Informasi Terpercaya Masa Kini

Menurunkan Berat Badan Tak Hanya Cegah Diabetes,Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan

0 12

TRIBUNHEALTH.COM – Hasil studi yang menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang signifikan dapat memiliki manfaat positif bagi kesehatan, terutama dalam mengendalikan diabetes tipe 2.

Mayoritas orang menurunkan berat badan dengan tujuan mengendalikan diabetes.

Diabetes tipe 2 sering kali terkait dengan gaya hidup dan obesitas, sehingga penurunan berat badan dianggap sebagai langkah yang penting untuk mengelola kondisi ini.

Penurunan berat badan yang substansial dapat menyebabkan remisi berumur pendek pada diabetes tipe 2.

Ini berarti gejala diabetes dapat berkurang atau bahkan menghilang sementara, memberikan dampak positif pada kesehatan penderita.

Baca juga: Studi Terbaru Mendukung Klaim: Yogurt Dapat Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

Studi ini juga menyoroti bahwa penurunan berat badan memiliki dampak positif lebih luas pada kesehatan.

Tingkat penyakit jantung dapat turun sebesar 40 persen, sementara tingkat penyakit ginjal dapat menurun sebanyak 33 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa usaha untuk mengurangi berat badan tidak hanya bermanfaat bagi diabetes, tetapi juga dapat mengurangi risiko penyakit lainnya.

Meskipun penurunan berat badan memiliki manfaat besar, penting untuk tetap memperhatikan aspek kesehatan lainnya.

Menjaga keseimbangan nutrisi, olahraga teratur, dan gaya hidup sehat secara keseluruhan tetap penting dalam upaya untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Sebuah studi intervensi pertama yang berhasil mengaitkan remisi diabetes tipe 2 dengan pengurangan komplikasi terkait penyakit tersebut.

Edward Gregg, seorang Peneliti Utama dan Kepala Kesehatan Populasi di Universitas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan RSCI di Dublin, menyatakan bahwa temuan ini merupakan berita menggembirakan bagi mereka yang berhasil mencapai remisi dari diabetes tipe 2.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Gula Darah: 7 Cara Alami untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Secara Efektif

Dalam penelitian tersebut, Edward melibatkan 5.145 orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas dan menderita diabetes tipe 2 selama periode 12 tahun.

Sebanyak 18 persen dari partisipan penelitian secara acak diminta untuk menjalani diet intensif, bersama dengan beberapa rencana gaya hidup sehat lainnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remisi dari diabetes tipe 2 dapat terkait dengan pengurangan komplikasi terkait penyakit tersebut.

Ini bisa diartikan bahwa dengan melakukan perubahan gaya hidup yang melibatkan diet intensif dan langkah-langkah kesehatan lainnya, sebagian orang dengan diabetes tipe 2 dapat mencapai remisi dan mengurangi risiko komplikasi yang biasanya terkait dengan kondisi ini.

Studi ini memberikan harapan baru bagi penderita diabetes tipe 2 dan menekankan pentingnya peran gaya hidup sehat dalam mengelola penyakit tersebut.

Individu yang berhasil mengendalikan diabetes tipe 2 dapat mencapai kondisi di mana mereka tidak memerlukan obat lagi dan memiliki kadar gula darah yang normal.

Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mencapai remisi memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung dan ginjal dibandingkan dengan mereka yang tidak mencapai remisi.

Baca juga: Menyelidiki Potensi Kesembuhan Pradiabetes: Fakta dan Penjelasan yang Perlu Anda Ketahui

Penelitian juga menyoroti bahwa tingkat remisi lebih rendah pada pasien dengan tingkat penyakit jantung dan ginjal, dibandingkan dengan mereka yang tidak mencapai remisi.

Namun, temuan menunjukkan bahwa risiko penyakit jantung dan ginjal cenderung menurun pada individu dengan remisi jangka panjang.

Pasien yang mencapai remisi selama setidaknya empat tahun memiliki penurunan risiko sebesar 49 persen untuk penyakit jantung dan 55 persen untuk penyakit ginjal.

Selain itu, pentingnya mengelola kadar gula darah dan melakukan pembatasan kontrol pada gula darah merupakan faktor kunci untuk mencapai remisi.

Pasien yang tidak menderita diabetes untuk jangka waktu yang lama dan berhasil menurunkan berat badan dengan signifikan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami remisi.

Meskipun sulit untuk tetap dalam remisi, penelitian ini mencatat bahwa sekitar tiga persen dari individu masih dalam remisi pada tahun kedelapan.

Baca juga: Nasi Dingin: Pilihan Sehat dan Mendukung Pengelolaan Diabetes, Ini Alasannya

Edward Gregg, sebagai peneliti utama, menyatakan bahwa studi ini memberikan pengingat bahwa pemeliharaan penurunan berat badan dan remisi memang sulit, tetapi keberhasilan mencapai remisi dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang signifikan.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Leave a comment