Informasi Terpercaya Masa Kini

Eks Sekjen PKB: Cak Imin Sudah Terlalu Lama Memimpin, Hampir 20 Tahun

0 9

Eks Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy mengatakan Ketum PKB saat ini, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sudah terlalu lama memimpin partai.

Ia menyebut, Cak Imin sudah hampir genap 20 tahun menjadi Ketua Umum PKB.

“Saya katakan kepada PBNU tadi kepada tim bahwa Cak Imin ini terlalu lama memimpin, sudah 19 tahun hampir 20 tahun memimpin PKB,” kata Lukman Edy setelah pertemuan tertutup dengan PBNU di Jakarta, Rabu (31/7).

Lukman mengatakan, Cak Imin memiliki kekuasaan yang langgeng di PKB karena sudah diatur sistematis.

“Jadi upaya-upaya sistematis seperti itu mengatur regulasi, mengatur payung payung hukumnya dalam rangka untuk sentralisistik kepemimpinan Cak Imin,” ucap dia.

Namun Edy mengatakan, dalam perbincangan dengan PBNU tidak ada pembahasan spesifik untuk menggulingkan Cak Imin.

Meski begitu, kemungkinan itu tetap ada sebab DPW dan DPC PKB seluruh Indonesia tengah memantau polemik PBNU vs PKB.

“Tidak ada pembicaraan seperti itu ya (mengganti Cak Imin), cuma saya katakan bahwa DPW, DPC itu sekarang sedang memantau perkembangan DPP seperti apa, memantau perkembangan PBNU seperti apa,” kata Lukman.

“Sampai pada saatnya nanti DPW DPC bersikap ya kepemimpinan PKB itu apakah perlu dipertahankan atau diganti,” tuturnya.

PKB Solid

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya saat ini solid menolak upaya intervensi partai. Saat ini, PBNU sedang membentuk tim khusus untuk mengusut sejarah pembentukan PKB yang menurut mereka tidak lepas dari PBNU.

“Ya, itu tadi bahwa PKB, seluruh jajaran PKB solid menolak upaya apa pun mengintervensi kedaulatan partai,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (30/7).

Jazilul juga meminta agar pihak-pihak yang membuat kekisruhan antara PKB dan PBNU segera menghentikan kekisruhan itu.

“Siapa? Yang membuat kisruh itu berhentikan. Yang membuat kisruh, berhentikan. Karena tidak sesuai dengan standar moral Al-sunnah wal-jama’ah. Tidak sesuai dengan standar moral ulama. Membuat pernyataan yang kisruh-kisruh,” ungkapnya.

Leave a comment