Informasi Terpercaya Masa Kini

Soborno Bari, Usia 12 Tahun Jadi Mahasiswa S1 dan Ambil “Double Degree”

0 29

KOMPAS.com – Anak-anak yang berusia 12 tahun, rata-rata masih duduk di bangku SD atau SMP awal. Tetapi berbeda dengan Soborno Isaac Bari yang sudah kuliah di usia 12 tahun.

Soborno Isaac Bari baru saja berhasil menerima beasiswa penuh Double Degree atau gelar ganda di New York University (NYU) untuk Jurusan Matematika dan Kimia. Ia akan memulai kuliah pada bulan Agustus 2024 mendatang. 

Ia bahkan dijuluki profesor termuda karena pernah menjadi profesor tamu di Universitas Mumbai, India.

Baca juga: Cerita Zaky, Anak Penjual Plastik Lulus dari ITB Raih IPK 3,99

Dilansir dari laman Bari Science Lab, Soborno merupakan anak dari pasangan Rashidul dan istrinya bernama Shaheda. Mereka adalah warga Bangladesh yang memilih bekerja di Amerika.

Kejeniusan Soborno nampaknya menurun dari orangtuanya. Ayahnya, Rashidul menyandang lima gelar bachelor dan dua gelar master.

Rashidul dikenal sebagai sosok yang tak gampang putus asa. Ia pernah ditolak lamaran kerja berkali-kali dan memutuskan bekerja sebagai sekuriti selama 14 tahun sehingga hidupnya pas-pasan. Walaupun, memiliki gelar pendidikan yang cukup banyak.

Pecahkan rumus kimia, matematika, fisika di usia 2 tahun

Sementara Soborno yang lahir di New York pada 9 April 2012 lalu, mulai menunjukkan kecerdasannya pada usia 2 tahun. Saat itu ia mulai mengenal angka dan berhitung secara sederhana. Bahkan ia sudah paham dan hafal tabel periodik di usia dini.

Seiring berjalan waktu, ia selalu mengkritisi konsep matematika, fisika, sampai kimia. Bahkan konsep rumus yang seharusnya dipahami siswa SMA atau mahasiswa.

Baca juga: Cerita Putri Ariani Americas Got Talent, Lolos S1 Hukum UGM

Saat ia menginjak usia tujuh tahun, ia diberi gelar “God of Mathematics” atau Si Dewa Matematika oleh kaum akademisi.

Ayah dan ibunya mulai mencari tahu perkembangan yang tidak biasa pada putranya. Sampai saat Soborno sekolah, ia sempat lompat kelas atau akselerasi dari kelas 4 ke kelas 8 dan dari kelas 9 ke kelas 12 dengan durasi sekolah yang lebih singkat.

Soborno diketahui lulus studi setara SMA di Malverne Union Free School dan lulus hanya dalam waktu 2 tahun dengan IPK 98 pada skala 100 poin ketika dia lulus SMA.

Lalu mengikuti perkuliahan non-degree di beberapa universitas, seperti New York University, Stony Brook University, City University of New York, dan Brooklyn College.

Dapat pengakuan dari Presiden Amerika Serikat

Ia sempat diundang oleh Ruia College of Mumbai University, India untuk berkuliah. Pencapaiannya inilah yang diakui sebagai profesor termuda di dunia.

Soborno sudah berkali-kali mendapat penghargaan. Misalnya, pada usia empat tahun ia menerima surat pengakuan dari Presiden Barack Obama atas prestasinya dalam bidang matematika dan sains.

Lalu mendapat penghargaan ‘Global Child Prodigy Award’ dari Pemenang Nobel Kailash Satyarthi. Lalu di usia 6 tahun, ia telah menerima pengakuan dari Universitas Harvard atas kemampuannya memecahkan masalah dan diterima di program berbakat dan berprestasi di New York City.

Bahkan, ia merupakan salah satu dari 100 anak ajaib terbaik di dunia versi Global Child Prodigy Award Tahun 2020.

Soborno juga pernah menulis buku berjudul “The Love” pada tahun 2019 yang berisi pandangannya akan cinta damai dan anti-terorisme.

Walaupun menyukai matematika, kimia, dan fisika, ia sendiri juga mahir melukis, debat, hingga bermain piano.

Rencananya, setelah mendapat beasiswa di New York University, ia bisa memperoleh gelar Sarjana pada usia 14 tahun dan Doktor pada usia 18 tahun.

Leave a comment