Informasi Terpercaya Masa Kini

Terapkan Puasa Intermiten untuk Turunkan Berat Badan? Kenali 10 Pantangan Berikut Ini

0 3

TRIBUNHEALTH.COM – Intermitten Fasting (IF) atau puasa intermiten adalah pola makan yang membagi waktu menjadi waktu makan dan waktu puasa.

Tidak seperti diet tradisional yang berfokus pada makanan apa yang harus dimakan atau dihindari, puasa intermiten berfokus pada waktu makan.

Orang yang menjalani diet ini akan membatasi waktu makan mereka pada waktu tertentu saja, sementara waktu sisanya akan digunakan untuk berpuasa alias tidak makan sama sekali.

Secara teknis, puasa intermitten serupa dengan puasa yang dijalankan umat Muslim, yang membatasi waktu makan pada jam tertentu.

Ada beberapa metode puasa intermiten yang berbeda, tetapi semuanya melibatkan pembagian hari atau minggu menjadi periode makan dan puasa.

Puasa intermiten dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatur berat badan dan meningkatkan kesehatan.

Kendati fokus puasa interiten adalah pada waktu, mengonsumsi makanan yang tepat juga perlu dilakukan.

Sejumlah kebiasaan perlu dihindari agar mendapatkan manfaat maksimal dari diet ini, antara lain minuman manis, makan berlebihan, hingga mengabaikan olahraga.

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini uraiannya.

1. Mengonsumsi minuman manis

Minuman manis dapat meningkatkan kadar insulin, yang dapat mengganggu puasa dan menyebabkan keinginan ngemil.

Pilihlah air putih, teh herbal, atau kopi hitam.

2. Makan berlebihan saat makan di jendela

Makan dalam jumlah besar selama jendela makan dapat meniadakan defisit kalori yang disebabkan oleh puasa.

Latih kontrol porsi dan fokus pada makanan seimbang dengan banyak protein, lemak sehat, dan serat.

3. Mengabaikan asupan air putih

Puasa dapat meningkatkan risiko dehidrasi, jadi penting untuk minum banyak air sepanjang hari.

Atur pengingat untuk tetap terhidrasi, dan usahakan untuk minum setidaknya 8 gelas air per hari.

Baca juga: 10 Pentingnya Minum Air Putih Saat Musim Kemarau, Penting untuk Mempertahankan Imun

4. Mengandalkan makanan olahan

Makanan olahan yang tinggi karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat dapat menyabotase tujuan puasa Anda dan berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.

Pilih makanan utuh dan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian.

5. Melewatkan olahraga

Aktivitas fisik merupakan kunci untuk menjaga massa otot dan mendukung penurunan berat badan selama puasa intermiten.

Gabungkan olahraga teratur ke dalam rutinitas Anda, dengan fokus pada perpaduan latihan kardio dan kekuatan.

6. Mengabaikan waktu pemberian nutrisi

Perhatikan kapan Anda mengonsumsi nutrisi tertentu untuk mengoptimalkan tingkat energi dan kinerja.

Misalnya saja konsumsi karbohidrat sebelum latihan untuk bahan bakar dan protein setelah latihan untuk perbaikan otot.

7. Mengabaikan tidur

Kurang tidur dapat mengganggu hormon rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan, sehingga membuat Anda lebih sulit menjalankan jadwal puasa.

Prioritaskan tidur yang berkualitas dengan menetapkan rutinitas waktu tidur dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

Baca juga: 7 Bahaya Akibat Sering Menggunakan Kipas Angin saat Tidur

8. Tidak mengelola stres

Stres kronis dapat memicu makan secara emosional dan menyabot upaya penurunan berat badan.

Latih teknik pengurang stres seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mendukung tujuan puasa Anda.

9. Mengonsumsi kafein secara berlebihan

Meskipun asupan kafein dalam jumlah sedang dapat meningkatkan metabolisme dan menekan nafsu makan, terlalu banyak kafein dapat mengganggu tidur dan meningkatkan kadar kortisol.

Batasi asupan kafein pada pagi hari dan pilih opsi tanpa kafein di kemudian hari.

10. Gagal mendengarkan tubuh Anda

Mengabaikan isyarat lapar atau memaksakan diri terlalu keras dapat menyebabkan kelelahan dan menggagalkan perjalanan puasa Anda.

Perhatikan sinyal tubuh Anda, dan sesuaikan jadwal puasa atau pola makan Anda sesuai kebutuhan untuk memastikan keberlanjutan.

(TribunHealth.com)

Leave a comment