Informasi Terpercaya Masa Kini

Tanda Kehidupan Ditemukan di Dua Satelit di Tata Surya

0 8

KOMPAS.com – Bukti terus bertambah bahwa kehidupan secara teoritis dapat bertahan di satelit yang mengorbit planet-planet di Tata Surya kita.

Ilmuwan telah membuat penemuan yang menunjukkan bahwa satelit Jupiter, Europa dan satelit Saturnus yaitu Encaladus, mengandung kondisi yang diperlukan untuk kehidupan.

Baca juga: Apakah Kehidupan Alien Tersembunyi di Cincin Saturnus?

Hal tersebut termasuk produksi oksigen dalam jumlah besardi Europa, fosfor yang ditemukan dalam gumpalan es dan air yang dikeluarkan dari Enceladus, serta lautan cair di bawah permukaan kedua satelit.

Seperti dikutip dari Gizmodo, Rabu (24/7/2024) percobaan NASA baru-baru ini menemukan pula bahwa jika memang ada kehidupan di satelit tersebut, tanda-tanda kehidupan seperti molekul organik contohnya asam amino atau asam nukleat, dapat dideteksi jauh lebih dekat di permukaan daripada yang diperkirakan sebelumnya meski tingkat radiasinya sangat tinggi.

Ini merupakan kabar baik bagi misi apa pun di masa depan yang akan mencari tanda-tanda kehidupan karena robot pendarat tidak perlu melakukan pengeboran lebih dalam untuk menemukannya.

“Berdasarkan percobaan kami, kedalaman pengambilan sampel asam amino yang aman di Europa adalah hampir 20 sentimeter di garis lintang tinggi belahan belakang satelit, di area yang permukaannya belum pernah diamati,” kata Alexander Pavlov, ilmuwan luar angkasa di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA dalam siaran persnya.

Sementara pengambilan sampel bawah permukaan tidak diperlukan untuk mendeteksi asam amino di Encaladus karena molekul tersebut akan bertahan dari penguraian oleh radiasi dan ditemukan di lokasi mana pun di permukaan Encaladus.

Untuk menguji percobaan itu, Pavlov dan rekan-rekannya mengambil asam amino dan mencampurkannya dengan es dengan suhu minus 196 derajat Celcius.

Baca juga: Berapa Suhu Ideal untuk Kehidupan di Bumi, Ini Kata Peneliti

Sampel lain digabungkan tidak hanya dengan es tetapi juga debu silikat untuk mensimulasikan potensi keberadaan materi dari meteorit atau dari dalam bulan.

Sampel juga disegel dalam botol tanpa udara dan terpapar dengan sinar gamma yang merupakan bentuk radiasi berbahaya.

Beberapa sampel lain juga menempatkan asam amino pada bakteri mati, untuk mensimulasikan kemungkinan adanya kehidupan mikroskopis di Enceladus dan Europa.

Hasil menunjukkan bahwa tingkat degradasi asam amino dalam kondisi tersebut dapat bertahan cukup lama untuk dideteksi oleh misi pendarat.

Sayangnya, saat ini tidak ada misi yang dijadwalkan menuju kedua satelit tersebut.

“Lambatnya laju penghancuran asam amino dalam sampel biologis di bawah kondisi permukaan seperti Europa dan Enceladus memperkuat kemungkinan pengukuran deteksi kehidupan di masa depan oleh misi pendarat Europa dan Enceladus,” kata Pavlov.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal Astrobiology.

Baca juga: NASA Bersiap Mencari Kehidupan di Luar Tata Surya, Bagaimana Caranya?

Leave a comment