Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Melmel Ternyata Narapidana di Bengkulu,Beri Kesaksian Kasus Vina yang Diduga Bohong dalam Bui

0 25

TRIBUNJAKARTA.COM – Terungkap fakta baru mengenai sosok Melmel, pria yang mengaku teman dekat Eky dan melihat langsung kejadian pembunuhan pada tahun 2016 itu. 

Namun, kesaksiannya dinilai banyak pihak palsu belaka. 

Sosoknya belakangan diungkap oleh orang dekat Dedi Mulyadi. 

Ternyata, ia bukan lah teman dekat Eky, seperti pengakuannya.

Melmel merupakan seorang narapidana di Bengkulu. 

Tetangga para terpidana sekaligus asisten Dedi Mulyadi, Feri Heryanto, mengatakan kepada publik agar tidak lagi mencari sosok Melmel. 

Dia tak akan pergi ke mana-mana karena sudah terbelenggu di dalam bui. 

Bahkan, Melmel bisa-bisanya diwawancarai oleh salah satu stasiun TV swasta saat di dalam penjara. 

“Melmel itu ada di Bengkulu dan sejak dulu juga pada saat Melmel zoom (wawancara dengan stasiun TV) itu dia sudah ada di dalam penjara. Jadi, Melmel dalam penjara. Dia napi (narapidana) itu informasi yang didapat,” ujar Melmel seperti dikutip dari Youtube Feriochanel yang tayang pada Kamis (8/8/2024). 

Feri sempat menanyakan sosok Melmel kepada Fransiskus Marbun, sahabat Eky yang pernah diwawancara Dedi Mulyadi. 

Batak, panggilan akrab Fransiskus Marbun, mengatakan bahwa Melmel bukan teman dekat Eky. 

Selama dekat dengan Eky, ia tidak pernah melihat sosok Melmel. 

“Saya enggak pernah lihat Melmel, enggak ada,” ujar Feri menirukan percakapannya dengan Melmel kala itu. 

Ada yang mencurigakan ketika Melmel menceritakan soal kesaksiannya melihat Eky dan Vina tewas. 

Batak tak pernah mendengar Eky memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan Akang. 

Sementara kala itu, Melmel bercerita dirinya dipanggil dengan sebutan Akang karena usianya lebih tua dari Eky. 

“Enggak bener, karena seumur hidup saya kenal sama Eky tidak pernah manggil orang yang lebih tua dengan sebutan akang. Eky selalu manggil Aa ke yang lebih tua,” ujar Feri menceritakan saat berbincang dengan Batak. 

Kesaksian Melmel

Dalam tayangan video di kanal Youtube Jejak Backpacker berjudul “Saksi Kunci Vina Cirebon?! Kesaksiannya Bikin Merinding Tonton Sampai Selesai”, Melmel mengaku kenal dekat dengan Eky dan kekasihnya Vina.

Bahkan ia sudah menganggap Eky sebagai adiknya.

Melmel mengaku, di malam kejadian pembunuhan itu, dirinya bersama dengan Eky, Vina dan Linda.

Lewat voice note WhatsApp (WA), Melmel menceritakan secara detail kronologi di malam kejadian pembunuhan terhadap Vina dan Eky.

“Jadi di sorenya itu Eky nelpon ‘Kang ada kegiatan nggak nanti malam, kalau nggak ada nih aku mau cerita nih ada masalah dengan Egi, bisa nggak diselesaikan’, tapi saya nggak tahu itu mas masalah apa,” cerita Melmel, dikutip terkini dari video unggahan YouTube Jejak Backpacker, Senin, 27 Mei 2024 via Wartakota. 

“Setelah itu mas, malamnya ini sekitar jam setengah 8 itu saya telepon si Eky, ‘dek jadi nggak kita ini malam jalan? Kalau kamu mau jalan bawa Vina yah bawa juga dong Linda, masa akang sendiri’,” sambungnya.

Dia lalu bertemu dengan Eky dan mereka berdua menjemput Linda dan Vina.

“Akhirnya ketemu saya dengan Eky. Sudah ketemu kita jemput Vina dan Linda. Kita sempat jalan-jalan muter-muter di alun-alun dan mampir beli minuman,” tuturnya.

“Setelah mampir beli minuman di situ Vina sempat gelisah, ‘Kang biar Vina boncengan ajalah sama akang pulangnya, biar si Linda sama Eky’, tapi mereka berdua (Vina dan Eky) berdebat ‘loh kenapa begitu, kan awalnya kita berdua’. Terus saya bilang, ‘udah nggak usah ribut, sembarang aja yang mana mau ikut’, saya bilang begitu sama dek Eky,” papar Melmel.

Tak lama kemudian, kata Melmel, sejumlah kawanan geng motor Egi lewat dan meneriaki Eky. Akan tetapi, Melmel tidak mengenal sosok Egi.

“Nah, tidak lama itu ada beberapa motor lewat neriakin Eky. Nah si Eky ini ngomong ‘kang itu kan kawan-kawannya si Egi’, tapi saya nggak kenal sama si Egi itu yang mana,” ujar Melmel.

Saat itu, Melmel sempat melihat Linda terus mengetik chat di handphone. Namun, ia tidak mengetahui siapa sosok yang ditemani chat oleh Linda itu.

“Si Linda ini ngetik HP terus di atas motor, entah siapa yang dia hubungi. Terus kami lanjut jalan,” tuturnya.

“Kami jalan, terus ngelewatin tongkrongan anak motor, cuma saya nggak tahu anak motor darimana, karena saya di luar daripada geng motor,” sambung Melmel.

Kemudian, Mel Mel bersama Linda, Eky dan Vina melanjutkan perjalanan untuk pulang.

Saat di perjalanan pulang, Mel Mel sempat menyampaikan ke Eky bahwa ia ingin singgah isi bensin karena bensin motornya habis.

“Yang singgah saya sama Linda, si Eky dan Vina jalan terus. Ta’ suruh si Linda hubungi Eky, saya bilang coba hubungi Eky, telepon jangan dulu pulang sebelum kita datang, saya pikir mereka itu menuju rumahnya Vina, maksud saya kalau dia sudah duluan sampai jangan pulang dulu,” ungkapnya.

Akan tetapi, kata Melmel, Eky dan Vina tidak membalas chat maupun mengangkat telepon dari Linda.

Bahkan, sesampainya ia di rumah, Eky dan Vina tetap tidak bisa dihubungi.

“Akhirnya pulang lah saya ini mas, pas itu saya langsung antar pulang Linda. Setelah sampai di rumah, saya telpon (Eky) nggak diangkat,” bebernya.

Dia pun lalu mencari keberadaan Eky dan Vina setelah selesai mengantarkan Linda pulang ke rumah.

Saat mencari Eky dan Vina di sepanjang jalan, Melmel mendapat pesan dari teman Eky lainnya yang melihat Eky dan Vina berada di TKP bersama segerombolan geng motor.

“Dia bilang si Egi sama kawan-kawannya tuh mau berantem, mau kasih pelajaran ke Eky itu sama antar geng motor di flyover,” ujar Melmel.

Dia pun lalu bergegas menuju lokasi tersebut.

Di perjalanan saat melewati SMP Negeri 11, Melmel terkejut melihat Vina dan Eky dipukuli di sekitar sebuah warung.

Ia kemudian mengajak satu orang di warung itu untuk bersama-sama mendatangi lokasi kejadian tempat Vina dan Eky dipukuli.

Namun, orang tersebut menolak lantaran takut.

Melmel lalu mengendap-endap di sekitar TKP dan melihat Eky dan Vina dipukuli dan disiksa.

Bahkan, ia mengaku melihat Vina diperkosa oleh para pelaku namun dirinya tak berani menolong.

“Dia (para pelaku) 11 orang mas. Semuanya itu memperkosa Vina. Saya mau maju, tapi saya nggak berani, apa nanti saya jadi ketiganya (korban ketiga). Eky di lokasi itu juga sudah nggak bisa ditolong,” ucapnya.

Usai melihat kedua temannya itu disiksa, Melmel kemudian membuntuti para pelaku dan melihat mayat Eky dan Vina dibawa oleh para pelaku ke flyover.

Setelah para pelaku pergi, dirinya lalu memeriksa keadaan Eky dan Vina.

Menurutnya, Eky sudah tidak bernyawa, sedangkan Vina dalam kondisi tubuh bagian bawah tidak tertutupi.

“Saya periksa Eky ga ada pergerakan. Saya pindah ke Vina, dia kan setengah bawahnya itu, jadi saya yang nutupin,” tuturnya.

Menurut Melmel, saat itu Vina masih dalam kondisi hidup dan sempat membuka matanya.

“Vina masih membuka mata, saya sempet bilang ‘maaf neng akang telat datangnya’,” ujarnya.

Melmel mengatakan saat itu ia melihat mata Vina mengeluarkan air mata atau menangis.

Melmel kemudian mencoba mengikuti para pelaku malam itu menuju jembatan atau Jalan Layang Talun, lokasi dibuangnya jasad Vina dan Eky.

“Sempat di bawah jembatan, habis di bawah jembatan entah kenapa langsung dibawa naik ke atas. Di atas itu terakhir dibuangnya si Eky dan Vina,” ungkapnya dalam wawancara video call di acara Dua Sisi di TV One.

Menurutnya malam itu penerangan jalan sangat terang sehingga Melmel dapat melihat wajah para pelaku.

“Saka Tatal ada, terus yang saya tahu si Ucok, entah siapa namanya panggilannya di geng motor saya enggak tahu karena saya hanya mengenal si Egi (Pegi) saja,” katanya.

Setelah para pelaku menaruh jasad Vina dan Eky di Jalan Layang Talun, sebagian pelaku pergi.

“Tapi enggak semuanya pergi, kayak sudah dibagi-bagi tugas harus kemana. Setelah sepi baru saya datangin menghampiri si Eky,” tuturnya.

Saka Tatal tak terima

Dikonfirmasi secara terpisah, Saka Tatal tak terima dengan tudingan Melmel. 

Ia marah lantaran tudingan itu bohong belaka.  

Saka pun siap dipertemukan dengan Melmel.

Menurut Saka, Melmel tidak tahu peristiwa yang sebenarnya terjadi dan lebih baik tak menyebarkan kebohongan. 

“Kalau orang enggak tahu tuh, lebih baik diem. Enggak usah sok-sokan tahu. Yang saya alamin nih fakta kenyataan yang saya alamin. Bukan rekayasa,” katanya dalam acara Menyingkap Tabir di TV One pada Senin (3/6/2024).  

Ia menegaskan bahwa saat kejadian pembunuhan itu, Saka berada di rumah sang paman, Sadikun. 

Saka pun mengaku tak mengenal sosok Melmel. 

“Ada di rumah paman saya yang bernama Sadikun,” tambahnya. 

Selain membantah tudingan Melmel, Saka telah membeberkan peristiwa yang terjadi pada tahun 2016 kepada pihak Komnas HAM, termasuk saat dirinya mengalami penyiksaan. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Leave a comment