat-tempat suci lainnya di Yerusalem, harus dibiarkan sendiri dan harus dikontrol oleh otoritas keagamaan yang ada di tempat-tempat tersebut. Perilaku semacam ini tidak membantu dan sangat provokatif,” tambahnya.

Negera-negara Muslim juga tidak tinggal diam.

Yordania misalnya. Mereka mengutuk “penyerbuan” yang dilakukan oleh Menteri Israel ke kompleks masjid Al-Aqsa.

Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.

“Pelanggaran terus-menerus terhadap status quo historis dan hukum di Yerusalem dan kesuciannya membutuhkan posisi internasional yang jelas dan tegas yang mengutuk pelanggaran ini,” kata Juru bicara Kementerian Sufyan al-Qudah dalam sebuah pernyataan, dikutip Al-Jazeera.

Organisasi Kerjasama Islam, sebuah kelompok yang beranggotakan negara-negara mayoritas Muslim, mengutuk keras insiden tersebut.

Mereka mengatakan, hal tersebut merupakan provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Leave a comment