Informasi Terpercaya Masa Kini

SOSOK Mariya Yesika Mahasiswi Kedokteran Paling Banyak Dapat Uang dari Gubernur AGK: Rp 1,6 Miliar

0 4

TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok Mariya Yesika, mahasiswi kedokteran spesialis di Malang Jawa Timur yang mendapatkan paling banyak saweran dari Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba (AGK).

Dari potretnya, Mariya Yesika berparas cantik dengan rambut panjang kecokelatan.

Namanya masuk dalam daftar 34 wanita cantik yang turut menerima saweran uang dari Abdul Gani Kasuba.

Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus korupsi Abdul Gani Kasuba, yang digelar di Pengadilan Negeri Ternate, Maluku Utara, Kamis (1/8/2024).

Dirangkum dari artikel TribunTernate.com, hakim anggota, Hariyanta membeberkan sejumlah nama-nama wanita tersebut.

Mereka para wanita yang pernah dan sering menerima transferan uang dari Gubernur Maluku Utara dua periode itu.

Setidaknya ada 34 wanita yang menerima uang transferan, sesuai yang dibacakan dalam BAP oleh JPU KPK.

Berikut daftar nama 34 wanita cantik yang pernah dan kerap mendapatkan uang dari Gubernur AGK:

1. Tika Mutiara Pertiwi

2. Suryani Abubakar

3. Kamaria Yesika

4. Kesukami Siraju

5. Ukira Japati

6. Yolviani Juliandra

7. Eliya Gabrina Bachmid

8. Olka Andriani

9. Cahya Witiarti

10. Nia Aditya Sugrahman

11. Nurmaning Abubakar

12. Radina Mawar Trimanti

13. Rahmawati

14. Gusti Chairunnysa Kusumayuda

15. Apriyanti Stela Sihayat

16. Susi Karyanti

17. Desi

18. Siti Aisya

19. Sabrina Natikolo

20. Wita Widya Ningsi

21. Cubsara Nabila Wiwin Nurlinda Tan

22. Nokia Saraspati

23. Risa Susi Rahayu

24. Safira Faradilla Ahbar Al Ahamid

25. Ofairan Fadlauhub

26. Epi Sidarti

27. Yorfani Yolanda Lia

28. Siti Lumaja

29. Mutia Halima Kusaida

30. Putri Nurul Yuliyani

31. Badaria Hj Faid

32. Yasinta Candi Tianigro

34. Nita Amelia

34. Nendia Heltina Sulaiman.

Nama-nama ini pun sebagian dibenarkan terdakwa AGK, dan sebagian lagi agak lupa.

‘Uang keluar ke mereka untuk apa?”tanya hakim.

AGK tidak bisa menjawab, namun ia menjelaskan bahwa mereka memang ada yang dibantu. “Betul, memang ada yang saya bantu,”ujar AGK.

“Nah dengan begitu biar tahu, jangan sampai uang keluar tanpa sepengetahuan saudara, atau uang malah diberikan oleh ajudan saudara,”ujar hakim.

Hakim melanjutkan, ada beberapa nama yang transaksinya dengan nominal besar.

Seperti Ayu, yang disebut selaku “konsultan” yang sering dibawa oleh Eliya Bachmid.

“Pertama Rp 200 juta, kedua Rp 200 juta dan ketiga Rp 100 juta,”beber hakim.

“Memang Ayu ini konsultan, dia sering pegang proyek Ruko-ruko di Sofifi. Saya kenal dia lewat Eliya,”jawab AGK.

Majelis hakim kemudian melanjutkan, ada namanya Windi, yang menerima uang mencapai Rp 280 juta.

“Di dalam BAP, saudara kenal Windi lewat Tami. Dari situ saling WhatsApp hingga pemberian uang lewat ajudan,”ujar hakim.

“Selain itu ada nama Adlan Amiyan Atok, ada pemberian uang sebesar Rp 1.600.000.000. Siapa itu Adlan?”tanya hakim.

“Saya tidak tahu yang mulia,”jawab AGK.

Kemudian ada nama Abel Yanti Stela alias Haya, pernah terima uang dari saudara saksi sebesar Rp 1.100.000.000.

“Yang dikirim oleh Ramadhan Ibrahim dan Zaldy Kasuba,”ujar hakim.

“Kalau tidak salah yang mulia, orangnya sudah meninggal dunia,”jawab AGK.

Hakim melanjutkan lagi, ada juga nama Tika Mutiara Pertiwi, pemberian uang sebesar Rp 537 juta.

Selain itu ada nama Mariya Yesika terima uang Rp 1.660.000.000.

“Nama Mariya Yesika, mahasiswi dokter spesialis di Kota Malang. Saudara saksi membantu dia lewat ajudan Ramadhan sebesar Rp 1.660.000.000. Jumlah itu sudah berulang kali diberikan oleh Ramadhan,”ujar hakim.

Nama Nasmi juga terima Rp 216 juta.

Lalu atas nama Rahman Albagus terima Rp 591 juta.

Selanjutnya, Suryani Abubakar Rp 294 juta.

“Apakah itu betul saudara?”tanya hakim.

“Betul yang mulia,”jawab AGK.

Hakim kemudian melanjutkan nama-nama penerima lainnya.

Ada Wiwin Nurlinda Tan pegawai Bank Maluku Utara menerima uang Rp 52 juta.

“Ada juga nama Ismail Ibrahim, seorang mahasiswa menerima uang Rp 100 juta. Apakah itu betul,”ujar hakim.

“Iya betul yang mulia, tapi itu diberikan oleh Ramadhan,”jawab AGK.

Kesaksian Eliya Gabrina Bachmid

Sebelumnya, Eliya Bachmid bersaksi bahwa dirinya berperan sebagai ‘pengantar’ wanita cantik untuk AGK bersua di hotel.

Dikatakan, AGK pernah bertemu seorang wanita di Bella Internasional Hotel Ternate.

“Pernah yang mulia, tapi itu saya diminta bantu oleh Om Haji AGK, ada wanita yang akan ditemuinya di kamar hotel,” kata Eliya Bachmid di depan hakim.

Eliya mengaku hanya menemani dan mengantar wanita itu untuk bertemu AGK.

Ia juga mengaku tidak mengenal wanita yang ia antar ke AGK tersebut, hanya tahu jika mereka meminta bantuan ke eks Gubernur Malut tersebut.

Tak hanya itu, Eliya Bachmid juga bersaksi bahwa dirinya diminta mengantar seorang Pramugari untuk bertemu AGK di Bella Internasional Hotel Ternate.

“Kalau perkenalan pramugari dengan Om Haji itu di atas pesawat. Dari situ langsung tukar nomor kontak. Kalau saya hanya disuruh Om Haji temani pramugari itu di Hotel Bella,”ungkap Eliya Bachmid.

Dalam sidang lanjutan tersebut juga terungkap, Gubernur AGK bertemu dengan beberapa wanita lainnya bernama Ayu, Esa, dan Cinta di Jakarta.

“Nama-nama ini (Ayu, Esa, dan Cinta), saudari ucapkan ke Penyidik KPK, yang tertulis dalam BAP?”tanya Hakim.

“Saya kenal mereka yang mulia di Jakarta, di Hotel Bidakara,”jawab Eliya Bachmid.

Eliya Bachmid bertugas mengambil kunci dan masuk ke kamar hotel yang kemudian disusul oleh AGK.

Ia kemudian mengantar para wanita tersebut bergantian ke hotel untuk bertemu AGK.

“Pertanyaan, berapa jam AGK di dalam kamar?” tanya Hakim ke Eliya.

“Sekitar 1 sampai 2 jam yang mulia,”jawabnya.

“Apakah di dalam kamar itu wanita nama Ayu, Esa atau Cinta?” tanya Hakim.

“Ada ganti-ganti yang mulia,”kata Eliya.

“Saudari saksi, apakah selain di Hotel Bidakara ada hotel lain?” tanya hakim.

“Ada yang mulia, di Hotel Swisbel,”ungkap Eliya Bachmid.

Meski demikian, Eliya Bachmid tidak menjelaskan aktivitas apa yang dilakukan para wanita itu dengan Abdul Ghani Kasuba di dalam kamar hotel.

Dia hanya tau bahwa AGK akan memberikan uang setelah dari hotel.

“Saya disuruh ngasih uang. Nilainya bervariasi. Mulai Rp10 juta hingga Rp 50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih Rp 10 juta dan seterusnya sampai Rp50 juta,”beber Eliya.

“Om Haji (Abdul Ghani Kasuba) yang minta bantu untuk mencari perempuan. Jadi saya bawakan,” sambungnya dikutip dari siaran Facebook Tribun Ternate.

Eliya menjelaskan ke majelis hakim, uang itu bersumber dari kantong pribadinya (mendahului) yang selanjutnya diganti oleh Abdul Ghani.

Untuk urusan wanita itu, total uang yang dikeluarkan kata Eliya Bachmid, berkisar kurang lebih Rp 3 Miliar.

(*/Tribun-medan.com)

Leave a comment