Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Hidup Anita Rachman Penyiar TVRI Dunia Dalam Berita Disebut Sebatang Kara,Menikah 3 Kali

0 3

SURYAMALANG.COM, – Kisah hidup Anita Rachman penyiar TVRI Dunia Dalam Berita membuat publik penasaran setelah kini di masa tua disebut hidup sebatang kara.

Di balik kabar tersebut, ternyata Anita Rachman sudah menikah sejak usia 17 tahun bahkan sepak terjang karirnya tidak sebatas pada penyiar TVRI saja.

Anita Rachman yang juga dikenal sebagai penulis dan penerjemah itu sudah memiliki 700 karya terjemahan. 

Melansir TribunLampung.co.id (grup suryamalang), semasa hidupnya, Anita Rachman sudah menikah tiga kali dengan tiga orang pria.

Pernikahan pertama hanya bertahan 5 tahun dan terjadi saat usia Anita Rachman masih 17 tahun namun dikaruniai dua orang anak. 

Lalu Anita Rachman menikah untuk kedua kalinya dengan Murtaman Chaniago, Birokrat di Departemen Perhubungan namun tidak dikaruniai anak. 

Setelah itu, Anita Rachman kembali menikah untuk ketiga kalinya dengan Rulyadi Hadinoto.

Membahas profil Anita Rachman, mantan pembaca berita TVRI itu berasal dari Magelang, Jawa Tengah. 

Baca juga: Cerita Sukati Emak-emak Viral Nyaris Dikeroyok Pria Usir Sound Horeg Pakai Air, Banjir Dukungan

Lalu pada usia 3 tahun, Anita Rachman diboyong orang tuanya ke Jakarta dan menempuh sekolah SD hingga SMA di sana.

Anita Rachman sempat masuk Akademi Asing Jakarta dengan jurusan Bahasa Prancis tetapi tidak selesai.

Meski begitu, Anita Rachman menguasai tiga bahasa, yaitu Inggris, Belanda, dan Prancis.

Sejak kecil Anita Rachman bercita-cita menjadi antropolog namun nasib menggiringnya menjadi penyiar dan master of ceremony (MC) alias presenter.

Tahun 1959, Anita Rachman pernah menjadi juara Bintang Seni Suara Seriosa tingkat pelajar.

Karir Penyiar Radio hingga Televisi

Anita Rachman mengawali kariernya sebagai penyiar dari radio Radio Republik Indonesia (RRI) program berbahasa Inggris.

Kemudian Anita Rachman menjadi presenter sejak masuk di TVRI tahun 1969.

Program pertama yang dibawakan Anita Rachman saat itu adalah acara ulang tahun sebuah perusahaan kosmetik tahun 1969.

Sejak saat itu, Anita Rachman dikenal sebagai MC di panggung, upacara, festival musik, maupun acara kesenian lainnya.

Lantas mulai tahun 1970, Anita Rachman kerap muncul di layar kaca dan menjadi pembawa tetap acara musik orkestra antara lain, pagelaran orkes Simponi Jakarta Pimpinan Idris Sardi dan orkes Telerama asuhan Iskandar.

Lalu Anita Rachman juga jadi presenter acara Lagu Pujangga yaitu program yang menampilkan seorang komponis dan karyanya serta acara Kita Bulan Depan tentang perfilman nasional.

Anita Rachman semakin dikenal tahun 1981 saat tampil membawakan program Dunia Dalam Berita di TVRI membuat namanya semakin melambung bahkan dikenang hingga sekarang. 

Karir Setelah Tidak Jadi Penyiar

Pada tahun 1990, Anita Rachman tidak lagi menjadi penyiar TV di TVRI dan mulai menjalani aktivitas sebagai penulis, penerjemah, produser musik, asesor instruktur hingga trainer penyiar TV swasta.

Di luar TVRI, Anita Rachman aktif sebagai narator, penulis, dan penerjemah naskah untuk film-film dokumenter.

Anita Rachman telah menyelesaikan 700-an karya narasi maupun terjemahan film dokumenter, musik, kartun, dan film boneka.

Bahkan Anita Rachman sempat membuat album rekaman pada tahun 1977 yang bertajuk Sayang Rindu Mesra.

Album ini sekaligus menjadi album terakhirnya karena merasa menyanyi bukan bakatnya, namun Anita Rachman tetap menulis syair, lirik, dan puisi.

Anita Rachman membuat 2 rekaman puisi dalam kaset yang berjudul Remaja 17 dan Idola Remaja 17.

Selain itu juga menjadi penerjemah lagu salah satunya lagu Kaulah Segalanya Bagiku yang populer dari Ruth Sahanaya.

Sejak 1980, Anita Rachman mulai terjun ke rekaman kaset sebagai penulis dan pembawa naskah puisi atau prosa liris mengantarkan lagu-lagu produksi beberapa label rekaman seperti Padang Surya Emas, DD Record, Poernama, dan Recoard Flower Sound, Remake dan Nada Sound.

Anita Rachman pernah banyak bekerja sama dengan musisi seperti Januar Iskak hingga Hetty Koes Endang.

Dalam dunia profesional TV, Anita Rachman dikenal sebagai spesialisasi kepenyiaran, asesor instruktur, maupun trainer TV swasta.

Hidup Masa Tua Disebut Sebatang Kara

Kini di masa tua, Anita Rachman disebut hidup sebatang kara dan diurus oleh RT setempat bahkan disebut tidak dapat uang pensiun. 

Kabar itu bermula dari unggahan akun thread @bluereggy pada 31 Juli 2024 lalu yang mengunggah video Anita Rachman sedang terbaring sakit di rumah sakit.

Menurut RT setempat, Anita jarang dijenguk oleh anak dan juga cucunya.

Anita Rachman, sosok penyiar TVRI legendaris tahun 1970-an kini terbaring sakit di rumahnya. Menurut pak RT, bahkan anak cucunya jarang menengok’ ungkap bluereggy dikutip Minggu, (4/8/2024).

Dari kolom komentar, tampak sejumlah warganet turut prihatin dengan berita tersebut.

Bahkan tidak sedikit orang menyentil tanggung jawab anak-anak dan juga cucu Anita.

Kemudian pengusaha sekaligus politisi Peter F Gontha ikut membagikan kondisi Anita Rachman melalui akun Instagram pribadinya, @petergontha, Peter F Gontha. 

Peter memperlihatkan Anita semasa muda hingga kondisinya kini di masa tua.

Lalu Peter menyinggung pemerintah yang tidak ada kepedulian terhadap kondisi Anita Rachman dan mempertanyakan kewajiban negara atas nasib para lansia di Indonesia.

Sontak postingan Peter ini pun menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

Ada yang ingat Anita Rachman, wanita Penyiar TVRI yang Cantik, MC yang mampan, sekarang sebatang kara di hari tua, tidak ada yang urus, tidak ada tunjangan pemerintah, tidak ada pensiun, tidak ada kepedulian TVRI, mungkin ada tapi sekedar 1 atau 2 Rp. Mana menkominfo?’ kata Peter Gontha mengutip akun Instagram-nya, Sabtu (10/8/2024).

Inilah nasib orang tua di negeri kita. Tidak ada jaminan sosial, apapun jasamu’ lanjutnya.

Semoga mbak Anita Rachman diberi kekuatan. Mari kita menolong’ imbuhnya melansir WartaKotalive.com.

Unggahan Peter Gontha ini disambut oleh cuitan advokat Henry Yosodiningrat yang tampaknya ingin membantu Anita Rachman.

Bagamana cara menolong nya, dimana alamat beliau bro’ balas Henry Yosodiningrat lewat akun @henryyosodiningrat.

Sejumlah warganet juga memberi informasi pihak TVRI sudah mendatangi Anita Rachman.

Pak Pieter dirut TVRI sudah datang dan mengulurkan bantuan.menurut Pak RT yang ikut mengurus Bu Anita, beliau diurus oleh anaknya yang pertama memang hubungan dengan anak kedua tidak bagus dan berada di AS’ balas akun @ezki_suyanto.

Jadi sehari-hari diurus oleh tetangga yang bantu-bantu juga Pak RT atas persetujuan anaknya yang rutin mengirimkan dana..TVRI setahu saya akan bantu serta memantau kondisi bu Anita’ lanjut @ezki_suyanto.

Selain itu ada juga salah seorang warganet, pemilik akun threads @ncequbil membantah kabar tersebut.

Akun itu mengungkap anak dan saudara presenter kondang itu masih mengurus Anita hingga sekarang.

Selain itu, akun tersebut juga mengungkap keberadaan anak-anak Anita Rachman.

Hoax…. beliau masih diurus ma anak dan sodaranya walaupun memang ditungguin ma suster dan pak rtnya tapi anak2 masih mengurusnya’ terang pemilik akun @ncequbil.

Lebih lanjut, akun tersebut juga mengungkap kondisi wanita berusia 79 tahun itu yang dalam keadaan sehat.

Walau anaknya tidak tinggal dengan nya (1 diamerika dan 1 di depok). Beliau sehat walau memang kurus (klarifikasi dari keluarganya)’ imbuh akun @ncequbil. 

Keterangan pemilik akun yang mengaku dapat klarifikasi langsung dari keluarga Anita Rachman itu pun membuat sejumlah warganet menjadi lebih lega.

Bisa saja anaknya yang di Amerika atau di depok sudah memanggil mamanya tersebut untuk tinggal bersama mereka tapi tau sendiri kan orang tua sangat jarang yang mau meninggalkan kenangan rumahnya sendiri’ ungkap mawan_m.g.

Jangan menghakimi orang, karena kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang terjadi di dalam. Kita doakan saja yang baik-baik untuk beliau’ balas superpenk_.

Kasian kan anak-anaknya jadi dihujat orang-orang kalo memang mah ngurusin ortu‘ balas maria_manurung72.

Sayangnya hingga artikel ini dimuat belum ada klarifikasi dari keluarga Anita secara langsung.

Leave a comment