Informasi Terpercaya Masa Kini

Jangan Sebut Lagi Rumah Pocong,Ini Rumah Kediaman Menteri Agama RI Pertama

0 15

TRIBUNJOGJA.COM – Tempat ini sempat kondang dengan sebutan Rumah Pocong. Sebutan itu menjadikan sebuah bangunan di Kotagede, tepatnya Kampung Celenan, Kalurahan Jagalan, Kapanewon Bangunpatan Bantul ini berimage sebuah rumah angker dan menyeramkan.

Adalah Naya dan Febrie, mahasiswi Unriyo dan Universitas Atmajaya Yogyakarta, tergerak untuk datang dan melihat langsung bangunan tua ini, lantaran melihat tayangan di TikTok.

Baca juga: Apa Itu Tradisi Nawu Sendang Seliran di Makam Raja Mataram Kotagede? Begini Sejarahnya

“Saya memang suka datang melihat tempat-tempat kayak gini. Tempat ini unik, orisinil. Tahu tempat ini ya dari TikTok,” ucap Naya dan Febrie.

Sebutan rumah pocong ini gegara digunakan untuk sejumlah acara syuting tayangan horor sebuah televisi swasta nasional. Sebut saja, Dunia Lain, Uji Nyali, dan sebagainya.

“Akhirnya image rumah ini jadi sebuah tempat yang menyeramkan. Apalagi, acara-acara teve itu memaksa energi-energi makhluk gaib di tempat ini untuk masuk ke medium orang,” beber Pajarno, penjaga Omah Indhisee, sebutan baru Rumah Pocong.

Sisi lain efek sebutan Rumah Pocong dengan segala bombastis cerita yang terbangun tersebut menjadikan tempat ini viral, hingga membuat orang untuk mendatangi rumah ini sekadar mengobati rasa penasarannya.

Namun, lambat laun tempat ini justru menjadi spot wisata oleh para pengunjung yang datang ke Omah Indhise.

“Yang kami harapkan dengan sebutan Omah Indhise, orang tak lagi menganggap rumah ini menyeramkan. Rumah ini menjadi salah satu spot unggulan wisata di Kalurahan Jagalan,” kata Kang Nono, sapaan akrab Pajarno.

Baca juga: Eksplor Kotagede, Berbagai Pilihan Wisata di Kawasan Kunonya Jogja

Rumah Kediaman Menteri Agama Pertama RI

Sekarang kita buka fakta sejarah Rumah Indhise ini. Rumah yang dibangun pada 1860 ini sejatinya kediaman milik Atmosudigdo, keluarga besar Menteri Agama pertama RI, Prof Dr HM Rasjidi.

“Beliau-beliau ini orang Jawa asli. Memang pertama kali mereka yang menempati rumah model bangunan kolonial ini,” lanjut Kang Nono.

Pasangan Atmosudigdo memiliki lima orang anak, di mana satu di antaranya menjadi Menteri Agama pertama Republik Indonesia (RI), Mohammad Rasjidi. Dia lahir pada 20 Mei 1915 dan dilantik sebagai Menag pada 3 Januari 1946. 

Dua saudara Rasjidi tinggal di luar negeri dan dua lainnya tinggal di luar Jogja. Sedangkan, Rasjidi sendiri tinggal di Jakarta sejak menjabat sebagai Menteri.

“Mulai tahun 1946 sampai sekarang, rumah ini tak ditempati oleh keluarga Bapak (Rasjidi),” ucap Kang Nono.

Sebutan Omah Indhise

Kini, rumah seluas 2.000 meter persegi ini berganti sebutan Omah Indhishe. Titel ini disematkan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, setelah meresmikan Kalurahan Jagalan sebagai Desa Wisata.

Perubahan nama Omah Indhise pun berdampak positif. Omah Indhise menjadi magnet wisatawan dari berbagai daerah, termasuk luar Jogja bahkan mancanegara.

Apalagi, sebenarnya sebagai desa wisata, yang ditawarkan Kalurahan Jagalan adalah kawasan peninggalan Kerajaam Mataram Islam Kotagede.

“Tapi, setiap wisatawan datang ke sini, yang pertama kali dikunjungi Omah Indhise dulu. Mereka bisa jadi penasaran, karena yang masih diingat Rumah Pocong Sumi,” tambahnya.

Kang Nono memang berharap, daya tarik orang datang ke Omah Indhise ini bukan lantaran image cerita yang menyeramkan. Kendati, ia mengakui, ada cerita kejadian mistis setiap ada kunjungan wisatawan ke rumah kuno ini.

“Yang ingin kami sampaikan, adalah di setiap tempat, orang yang datang itu ya harus permisi atau kulanuwun. Saya selalu ingatkan kepada tamu-tamu yang datang ke sini untuk menjaga kesopanan. Semua tergantung niat, jika di sini ada niat ‘menantang’ ya ada sambutan khususnya. Jika niat baik, ya nggak ada masalah,” ucapnya.

Kang Nono sempat menyayangkan terhadap para pengunjung yang pernah datang ke Omah Indhise ini sekadar untuk mencari pembuktian mengenai mitos dan kemistisan rumah ini. 

“Padahal, rumah ini memiliki sejarah yang menjadi warisan zaman Belanda berbentuk bangunan yang dimiliki Kotagede. Sejarah besarnya, ya ini, kediaman Menteri Agama pertama Indonesia,” tandasnya.

Tak sulit mencari titik lokasi ini. Masuk Kotagede dari arah barat, orang bisa menggunakan motor lewat pertigaan Omah Dhuwur dan HS Silver ke timur. 

Sekira 200 meter ada Gang Soka, masuk belok kanan. Tak sampai dua menit, sekitar 300 meter pengunjung sudah sampai di lokasi Omah Indhise.

Jika mengendarai mobil, masuk Kotagede via sisi utara, perempatan Tom’s Silver Gedongan Kotagede. Dari perempatan itu menuju selatan arah Pasar Kotagede sekitar 1 kilometer. 

Lalu, sesampainya pasar ke arah barat atau belok kanan, menuju Gang Soka sekira 500 meter. (ayu)

Leave a comment