Informasi Terpercaya Masa Kini

AS Bakal Kirim Banyak Kapal Perang-Jet Tempur ke Timur Tengah, Ini Tujuannya

0 20

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Militer Amerika Serikat (AS) bakal mengirim tambahan kapal perang dan jet tempur ke Timur Tengah guna meningkatkan pertahanan.

Hal itu dilakukan menyusul ancaman dari Iran dan sekutunya terkait tewasnya pemimpin Hamas dan komandan militer Hezbollah beberapa hari yang lalu.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah menyetujui pengiriman kapal penjelajah dan kapal perusak Angkatan Laut tambahan yang dapat menembak jatuh rudal balistik ke Timur Tengah dan Eropa.

Baca juga: Pemimpin Hezbollah Berseru Konflik dengan Israel Kini Masuk Fase Baru

Mereka juga mengirimkan satu skuadron jet tempur tambahan lagi ke Timur Tengah.

“Austin telah memerintahkan penyesuaian terhadap postur militer AS yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan Amerika siap menanggapi berbagai kemungkinan,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters pada Sabtu (3/8/2024).

Pentagon juga tidak akan mengganti kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt di Timur Tengah setelah mereka menyelesaikan penempatannya.

Tetapi Austin memutuskan untuk merotasi kelompok penyerang USS Abraham Lincoln Carrier untuk menggantikannya.

Tak hanya itu saja, Pentagon juga akan meningkatkan kesiapan untuk mengerahkan lebih banyak pertahanan rudal balistik berbasis darat.

Militer AS juga mengintensifkan penempatannya sebelum 13 April, ketika Iran melancarkan serangan ke wilayah Israel dengan drone dan rudal.

Namun, ancaman dari Hezbollah di Lebanon dapat menghadirkan tantangan unik terhadap upaya apa pun yang dilakukan AS untuk mencegat drone dan rudal mengingat persenjataan kelompok tersebut yang luas dan kedekatannya dengan Israel.

Baca juga: Hari Ini, Qatar Adakan Upacara Pemakaman Pemimpin Hamas

Pada saat itu, Israel berhasil menjatuhkan hampir seluruh 300 drone dan rudal dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya.

Presiden AS Joe Biden dalam panggilan telepon pada Kamis dengan Benjamin Netanyahu, membahas pengerahan militer defensif AS yang baru untuk mendukung Israel melawan ancaman seperti rudal dan drone, kata Gedung Putih.

Sebelumnya, Iran dan Hamas sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan Ismail Haniyeh dan berjanji akan membalasnya. Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian tersebut atau membantahnya.

Sebelumnya, juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan AS tidak percaya eskalasi tidak bisa dihindari.

“Saya pikir kami sangat lugas dalam menyampaikan pesan bahwa kami tentu tidak ingin melihat ketegangan meningkat dan kami yakin ada jalan keluar di sini dan itulah kesepakatan gencatan senjata,” kata Singh.

Sementara itu, delegasi Israel bakal melakukan perjalanan ke Kairo dalam beberapa hari mendatang untuk melakukan perundingan lagi.

Baca juga: Iran dan Sekutunya Bertemu untuk Bahas Pembalasan ke Israel

Yakni terkait mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Jumat kemarin.

Leave a comment