PSI Kaget Banyak Pemilihnya yang Dukung Anies di Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil mengaku kaget karena banyak pemilihnya yang mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, berdasarkan survei yang dilakukan Indikator.
Dalam survei Indikator, 41,8 persen pemilih PSI memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), 39,0 persen memilih Anies, dan 19,2 persen lainnya memilih Ridwan Kamil. Itu artinya, perbedaan pemilih PSI yang memilih Ahok dan Anies hanya terpaut 1 persen.
Hal tersebut Cheryl sampaikan dalam jumpa pers virtual yang digelar oleh Indikator di kanal YouTube-nya, Kamis (25/7/2024).
“Saya cukup terkejut dengan hasil pilihan partai, PSI ternyata yang milih Pak Anies dan Pak Ahok hanya bedanya 1 persenan. Dari 39 dan 41 persen. Kaget juga gitu. Ternyata banyak pendukung PSI memilih Pak Anies,” ujar Cheryl.
Baca juga: PSI Serahkan Rekomendasi 16 Calon Kepala Daerah, Ini Daftarnya
Ia mengatakan, sejauh ini yang menjadi bintang di Pilkada Jakarta hanyalah tiga orang, yakni Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil.
Kehadiran Ketua Umum PSI yang juga putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dinilainya hanya untuk menambah keseruan dinamika di Jakarta saja.
“Karena dari PSI sendiri Mas Ketum, Mas Kaesang belum pernah memutuskan dia mau maju pilkada atau tidak. Agak bingung saya mau komentari apa,” tuturnya.
Cheryl lantas mengungkit Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil yang sama-sama memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.
Maka dari itu, dirinya tidak heran jika ketiganya memiliki elektabilitas yang tinggi di Jakarta, meskipun Anies dan Ahok lebih diuntungkan karena pernah menjadi Gubernur Jakarta sebelumnya.
Baca juga: Soal Dukungan PSI di Pilkada Jakarta dan Jateng, Kaesang: Sabar…
“Apalagi Pak Anies sudah pernah punya eksposure calon presiden. Pasti sangat bantu elektabilitas dia,” ucap Cheryl.
Cheryl mengatakan, rendahnya elektabilitas Kaesang di Jakarta ketimbang Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil memang wajar. Hal ini, klaimnya, mengingat Kaesang tidak pernah melakukan pergerakan sebagai calon kepala daerah di Jakarta.
Cheryl juga berdalih Kaesang baru terjun ke politik pada September 2023, sehingga eksposur politiknya belum tinggi.
“Masih seumur jagung, bahkan belum sampai 1 tahun. Jadi angkanya bisa kami terima dengan baik. Jadi ini refleksi bagaimana akar rumput melihat Mas Kaesang,” katanya.
Meski demikian, Cheryl tetap membanggakan Kaesang yang berhasil masuk ke 10 besar top of mind cagub DKI Jakarta versi Indikator.
Dia mengungkit Kaesang yang pernah dicibir ketika pertama kali terjun ke dunia politik.
Baca juga: PSI: Jakarta Butuh Pemimpin yang Mampu Benahi Program Berantakan di Masa Anies Baswedan
“Karena ya untuk anak muda yang usianya masih sangat belia dan sempat dicibir. Ketika masuk PSI kan dicibir banget, dinyinyirin banyak pihak. Ternyata masuk 10 besar. Menurut saya itu sudah sesuatu karena mengalahkan nama-nama lain yang lebih senior,” terangnya.
“Jadi kita lihat bersama apakah hasil survei ini membuat Mas Kaesang berpikir lebih jauh apakah dia akan maju dalam bursa pilkada, tapi pilkada daerah mana. Masih ada sekitar 1 bulan,” imbuh Cheryl.