Informasi Terpercaya Masa Kini

Pembeli Harus Tahu, Jangan Beli Mobil Matik bekas Jika Ada Gejala Ini

0 6

Otomania.com – Muncul gejala seperti ini di transmisi matik mobil bekas, urungkan niat membelinya.

Di pasaran mobil bekas tidak sedikit yang menydiakan pilihan mobil dengan transmisi matik.

Untuk jenis transmisi mobil matik yang beredar di Indonesia setidaknya ada tiga jenis.

Ketiga jenis tersebut, yakni hydraulic automatic transmission, Continously Variable Transmission (CVT) dan dual clutch.

Dan saat akan membeli mobil bekas dengan transmisi matik tentunya membutuhkan ketelitian tinggi.

Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan kondisi transmisi yang masih bagus.

Sebab jika sudah mengalami masalah maka perbaikan transmisi pada mobil bekas bisa cukup mahal.

Supriyanto atau akrab disapa Ucup dari bengkel spesialis transmisi matik Rizki Automatic menjelaskan beberapa gejala di transmisi matik mobil bekas yang bermasalah.

“Untuk cek transmisi matik mobil bekas bisa dilakukan dengan merasakannya secara langsung saat mulai berjalan dan dari visual,” buka Ucup yang bengkelnya ada di Jl. Pulogebang, Jakarta Timur.

“Saat mencoba memasukkan tuas persneling ke posisi D rasakan apakah ada entakan atau tidak, bila ada entakan cukup terasa berarti ada komponen yang mulai bermasalah,” tambahnya.

Baca Juga: Tahukah Kamu, Ternyata Ini Alasan Transmisi Mobil Matik Dibuat Zig-zag

Entakan saat tuas persneling dimasukkan ke D diakibatkan solenoid valve yang tidak sempurna bekerja.

Sehingga saat gigi transmisi berpindah tidak pas sehingga terasa ada entakan.

“Saat berjalan juga bisa dicek, kalau ada delay terutama pada saat mesin masih dingin berarti sil karet transmisi matik biasanya sudah mulai getas dan longgar,” bebernya.

Kalau secara visual, mobil bekas dengan transmisi matik bisa dilihat apakah ada kebocoran oli transmisi.

Perhatikan di balik kap mesin terutama bagian transmisi, bila ada rembesan oli berarti sil sudah mengalami kebocoran sehingga oli transmisi keluar.

“Kalau kerusakan transmisi matik sudah parah, sebaiknya jangan dibeli atau siapkan uang untuk memperbaikinya,” tutup Ucup.

Baca Juga: Ban Mobil Bekas Masih Bagus Meski Usia Sudah 5 Tahun, Apa Masih Layak?

Leave a comment